Restu

1.8K 229 34
                                    

Affair
Don't vote don't read
Happy reading
(Semua karya yang Rhie buat pure dari otak Rhie sendiri. Dilarang menjiplak atau plagiat tanpa seizin Rhie)
Jika ada kesamaan cerita, atau gambar yang Rhie selipkan dengan karya orang lain. Maaf itu tidak ada unsur kesengajaan.

 Maaf itu tidak ada unsur kesengajaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoy!

🐋🐋🐋🐋

Taehyung merasakan beban di tangannya saat ini. Kepalanya sedikit pusing, nafasnya sedikit sesak akibat posisi tidurnya yang tengkurap.

Lalu secara tiba-tiba ia merasakan nyeri di punggungnya. Ohh, ia teringat dengan kejadian yang menimpanya. Lalu melihat sisi sebaliknya dari posisinya sekarang. Bau obat mulai merangsek bercampur oksigen masuk ke hidungnya.

Ia mendapati Jungkook yang tidur terduduk di kursinya dengan kepala yang berada di atas kepalan tangannya.

"Kak?" panggilnya.

Ayolah, tidur dalam kondisi seperti itu pasti akan membuat Jungkook sakit di sekujur tubuhnya.

"Hmmmhh... Tae?" Jungkook melengguh yang mana ikut membangunkan Suzy dan Irene yang tertidur di pangkuannya. Sedangkan Sohee tengah mengurus administrasi.

"Bangun, kenapa tidur di posisi seperti itu?" omelnya.
Ahh, Jungkook suka sekali dengan omelan Taehyung ini. Tidak ingat apa? Jika dia sendiri tengah menahan sakit di punggungnya sedangkan dirinya hanya kecapean karena posisi tidur.

Taehyung yang membuatnya semakin jatuh cinta saja. Entah sudah seberapa besar cintanya pada Taehyung. Sampai ia benar-benar melupakan Jimin.

Taehyung bangkit merubah posisi menjadi duduk.

"Tae!!"

Taehyung terkesiap sedangkan Jungkook menjewer telinga sepupunya.

"Yaaa!!!" pekiknya.

"Brisik Jo! Kau ingat ini hutan?" omelnya.

Suzy mendekati Taehyung lalu mengecup pelipisnya.

"Masih sakit?" tanya nya.

Taehyung hanya tersenyum. "Ngilu bi, sedikit kok." jawab Taehyung.

Mengabaikan Jungkook dan Irene yang masih adu mulut. Di luar, tepatnya di depan pintu Sohee melihat kedekatan mereka.

Ia bersyukur anaknya mendapat kasih sayang dari banyak orang. Mengesampingkan bahwa ia merasa berat hati saat kemarin Taehyung mengatakan Jeon Jungkook ingin melamarnya.

Bukan tidak mau, siapa yang bisa menolak pengusaha besar di industri hiburan seperti Jeon jungkook? Statusnya lah yang membuatnya berat hati melepas putranya untuk menjadi suami kedua.

Mengesampingkan kelakuan suaminya yang pertama selingkuh dengan keponakannya. Entah apa yang tengah di rencanakan sang anak dengan ikut masuk kedalam hiruk pikuk rumah tangga Jeon Jungkook itu.

Klek. Pintu terbuka.

Ia melangkah masuk lalu atensi para penghuni kamar tersebut menoleh.

"Mama." Taehyung memberikan kode minta peluk dan di sanggupi oleh Sohee. Suzy langsung mundur memberikan tempat untuk calon besannya.

"Masih sakit?" tanya Sohee.

"Sedikit nyeri, tapi tak apa." sahut Taehyung.

Sohee menangis dalam hatinya. Kenapa nasibnya begitu sangat buruk bahkan anaknya sampai ikut merasakannya.

Sebenarnya dosa apa yang ia dan sang suami lakukan di kehidupan sebelumnya. Hingga ia harus menerima sebuah kenyataan pahit seperti ini.

"Mama tidak ingin kamu menikah sebelum Jungkook bercerai. Keluar dari pekerjaan mu. Dan tinggal di rumah." bisiknya.

Deg.

.......................................

Apa yang lebih menyedihkan ketika kita kalah sebelum berperang.

Mereka adalah Jungkook dan Taehyung.

Sohee duduk di taman rumah sakit bersama Suzy dan juga Jungkook.

Taehyung hanya diam setelah ucapan mamanya. Irene sampai bingung bagaimana bisa ini terjadi. Taehyung yang diam itu benar-benar menakutkan.

Wajahnya datar dan kosong. Seolah pikirannya di bawa pergi entah kemana.

"Teby?" panggil Irene.

"Aku ingin sendiri." setelah satu jam diam justru ini yang keluar dari bibir cantik itu.

"Te..."

"Pergi."

Irene tak bisa berkata lagi. Ia memilih pergi meninggalkan calon adik iparnya yang hanya diam saja tak menghiraukan apapun di sekitarnya.

Sementara di taman...

"Nyonyaa..." Suzy memecah keheningan di antara ketiganya.

"Tinggalkan Taehyung." begitu bibir itu terbuka yang keluar justru kalimat setajam tombak yang menghunus dada Jungkook dengan sekali tusuk.

"Aku mencintainya bi." ucap Jungkook.

Setidaknya ia harus mempertahankan keyakinannya bukan?

"Cinta kalian itu racun Jungkook, tidakkah kau sadar? Belum apa-apa saja putra ku sudah harus mengalami ini? Lalu jika ku biarkan kalian bersama hal buruk apa lagi yang akan dia terima setelahnya? Mati? Itu yang kalian inginkan?" sanggah Sohee.

"Aku akan melindunginya dari apapun bi. Itu sumpah ku. Jangan pernah mencoba memisahkan kami." tegas Jungkook.

Ia sudah tidak bisa menahannya. Sudah cukup Jimin yang membuatnya hancur. Ia tak ingin hancur lagi.

"Ceraikan suami mu, baru kau boleh menemui Taehyung." final Sohee.

"Sohee, jangan pernah menyakiti perasaan putramu. Dia sudah mengikuti semua ingin mu dan kini dia tengah berjuang untuk masa depannya." Suzy menambahi.

"Cinta, Benci, Sakit itu hanya beda tipis Suzy. Kami sudah menerima itu jauh hari. Bagaimana memperjuangkannya, hidup tenang dan berambisi untuk mengalahkan semuanya. Taehyung sudah mengalaminya."

"Begitu pula putra ku. Jangan egois demi putra kita berdua Sohee. Tidakkah kau melihat betapa terlukanya saat kau memintanya untuk menjauh dari cintanya? Bukankah itu perbuatan buruk? Yang akan merusak kedekatan kalian? Jangan egois." timpal Suzy.

Hal itu seolah menampar Sohee dengan berbagai kenyataan yang pernah dialaminya dulu.

Perjalanan cintanya dengan sang suami. Yang mana harus kehilangan segalanya. Tapi ia merasa bahagia.

"Bibi saya mohon."

.....................
To be continue...

To be continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Annyeong!

Affair  (KOOKTAE- DISCONTINUE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang