19. Perfect Couple

610 45 8
                                    


- HAPPY READING -

[Perfect Couple]

Sampai di kantor, Riri turun lebih dulu dibandingkan Kinaan. Kinaan hanya mengikuti Riri dari belakang.

Riri berjalan bukan ke arah ruangan Kinaan, melainkan ke arah ruangan Azzam, Kinaan yang merasa ada yang tidak beres pada Riri segera menahannya.

"Ngapain ke ruangan Azzam sayang?"

"Kerja"

"Tapi--"

"Hay pak bos, bu bos" sapa Azzam saat membuka pintu.

Awalnya Azzam ingin keluar mencari Riri sekaligus Kinaan untuk membahas perkembangan proyek yang sedang di jalankan. Tapi ternyata tak perlu repot - repot Riri dan Kinaan justru yang menghampirinya.

"Baru mau cari kalian" gumam Azzam.

"Kenapa?" Tanya Kinaan.

"Ini mau ngunjukin proposal terbaru, karena kan kemarin ada sedikit perubahan."

"Mana proposalnya Zam?" Tanya Riri.

"Ada di dalam ruangan saya bu bos. Sebentar saya ambil." Ujar Azzam.

Azzam masuk ke dalam, Riri mengikutinya. Padahal sebelumnya Azzam bilang akan mengambilnya, tapi Riri memilih masuk.

"Ini bu bos." Ujar Azzam memberikan proposal yang telah ia buat selama kurang lebih 2 hari 1 malam ini.

Riri menerimanya dengan baik, dan membaca secara teliti. Kinaan hanya memandangi Riri yang sedang duduk disofa dengan pandangan fokus pada kertas dimeja.

Azzam tak menghiraukan Kinaan, ia duduk berhadapan dengan Riri. Jika kalian bingung mengapa ruangan Azzam juga ada sofa seperti ruangan Kinaan.

Kinaan sengaja memberi fasilitas yang mewah pada seluruh karyawannya, jadi jangan heran mengapa semua karyawan di sini sangat nyaman dalam bekerja.

"Gimana bu bos? Ada yang perlu saya rubah lagi?"

"Tidak, itu sudah cukup."

"Baik bu bos."

Kinaan ingin mengucapkan sesuatu pada Riri. Namun ponsel disakunya berdering, Kinaan segera pergi keluar mengangkat telepon tersebut.

Azzam dan Riri memandang Kinaan yang pergi tanpa berpamitan dengannya. Riri menghela nafas pendek, sehingga Azzam merasa iba pada Riri.

"Ri" panggil Azzam.

Kali ini suasananya bukan lagi seperti antara sekertaris dan bos melainkan layaknya teman biasa.

"Hm?"

"Gue tau lo lagi ada masalahkan sama Kinaan?" Riri tak menjawab.

"Kalau lo gak mau cerita gapapa Ri. Tapi kalau lo butuh apa - apa gue dan anak Aodra lainnya siap buat bantuin lo" ujar Azzam sungguh - sungguh.

"Gue keluar dulu." Pamit Riri membawa kertas proposal tadi.

Riri akan membawanya menuju ruangan Kinaan. Saat Riri membuka pintu, ia dikejutkan dengan Kinaan dan... Bianca.

Gadis itu rupanya datang kembali hari ini. Tapi Riri lebih terkejut dengan posisi Bianca yang menyandar pada bahu Kinaan. Dan Kinaan hanya membiarkannya lalu fokus pada layar laptop.

Agaknya Kinaan belum menyadari kehadirannya. Sedangkan Bianca tersenyum puas dan semakin bermanja - manja pada Kinaan.

Hati Riri terasa dihantam oleh ribuan batu besar. Dengan perlahan ia memundurkan langkahnya dan menutup pintu.

Perfect CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang