Kejadiannya sudah cukup lama sebenarnya, sudah hampir tiga bulan yang lalu. Waktu itu sebagai seorang wakil kelas, Sakura harus mengantarkan tugas makalah yang dikumpulkan teman-temannya kepada Prof. Hudson yang juga mengajar materi bahasa inggris di fakultas musik. Sakura tak banyak mengenal mahasiswa di fakultas tersebut yang sebenarnya tak menjadi masalah baginya. Hanya saja jalan menuju kesana akan terlalu jauh tanpa kendaraan.
Jadi ia memutuskan untuk melewati jalan belakang, menyebabkan ia melihat sesuatu yang sampai kini selalu membuatnya tersenyum sendiri saat mengingatnya.
Sakura melihat idola kampus, Uchiha Sasuke, terpeleset kulit pisang yang dibuang di tengah jalan entah oleh siapa. Bukan satu kali. Sasuke jatuh berkali-kali hingga membuat topi hitam yang tadinya terpasang keren di kepalanya menjadi miring dan tampak aneh. Belum lagi snack yang tadi ia genggam berhamburan di tubuhnya. Puncaknya adalah robeknya jeans pria itu. Melintang tepat di bagian selangkangan.
Sakura tak dapat menahan tawanya waktu itu, terbahak terbahak dan terus terbahak sampai perutnya sakit. Bahkan ia tak dapat berhenti tertawa walaupun Sasuke memberikan pelototan tergarangnya pada gadis itu. Sakura sambil menahan tawa berbalik dan kembali berjalan ke arah tempat ia datang tadi. Samar-samar ia mendengar pria itu berbicara dengan nada putus asa.
"Kau tak melihat apapun!"
00000
"Kenapa kau tersenyum seperti itu? Ada hal lucu yang terjadi?"
Sakura mendapati Ino memandangnya curiga. Alih-alih merasa malu karena kedapatan melakukan hal yang aneh, Sakura malah tersenyum lebar.
"Hanya ingat sesuatu."
"Sesuatu? Maksudmu Gaara senpai yang mengungkapkan cintanya padamu?"
Wajah Sakura merah padam mengingat kejadian tadi pagi ketika senior dari fakultas yang sama memanggilnya ke belakang kelas dan menyatakan perasaan padanya.
"Tentu bukan! Berhenti membicarakan hal itu."
Ino tertawa senang mendapat satu hal untuk menggoda Sakura yang acuh dan dingin jika berkaitan dengan yang namanya pria.
"Wajahmu merah dan ... ah! Bukannya itu Sasuke senpai dan teman-temannya yang cakep semua?"
Sakura menoleh. Tersenyum begitu mendapati Sasuke senpai juga sedang menatapnya dengan mata yang menyipit. Hal yang selalu dilakukan pria itu ketika tak sengaja berpapasan dengan Sakura di jalan, di perpustakaan, atau pun di kantin seperti saat ini –membuat Sakura heran dengan kapasitas pertemuan mereka yang bisa di bilang aneh, mengingat mereka berbeda fakultas.
"Apa aku salah melihat? Kurasa ia sedang memandang ke arah ...," Ino menatap Sakura takjub. "...mu,"
"Benarkah? Mungkin ia sedang melihat ke arahmu. Aku bukan orang penting di sini. Sebaliknya, kau adalah presiden mahasiswa."
Ino menggeleng, jelas meragukan apa yang Sakura katakan.
"Kau mau kemana?" Ino bertanya heran ketika Sakura berdiri dan melepas jaket hijau tuanya, membuat gadis itu memutar bola mata.
"Pesanan kita sudah siap. Atau kau saja yang mengambilnya?" Sakura pura-pura akan duduk kembali.
"Hei Sakura, tak bagus membatalkan niat baik." Mereka sama-sama tesenyum. Ino menggerakkan kepalanya dengan gaya disopan-sopankan.
Sakura mendengus, baru saja akan berjalan menuju konter saat tiba-tiba seseorang menariknya ke dalam pelukan. Ia mendengar gumaman terkejut dari seluruh penjuru kantin. Terdengar juga Ino yang berucap. "Gila!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Side Undercover
FanfictionStory List o Never Just be Friend o Stalker o Brother's Friend o I'm not Your Fans o A Little Braver o I say I Love You o Putus o Rain and Kisses o The Night Warrior o The Covenant of Marriage o Pain and Perfect Mate o Hanya Sakura o Dating Days For...