A Little Braver (3)

3.2K 494 45
                                    

"Dasar gadis menyedihkan!"

Sasuke tak mengalihkan pandangannya dari punggung Sakura yang menjauh ketika ia menanggapi ucapan wanita di sebelahnya.

"Dia tunanganku," ujarnya dingin. "Dan bahkan bila bukan, Karin, kau pikir kau sebanding dengannya?"

"Sasuke ..."

Sasuke melirik pada Karin setelah Sakura tak terlihat lagi dari jarak pandangnya. Wanita itu terlihat terkejut dengan apa yang baru saja Sasuke katakan.

Tentu saja, pikir Sasuke. Semua orang tahu hubungannya dengan Sakura tak pernah baik. Lebih tepatnya, sangat sangat buruk. Semua hal yang terjadi antara ia dan Sakura, semua hal buruk itu disebabkan olehnya. Keegoisan dan pemberontakan yang ia lakukan untuk membuat orangtuanya geram membuat Sakura menjadi korban.

Sasuke mengingatnya dengan sangat jelas seperti apa Sakura dulu. Seorang gadis polos, baik hati, sempurna dimata semua orang. Seseorang yang tak akan membantah perintah orangtuanya bahkan ketika hal itu bukan sesuatu yang dirinya sendiri inginkan. Seseorang yang berasal dari keluarga terhormat, kaya raya. Sesuai dengan apa yang diinginkan oleh keluarga Uchiha.

Ya, alasan kenapa Sasuke sangat membenci Sakura adalah karena orang tua Sasuke sangat menginginkan gadis itu menjadi bagian dari keluarga Uchiha. Sasuke cenderung membantah setiap hal yang diperintah orang tuanya. Ia akan bisa membenci sesuatu yang pada awalnya ia sukai hanya karena orang tuanya menyukai hal yang sama. Seburuk itulah hubungannya dan orang tuanya.

Sakura berada di tengah-tengah itu semua. Terjepit di antara hubungan politik antar dua keluarga dan hubungan buruk antara anak dan orang tua. Gadis itu menjadi satu-satunya yang tak memiliki maksud apapun, juga tak bersalah. Sasuke menyadari itu semua namun tak berusaha menghentikan dirinya sendiri untuk melampiaskan kemarahannya pada gadis itu.

Terlebih ketika gadis itu hanya diam, menerima semuanya seperti ia robot yang tak memiliki emosi apapun. Sakura tak pernah marah padanya apalagi mengutuk orang-orang di sekitarnya. Gadis itu memperlakukan semua orang dengan baik. Ia juga selalu tersenyum saat Sasuke melihat ke arahnya.

Sayangnya hal itulah yang membuat Sasuke kian marah. Perilaku Sakura yang terhormat. Sikapnya yang yang selalu sempurna. Wajah itu, wajah cantik dengan mata yang selalu terlihat bersahabat. Sasuke dapat mengingat setiap kalimat yang digunakan orang tuanya untuk membandingkan dirinya dan Sakura. Juga mengatakan betapa beruntungnya Sasuke karena bisa memiliki Sakura.

Sasuke marah karena tak dapat membuktikan sebaliknya. Sakura memang terlihat seperti apa adanya. Semua informasi mengenai gadis itu benar adanya. Sakura memang sempurna.

Namun satu hal yang terlambat Sasuke ketahui adalah kenyataan bahwa Sakura yang sempurna jatuh cinta padanya. Gadis itu mengakuinya di depan Naruto, yang diberi julukan Si Orang Aneh oleh semua orang, di salah satu tempat tersembunyi yang sangat jarang dikunjungi orang lain. Satu minggu setelah pertukaran pelajar itu diumumkan.

Hari itu Sasuke dengan sengaja mengikuti Sakura karena gadis itu bertindak aneh sejak tiba di kampus. Sakura tak tersenyum padanya seperti biasa. Gadis itu juga tak mengambil satu kelas pun dan memilih untuk merenung di salah satu bangku penonton di lapangan outdoor kampus sebelum akhirnya pergi menemui Naruto.

Pada saat itulah Sasuke dapat melihat perasaan terdalam Sakura. Betapa kerasnya upaya gadis itu untuk menahan semua hal yang terjadi padanya. Betapa Sakura dipenuhi oleh kesedihan, sakit hati, yang ia simpan sendiri dan ia sembunyikan dengan baik di balik topeng sempurnanya.

Sasuke tak pernah melihat orang yang menangis seperti Sakura. Gadis itu menangis sesegukan dan berkali-kali tersedak tangisnya sendiri. Tubuhnya yang bergetar hebat jatuh terduduk di tanah. Sampai pria itu menariknya ke dalam dekapan. Pria berambut kuning cerah dan berkulit tan. Sakura menangis keras dalam pelukan pria itu sambil mengeluarkan seluruh isi hatinya.

Romantic Side UndercoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang