Gone

1.8K 213 22
                                    

Affair
Don't vote don't read
Happy reading
(Semua karya yang Rhie buat pure dari otak Rhie sendiri. Dilarang menjiplak atau plagiat tanpa seizin Rhie)
Jika ada kesamaan cerita, atau gambar yang Rhie selipkan dengan karya orang lain. Maaf itu tidak ada unsur kesengajaan.

 Maaf itu tidak ada unsur kesengajaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoy!!

______________________________________

Mingyu berniat menemui Jungkook untuk membahas kantor. Meskipun ia tak punya kuasa atas perusahaan Jungkook, tapi ia di tunjuk untuk menggantikannya sementara sampai Taehyung benar-benar pulih.

Namun hal itu terhenti kala ia di serbu oleh salah satu orang yang Taehyung selamatkan saat itu.

Seokjin.

"Bagaimana keadaan Taehyung?" Tanya Seokjin.

Keduanya duduk di kantin rumah sakit. Namjoon sudah kembali bekerja.

"Yang jelas, keadaannya tidak baik-baik saja. Operasinya berjalan baik. Tapi ada satu yang membuat kesehatan mentalnya cukup buruk." Jelas Mingyu.

"Apa?! Katakan pada ku Mingyu! Aku sangat khawatir padanya." Sergah Seokjin.

"Hahhhhh."

Mingyu menghela nafas panjangnya. Menatap uke cantik di depannya ini seksama sebelum memberi jawaban.

"Taehyung kehilangan bayinya."

.

Baik ibu Jungkook dan juga Taehyung ada di dalam ruangan Taehyung saat ini. Sebelumnya ada Jungkook yang saat ini berada di luar membahas pekerjaan.

Masalah ini tersimpan rapat, tidak ada satupun media yang tau. Apresiasi untuk kinerja Mingyu yang mati-matian harus pontang panting menghubungi juga membungkam para awak media.

Sohee melihat putranya yang begitu rapuh saat ini. Kehilangan calon bayi bukan hal yang mudah apalagi ia seorang Male Pregnant.

Untuk bisa mengandung saja sebuah berkat meskipun kau di anugrahi rahim sekalipun tidak semua bisa mendapat kesempatan untuk mengandung.

Kondisi Taehyung saat itu cukup memprihatinkan dengan kekurangan banyak darah, juga kondisinya yang cukup buruk. Membuat janin dalam rahim Taehyung gagal fungsi organ.

Janin itu tak bisa bertahan, dan tak bisa menyerap nutrisi lantaran sang ibu tidak memiliki cukup nutrisi untuk tumbuh kembangnya.

Alhasil, Taehyung harus rela janin yang baru berusia 2 pekan itu di renggut paksa.

Juga saat itu ia harus menjalani operasi pengambilan peluru di dadanya.

2 hari ia tak sadarkan diri. Dimana ia sadar dan dokter harus mengatakan hal pahit yang tak ingin di dengarnya.

"Maafkan aku Sohee-yya." ujar Suzy tiba-tiba.

Hening, Sohee sama sekali tak bergeming. Ia terus melihat putranya yang sama keadaannya seperti dirinya. Hancur.

Itu yang di rasakannya.

"Kita adalah orang tua serakah yang gagal dalam membawa anak kita dalam kebahagiaan." ucap Sohee memecah keheningan.

"Kau tau Suzy-yya... Taehyung adalah anak paling kuat yang pernah ku miliki." Sohee membenarkan letak selimut putranya sebelum beranjak.

"Tae itu adalah anak yang ku besarkan dengan banyak penderitaan di setiap tumbuh kembangnya. Suzy, mulai sekarang jangan pernah membawa putra ku dalam masalah lagi. Jangan pernah menemui Taehyung ku lagi."

Suzy hanya bisa membulatkan matanya mendengar semua yang di ucapkan ibu kandung dari menantunya tersebut.

"Ttapi...

"Pergilah, bilang pada putramu untuk tidak menghubungi kami lagi." potong Sohee.

Suzy tak bisa berbuat apa-apa lagi sekarang. Janjinya untuk melindungi Taehyung sudah gagal.

Bahkan dirinya sudah tidak bisa menemui menantu kesayangannya itu lagi.

Ia kalah kali ini.

.

Jungkook masih membicarakan tentang pekerjaan dengan Mingyu. Namun di tengah kesibukan itu, ibunya datang dengan air mata yang mengalir deras.

"Ibu?!" ia bangkit lalu menghampiri ibunya.

"Bibi kenapa?" Mingyu tak kalah heboh.

"Jungkook, hiks..."

.

Jungkook berlari dengan cepat di lorong menuju ruang rawat istrinya. Tidak! Ia tidak mau kehilangan Taehyung setelah segalanya ia alami.

Disini yang hancur bukan cuman Taehyung, dirinya juga hancur. Bagaimana saat ia melihat untuk terakhir kalinya segumpal daging yang belum terbentuk sempurna itu.

Ia juga kehilangan, bagaimanapun itu juga anaknya. Rasanya menyesakkan. Darah dagingnya di renggut paksa oleh takdir.

Brak!!

"Taehyung!!"

He's gone.....

.

Sohee mendorong putranya masuk ke apartemen miliknya.

Cukup terkejut karna putranya membeli unit yang cukup mewah.

"Ini apartmu?" tanya Sohee.

Taehyung hanya mengangguk sekarang ia tidak banyak bicara seperti biasanya.

Sepekan menunggui putranya dalam diam, Sohee benar-benar kelhilangan putranya.

Taehyung bangkit, berjalan meski tertatih. Ia menepis tangan mamanya yang ingin membantunya berjalan.

"Tae.."

Lagi-lagi tak ada sahutan berarti. Taehyung menarik kopernya ke dalam kamar. Meletakkan di sudut menutup pintu lalu merebahkan tubuhnya di ranjang.

Menatap lagit-langit kamarnya, air matanya kembali menetes. "Aku kehilangan segalanya." begitu lirihnya.

Sohee tak kuasa lagi menahan tangisnya. Ia harus memisahkan sejoli yang saling mencintai. Tapi Sohee tidak sanggup jika melihat putranya kembali terluka.

Sungguh, ia tak ingin melihat putranya kembali terluka.

"Maafkan aku nak.."

..................
To be continue...

            Affair

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

            Affair

Affair  (KOOKTAE- DISCONTINUE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang