38. Perfect Couple

836 69 6
                                    


- HAPPY READING -

[Perfect Couple]

Setelah 5 hari berlibur, akhirnya pulang. Awalnya mereka berencana akan di Bali sekitar 3-5 hari lagi. Namun tiba - tiba, tubuh Riri terasa kurang fit. Akhirnya Kinaan memutuskan untuk kembali saja ke Jakarta.

Mereka menuju Jakarta menggunakan pesawat pribadi milik Kinaan. Ini semua atas perintah Kinaan, ia tak ingin istrinya kenapa - kenapa jika harus pulang menggunakan transportasi umum.

Saat ini Riri sedang merebahkan tubuhnya dengan selimut yang menutupi seluruh tubuh di kasur king size miliknya dan Kinaan. Mereka sudah sampai sejak 2 jam yang lalu.

Kinaan, lelaki itu sedang di dapur membuatkan makan siang untuk Riri. Setelah selesai barulah Kinaan ke atas untuk mengecek suhu tubuh Riri yang tadi sempat tinggi.

~ceklek.

"Sayang, makan dulu ya."

Tak ada jawaban. Riri, wanita itu terus meringkuk di dalam selimut. Akhirnya Kinaan membuka selimut tersebut, alangkah terkejutnya ia melihat Riri yang sedang memeluknya dengan menggigil. Kinaan segera ikut masuk ke dalam selimut dan memeluk Riri.

Ia bingung, pasalnya AC di kamar ini sudah dimatikan sejak tadi. Kinaan dapat merasakan suhu tubuh Riri yang semakin panas, serta tubuhnya yang bergetar hebat.

"Kita ke rumah sakit aja ya." Ujar Kinaan dengan mengusap pipi serta bibir Riri yang terlihat pucat. Wanita itu menggeleng dan semakin mengeratkan pelukannya pada Kinaan.

"Tapi aku gak tega lihat kamu kesakitan gini." Riri terus menggeleng.

"Gapapa, a-aku cuma kecapean aja kemarin habis jalan - jalan."

Kinaan tak bisa berkutik, lelaki itu mengelus rambut panjang Riri. Wanita itu memejamkan matanya yang terasa sangat berat.

Suara dering ponsel Kinaan terdengar. Dengan perlahan Kinaan mengambil ponselnya yang berada di atas nakas secara perlahan agar tidak mengusik Riri yang baru saja tertidur.

Tertera nama mertuanya di sana. Kinaan segera mengangkat panggilan tersebut dengan nada bicara yang kecil.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam, akhirnya diangkat juga."

"Kenapa mah?"

"Mamah sama papah udah di depan rumah, ada mamah papah kamu juga. Tapi pintunya dikunci pas kita mau masuk."

"Oh gitu, yaudah bentar mah Kinaan ke bawah."

"Iya."

Sambungan tersebut terputus. Kinaan menaruh kembali ponselnya di atas nakas, dengan perlahan ia melepaskan pelukan Riri pada pinggangnya. Akhirnya terlepas, Kinaan segera keluar menemui orang tuanya serta mertuanya.

Kinaan sampai di bawah, terdapat bibi yang hendak berjalan ke arah pintu. Mungkin ingin membuka kan pintu.

"Biar saya aja bi."

"Baik tuan, saya pamit ke dapur lagi." Kinaan mengangguk, bibi segera pergi ke dapur.

~ ceklek, pintu terbuka menampilkan wajah 2 wanita paruh baya dan 2 lelaki paruh baya. Kinaan tersenyum dan mencium punggung tangan mereka.

"Ayo masuk." Kinaan membuka pintu lebar - lebar.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Perfect CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang