Rumah ini sangat besar dan indah, pikir Sasuke setelah mengamati setiap sudut luar bangunan setinggi tiga lantai di hadapannya. Ia sudah berkeliling dan berjalan-jalan di taman bunga samping rumah. Sekarang ia sedang berdiri di bagian belakang bangunan yang juga didominasi taman bunga yang lebih luas. Di ujung terjauh taman bunga terdapat sebuah tembok tinggi yang dilapisi rumput sintetis berwarna hijau tua. Bingkai pintu yang terlihat di tengah-tengah tembok dihiasi tanaman rambat dan bunga-bunga. Terlihat seperti sebuah pintu yang akan membawamu ke negeri dongeng.
Sasuke memerhatikan tembok itu cukup lama, mempertimbangkan apakah ia harus melihat lebih jauh atau bertanya dahulu kepada salah satu pengurus rumah di lantai satu. Ia sudah menandatangani surat sewa tadi pagi untuk menempati flat terakhir di bangunan besar ini dan sudah membayar penuh untuk satu tahun. Sasuke belum mengetahui peraturan apa saja yang harus ia patuhi di tempat ini karena pengurus yang bertanggung jawab terlihat cukup sibuk pagi ini. Tapi ia sudah diberitahu bahwa ada peraturan-peraturan tak tertulis di tempat ini.
Sasuke memutuskan untuk menunggu. Ia mendongak, memerhatikan dinding belakang lantai dua yang sepenuhnya terbuat dari kaca yang gelap. Flat sewaan lantai dua kelihatannya dibuat lebih mewah, dilihat dari sudut luar mana pun. Sasuke tak begitu peduli dengan kemewahan, karena yang ia butuhkan hanya tempat tinggal layak dan dekat dari kampus sehingga ia tak perlu berkendara jauh setiap harinya. Tempat ini sendiri merupakan keberuntungan baginya, karena ternyata sangat nyaman dan cukup luas untuk ia tempati sendiri. Setelah beberapa bulan dan jika ia betah, ia berencana untuk melunasi sewa sampai kuliahnya selesai.
Seseorang datang dari arah depan rumah dan berjalan mendekat padanya. Itu adalah orang yang sama yang ia temui tadi pagi.
Orang itu membungkukan tubuhnya, memberikan kesan seperti seseorang yang sangat dapat diandalkan dalam pekerjaannya. Sasuke membalas dengan bungkukan yang sama untuk menunjukkan sikap terbaiknya. Banyak orang cenderung berpikiran negatif ketika melihat penampilannya. Ia tak berniat untuk mengubah dirinya seperti kebanyakan orang meski harus bekerja lebih keras agar orang-orang bisa memahami sisi baik dari dirinya.
Ia berpenampilan seperti preman, anak-anak nakal. Dan tubuhnya lebih tinggi dan besar dari kebanyakkan orang yang ia temui. Tapi ia tak pernah satu kali pun berniat menyakiti orang lain secara fisik maupun psikis. Ini hanya penampilannya. Ia yakin sekali ia tak berbahaya.
"Selamat siang, Tuan Uchiha."
"Selamat siang, Tuan Hashiburo." Sasuke membalas sapaan pria berusia sekitar akhir tiga puluh tahun itu dengan nada formal.
"Sudah puas melihat-lihat?" Tuan Hashiburo bertanya dengan nada lebih ramah daripada tadi pagi, saat pertemuan pertama mereka. Pria dengan tinggi sekitar satu koma delapan meter itu melangkah mundur satu langkah agar tak terlalu mendongak ketika harus menatapnya. Tinggi tubuhnya seringkali membuat orang merasa terintimidasi. Namun pria di hadapannya ini terlihat biasa-biasa saja. Sasuke merasa cukup senang dengan kenyataan itu.
Sasuke mengangguk, mempertimbangkan untuk bertanya mengenai tembok tinggi di ujung terjauh taman bunga.
"Ada sesuatu yang ingin anda tanyakan?" Tanya Tuan Hashiburo setelah menjelaskan beberapa hal. Pria itu jelas terlihat seperti penampilannya, pikir Sasuke. Sangat bisa diandalkan dan sangat peka.
"Hm, boleh saya tahu apa yang berada di balik tembok itu?"
Sasuke kira pertanyaannya akan sedikit mengganggu. Tapi tanggapan pria itu di luar dugaannya semula.
"Itu kolam renang. Anda boleh mengunjunginya dan menggunakannya. Tapi jangan beritahu orang lain mengenai hal itu." Tuan Hashiburo tersenyum. "Anggap saja anda sedang beruntung."
00000
Apa yang harus ia lakukan setelah mencium seorang gadis?
Sasuke memikirkan itu puluhan kali dan belum menemukan jawaban yang meyakinkan di dalam kepalanya. Sebuah ciuman yang liar di tepi kolam renang, dengan hanya memakai pakaian renang. Ia tak menyangka bisa keluar dari situasi berbahaya itu mengingat bagaimana dengan intimnya Sakura menempatkan diri di atas pangkuannya. Gadis itu juga menyentuh tubuhnya dengan jemarinya yang lentik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Side Undercover
FanfictionStory List o Never Just be Friend o Stalker o Brother's Friend o I'm not Your Fans o A Little Braver o I say I Love You o Putus o Rain and Kisses o The Night Warrior o The Covenant of Marriage o Pain and Perfect Mate o Hanya Sakura o Dating Days For...