23. Perfect Couple

622 56 2
                                    

- HAPPY READING -

[Perfect Couple]

Riri telah pulang ke rumahnya, dengan Bara, Raffi dan Mytha yang mengantarkannya. Awalnya Renata merasa curiga karena tak biasanya Riri diantar seperti ini. Bahkan malam ini Mytha meminta izin untuk menginap.

Biasanya gadis itu selalu enggan untuk menginap, dan menginap ketika Lia memaksanya saja. Seperti beberapa hari lalu. Tapi mengapa hari ini tampak berbeda, Renata menaruh sedikit rasa curiga. Namun ia segera tepis itu semua.

Malam ini, Riri memilih menenangkan diri diteras rumah. Ia melihat ribuan bintang bersinar di atas sana. Gadis penyuka malam itu selalu meluapkan semua perasaannya lewat bisikan angin malam.

Riri berdiri dan berjalan ke arah belakang rumah, yang terdapat taman dan kolam renang di sana. Riri menatap air yang tenang di kolam. Pikirannya kosong ntah kemana, Riri hanya butuh waktu untuk menerima hal yang terjadi hari ini.

"Apa kejadian dulu harus terulang kembali?" Gumamnya.

Riri menutup wajahnya dengan kedua tangan, air matanya mengalir begitu saja ketika mengingat masa lalunya.

"Aaaaaaa" Riri menyuapkan sesendok es krim kepada lelaki bernama Alfrezi Kavindra Aiwin.

Sahabat kecilnya, yang ia sering panggil dengan sebutan Ezi. Lelaki yang menemaninya sejak kecil.

"Kotor Anna" ujar Rezi saat Riri menyuapkan es krim secara tidak benar.

Anna, sebutan dari Rezi kepada Riri.

"Anna" panggil Rezi.

"Ya?"

"Ezi janji, kalau Ezi bakal nikahin Anna." Ujarnya membuat Riri terkekeh.

"Kita masih kecil Ezi, masih lama untuk memikirkan tentang pernikahan." Jawab Riri.

"Tidak masalah, intinya kau milikku, hanya milikku. Ayyara Fariza Alanna Anderson hanya milik Alfrezi Kavindra Aiwin"

"Ri."

Riri tersadar dari lamunan dan bayangan masa lalunya. Ia menghapus air matanya saat melihat Mytha yang datang menghampirinya.

"Nangis?" Ledek Mytha.

Ntahlah, Mytha ingin mencoba menghibur Riri kali ini, mungkin ia ingin menggantikan posisi Lia. Jika saja ada Lia di sini sudah pasti Mytha akan diam saja. Tapi gadis itu sedang tidak berada di Indonesia, ia sedang berjalan - jalan ke Paris bersama kekasihnya, Al.

Lia juga tidak tau hal yang terjadi pada Riri. Mungkin jika gadis itu tau, sudah dipastikan Lia akan segera pulang dan melupakan liburannya dengan Al. Itulah alasan Mytha tak ingin memberi tau Lia terlebih dahulu, karena ia tau Al sangat jarang memiliki waktu dengan Lia. Walau rencananya beberapa bulan ke depan, Lia akan segera menikah In Sya Allah dengan Al.

"Kenapa?" Tanya Mytha yang sudah duduk di kursi sebelah Riri.

Riri hanya menggeleng, ia berusaha menyembunyikan perasaan sedihnya dihadapan Mytha.

"Sampai kapan lo akan terus sembunyiin perasaan sedih lo dari orang - orang."

"Sampai gue mati."

"Jaga ucapan lo!" Ujar Mytha dingin.

Riri tak menjawab, matanya fokus ke depan dengan pandangan yang kosong. Mytha benar - benar tidak tau harus berbuat apa untuk kali ini.

"Lo punya gue, anggota TDR dan keluarga lo untuk bisa saling berbagi cerita."

Perfect CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang