"Eh maaf, kakak gue emang suka malu-maluin hehe" Senja meminta maaf, wajahnya sudah merah padam. Menahan malu di depan Langit.
"Gak apa-apa, santai aja" sahut Langit.
"Ish kakak, malu-maluin aja sih! Emang kakak gak liat apa itu yang sampingnya pacarnya juga" oceh Senja sambil memukul-mukul Fitri.
"Emang iya pacarnya?" tanya Fitri ragu.
"Tanya aja," ucap Senja sinis.
"Eh, kamu pacar dia?" tanya Fitri pada
Karin.Karin mengangguk "iya, pacar aku."
"Kok nyesek? Hehe" batin Senja"
"Kak ayo ah, lanjut cari makanan" ajak Senja mengalihkan pembicaraan.
"Ya udah ayo" Fitri yang setuju pun langsung membayar bubur dan lontong kari.
Setelah berjalan cukup jauh, Fitri berkata, "Kakak rasa ya, dia lebih cocok sama kamu."
"Ih! Kakak malu-maluin aku, dia temen sekolah aku loh kak!" seru Senja.
"Kenapa gak say hi?" tanya Fitri "pasti
ada apa-apanya nih.""Kakak suudzon banget ke Senja ya Allah, masa Senja harus SKSD sama dia, dia aja belum tentu kenal sama Senja" oceh Senja.
"Ya kali aja gitu" pasrah Fitri.
"Kesel ah, kakak mah bisanya cuma malu-maluin Senja aja" ujar Senja sambil menghentak-hentakkan kaki-nya ke jalan.
"Siapa namanya?" tanya Fitri
"Langit" jawab Senja.
"Cocok dong, Langit dan Senja" ujar Fitri sambil applause.
"Gajelas banget sih kak" Senja menatap Fitri dengan sebal.
Ya, jadi secret admirer itu ada enak, dan gak enaknya. Kita bisa tahu banyak hal tentang dia, tanpa dia tahu. Kita bisa dapet banyak informasi tentang dia. Kita bisa ngeliatin dia tanpa canggung, karena emang gak banyak yang tahu. Dan yang gak enaknya kalo kita sakit hati ya pendam sendiri, kita harus siap nanggung segala konsekuensi jadi secret admirer, salah satunya yaitu cinta tak terbalaskan. Sakit hati berkepanjangan dan gagal move on padahal baru sebatas gebetan.
Senja udah rasain itu semua, udah berulang kali, dan sekarang Senja melakukan hal yang sama ke Langit. Lagi-lagi mengalami hal sama dari orang berbeda.
Langit, jangan buat aku sakit hati, hidupku terlalu rapuh untuk disakiti.
-Senja"Pulang jam 8 aja ya, pas in hehe" ujar Fitri.
"Terserah kakak, Senja ngikut aja, yang penting di traktir gitu sama kakak, hehe." Senja hanya cengar-cengir gak jelas.
"Huh mata duitan" ejek Fitri.
Senja melirik tajam. "Emang"
"Uhhh yang masih ngambek gara-gara kakak ledekin" Fitri meledek habis-habisan.
****
"Gue boleh baper?" batin Langit.
"Kenal sama yang tadi?" tanya Langit.
"Ya mana aku tau Langit... aku kan gak kenal, lagian kamu juga yang kenal" jawab Karin.
Langit mengangguk. "Iya kenal, itu namanya Senja, temen di sekolah"
"Ohh" gumam Karin
"Ngapain tadi lo bilang pacar? Kita kan cuma sahabat" ucap Langit menekan kata 'cuma sahabat'.
"Ingin aja sih hehe, lagian emang bener kan kita cuma sahabat?" ujar Karin
Langit mengangguk. "Iya, cuma sahabat."
"Soal aku bilang kamu pacar aku, gak usah jadi baper, lagian aku udah punya gebetan hahaha" kata Karin dengan mudahnya.
"Congrat's anjir akhirnya sahabat gue punya gebetan" ujar Langit pura-pura bahagia, padahal kini hatinya hancur.
"Ya iya lah, masa hati aku stuck terus di kamu" kata Karin sambil mencubit pipi Langit.
"Uh, and we have had the same feeling, Kar" batin Langit
Langit tertawa. "Iyaa lah, ngapain stuck di hati gue" ucap Langit
AYOLAH GENGS PLEASE VOTE, GUE UDH SEJAUH INI NULIS WP :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight Sky
Teen FictionKetika penulis jatuh cinta, tapi tidak sanggup mengungkapkan dia hanya bisa membuat pria itu menjadi tokoh utama dalam tulisannya. Aku akan membuat namamu melegenda seperti kisah-kisah kuno Yunani, ntah bagaimanapun caranya aku mampu. Jika kamu bers...