Senja: Save back ya Langit, ini Senja :)
Langit: Ya
Senja: Makasih banyak Langit ganteng
Langit: Hah?
Senja: Muji ciptaan Tuhan :))
Langit: Apa si, lawak
Senja: Singkat terus ih nulisnya :(
Langit: G mood
Senja: Jadi males ngetik?
Langit: Y
Senja: Yaudah kita teleponan aja, yuk!
Langit: Yuk, in your dream.
Senja: Kok di mimpi gue si?
Langit: bcs mustahil!
Senja: Kalo sampe kita teleponan kamu mau apa?
Langit: ap aj yg lo mau
Senja: Beneran Langit?
Langit: Y
Senja tersenyum melihat layar ponsel yang menunjukan room chat dengan Langit. Sangat senang, berkat perintah dari Anya dan Julia, Senja jadi bisa chatting bersama Langit.
Semua juga ada untung dan juga ada rugi. Semua sudah di atur sedemikian rupa oleh Tuhan.
Karena skenario Tuhan adalah Yang terbaik dari yang baik. Maka dari itu terimalah semuanya dengan lapang dada, karena semuanya pasti ada hikmahnya.
Langit tersenyum, Senja lagi yang berhasil membuat Langit tersenyum dan sedikit terkekeh dengan sifat kekanak-kanakan yang Senja berikan. Tapi Langit menebak, Senja bukan lah seseorang dengan sifat ke kanak-kanakan. Hanya saja dia ingin membuat lawan bicaranya bisa tertarik mengobrol dengan dia, dan itu menjadi daya tarik tersendiri untuk Senja. Bagi Langit, Senja memang bukan segalanya, tapi bagi Senja, Langit adalah segalanya.
Langit sedang duduk di balkon rumahnya sambil melihat sunset yang membuat Langit teringat pada gadis periang bernama Senja.
Entah kenapa, mungkin karena nama Senja itu adalah apa yang kini sedang dia tatap.Ataukah nama Senja yang sekarang sedang memenuhi pikirannya. Hanya Langit dan Tuhan yang tau, yang pasti Langit tak cinta pada Senja.
Aku menyukai banyak hal tentang dirimu. Aku menyukai bagaimana kedinginan mu. Aku menyukai bagaimana tatapan sinis mu. Aku menyukai bagaimana cara kau ternyum. Aku menyukai setiap balasan singkat dari mu Aku menyukai apapun itu, tentang kamu. Aku kamu dan ketidakmungkinan.
Senja menutup buku diary miliknya. Tersenyum simpul lalu merebahkan diri pada kasur duduk. Kalau sedang seperti ini benak Senja pasti menerawang memikirkan hal apa yang sedang Langit lakukan sekarang. Sepertinya tak jauh dari bermain game di ponselnya atau tak jauh dari sekedar hangout dengan temannya.
Sedikit percakapan tadi siang membuat Senja tak hentinya tersenyum, setidaknya ada sedikit kemajuan untuk kedekatan Langit dan Senja.
Senja selalu berharap bisa mencairkan hati Langit yang membeku, Senja selalu bisa tersenyum walau dirinya sedang sedih sekalipun.
Langit mampu mengubah hidupnya. Senja tak pernah semangat pergi ke sekolah sebelum mengenal Langit, tapi sosok Langit mampu membuat Senja semangat untuk berangkat ke sekolah.
Langit sedang berbicara sendiri, biasa kalau laki-laki sudah main game pasti berisik, dan Langit juga sama berisiknya.
"Anjay anjay jaringan gilaaa"
"Ah plis plis anjr plis"
"Oh my God!!!"
"Jaringan tai sumpah"
"Ya Allah ya Allah"
"Yes yes jaringannya stabil lagi"
"Detik-detik kemenanganku"
"Anjay Senja anjayyyyy" teriak Langit sambil membantingkan ponselnya pada kasurnya. Sambil meninju kasur karena kekalahan bermain game
Tapi mengapa harus berteriak nama Senja?
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight Sky
Teen FictionKetika penulis jatuh cinta, tapi tidak sanggup mengungkapkan dia hanya bisa membuat pria itu menjadi tokoh utama dalam tulisannya. Aku akan membuat namamu melegenda seperti kisah-kisah kuno Yunani, ntah bagaimanapun caranya aku mampu. Jika kamu bers...