The Covenant of Marriage (End)

6.1K 582 149
                                    

Ruangan itu temaram. Sebab Sasuke tak memiliki keinginan untuk menyalakan lampu sebelumnya. Satu-satunya sumber cahaya yang membantu penglihatan hanyalah percikan sinar lampu dari luar. Tak cukup membantu jika ia berniat melakukan aktivitas lain di kamar ini. Tapi sudah lebih dari cukup untuk dapat melihat raut kosong yang menghiasi wajah Sakura.

Sasuke merasakan tusukan rasa bersalah itu lagi. Mendapati Sakura yang begitu terluka membuatnya ingin kembali berlutut dan melakukan apa saja asal wanita itu kembali bersemangat. Tapi ia tahu apa yang paling diinginkan Sakura, juga tahu bahwa ia tak bisa mengabulkannya. Jika Sakura menginginkannya untuk jatuh cinta pada wanita itu, Sasuke tak bisa memberikannya. Ia menyayangi Sakura,dan ia ingin melindungi wanita itu. Sakura adalah satu-satunya orang bukan keluarganya yang sangat ingin ia lindungi. Juga orang selain Naruto yang membuatnya nyaman.

Jika Sakura menginginkan anak darinya, maka ia akan memberikannya. Apapun, apapun selain hatinya.

Sasuke menurunkan Sakura di atas ranjang. Menunduk dan memerhatikan bagaimana cara wanita itu bereaksi atas tatapannya, sentuhannya. Sakura hanya membalas tatapannya dalam diam. Airmatanya terlihat akan menetes lagi sewaktu-waktu. Bibirnya bergetar. Bahkan dalam kondisi mata yang sembab dan sarat luka, Sakura masih terlihat sangat cantik.

Apa yang telah dirinya lakukan pada wanita secantik ini? Ia sudah menghancurkan hidup Sakura. Sakura yang bahkan tak pernah melakukan kesalahan apapun padanya.

Sasuke mendekatkan wajahnya pada Sakura, berhati-hati menyatukan bibir mereka. Sakura masih bergeming. Tubuh wanita itu bahkan terasa semakin kaku. Lalu lengan Sakura bergerak perlahan ke arah punggungnya, mengusap pelan dan menelusup ke balik pakaiannya. Sasuke tahu apa yang Sakura inginkan. Wanita itu ingin melakukannya dengan cepat. Menyelesaikannya secepat yang mereka bisa. Sakura tak benar-benar sedang menginginkannya. Sakura hanya ingin membalas dendam padanya.

Tapi Sasuke tak bisa membiarkan Sakura menyakiti dirinya sendiri. Jika mereka melakukannya, maka ia harus memastikan Sakura merasakan apa yang biasanya dirasakan oleh wanita lain. Sasuke menangkap lengan Sakura, membenamkan wajahnya di lekukan leher wanita itu dan melakukan apapun yang ingin dan harus ia lakukan.

"Langsung ke intinya saja, Sasuke." Sakura mencoba beringsut menjauh. Wanita itu melepaskan lengannya dari genggaman Sasuke lalu dengan cepat melepas pakaian tidurnya sendiri. Sakura tak mengenakan pakaian dalam dan itu membuat tubuh Sasuke bereaksi dengan cepat. Ia masih sulit memercayainya karena ia tak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. Tidak pada wanita mana pun. Tidak juga pada Naruto yang sudah mengisi hatinya selama bertahun-tahun. Keinginan untuk menyentuh Sakura terasa terlalu besar dan tak masuk akal.

"Kau merasa bersalah padanya," bisikan lirih Sakura memaksanya untuk mengendalikan diri lebih lama. Merasa bersalah atas apa? Butuh waktu baginya untuk memahami bahwa Sakura sedang membicarakan tentang Naruto.

Sakura menarik kepalanya, menekan kembali bibir mereka. Membuat pembahasan apapun menjauh untuk sementara ini. Ciuman mereka kali ini penuh dengan hasrat dan luka. Mereka melakukannya seolah hal itu bisa menjadi pelampiasan atas apa yang telah terjadi. Sakura membalas ciumannya dengan tajam, cepat, dan tanpa basa-basi. Lengan wanita itu juga kembali mencoba melepas pakaiannya. Sasuke membiarkannya kali ini.

Tapi lalu Sakura yang pada akhirnya menarik diri.

Wanita itu kembali mengamatinya. Terlihat semakin terluka setiap detiknya.

"Apa kau merasa bersalah padanya?" kalimat itu kali ini diutarakan dalam bentuk pertanyaan.

"Jangan lakukan ini pada dirimu sendiri, Sakura," sahut Sasuke lirih.

Sakura memperlihatkan senyum hampa sebelum menekan kembali belakang kepalanya agar mendekat.

"Saat kau merasa bersalah padanya," bisik Sakura. "Maka ingatlah aku. Apa yang telah kau lakukan padaku." Sasuke memejamkan matanya ketika mendengarkan hal itu. "Karena kesalahanmu padaku lebih besar dari apa yang mungkin kau lakukan padanya, Sasuke."

Romantic Side UndercoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang