Selesai Sarapan, Langit mengambil ponselnya dan membuka room chat dengan Senjam
Langit: Bentar lagi aku jemput ya.
Senja: Gak ngerepotin apa anter jemput aku?:v
Langit: Gak lah
Senja: Ok aku abisin sarapan dulu
Langit: Ok, jangan rusuh makannya ya :v
Senja: Rusuh kek kamu? :v
Langit: Rusuh kalo jamkos keluar kelas ada guru doang
Senja: Sama aja tauu
Langit: Abisin makannya, aku mau ambil tas dulu
Langit pun mengambil tasnya yang disimpan di kamar, memasukkan buku pelajaran secara mendadak, memeriksanya kembali apa yang harus dibawa, jangan sampai ada yang tertinggal. Karena jika ada tertinggal pasti jadi repot.
"Senja mau berangkat ke sekolah sama siapa sayang?" tanya Devi.
"Sama pacarnya mah, kemaren juga dijemput" celetuk Fitri.
Plak.
"Sok tau ih, siapa juga yang punya pacar" Senja membela diri.
"Yaudah sih gak apa-apa punya pacar juga, asal jangan sampe ganggu sekolah kamu" ucap Devi.
"Iya mah" lirih Senja.
Fitri tertawa terpingkal-pingkal.
"Apaan sih kak? Receh banget" ledek Senja lalu ke kamarnya untuk mengambil tas beserta charger ponselnya.
Setelah itu Senja meminta uang jajan pada Devi lalu memakai sepatu di depan rumah sambil menunggu Langit menjemput, Devi keluar rumah. Duduk di samping Senja yang sedang memakai sepatunya.
"Mama mau ngapain?" tanya Senja dengan mata menyelidik.
"Nungguin pacar kamu jemput" jawab Devi
"Mau apa sih mah?" tanya Senja pelan.
"Mau kenalan lah, biar pacar kamu tau. Mama kamu juga gak kalah cantik" jawab Devi, Senja menahan tawanya. Yang benar saja, masa mamanya iri?
Derum suara kendaraan roda dua berhenti di depan rumah Senja, mesinnya berhenti tandanya si pemilik motor sudah mematikannya. Devi langsung berdiri dan membuka pagar, memasang wajah galak
"Cari siapa?" Devi bertanya dengan muka sangarnya.
"Cari Senja tante" jawab Langit sedikit gugup.
"Oh pacarnya Senja?" tanya Devi dengan wajah tanpa ekspresi.
"Iya ... tante," jawab Langit.
"Oalah, Senja pacar kamu ganteng ya" ujar Devi dengan wajah berseri. Langit menghembuskan napasnya merasa lega, Langit mengira Devi akan marah atau akan memutuskan hubungannya dengan Senja.
"Mah, Senja berangkat dulu ya" ujar Senja lalu menyalimi tangan Devi.
"Eh! Sebentar dulu dong!" ujar Devi tegas.
"Ada apa mah?" tanya Senja was-was.
"Main pergi-pergi aja kamu, mama kan belum kenalan sama pacar kamu" ucap Devi diiringin suara tawanya yang sumbang.
"Kamu namanya siapa, nak?" tanya Devi.
"Langit, tante" jawab Langit.
"Cocok," ujar Devi
"Cocok apanya tante?" tanya Langit yang tak paham.
"Namanya, jadi Langit Senja gitu" ujar Devi sambil tertawa.
"Apaan sih mah?" ujar Senja dengan pipi yang memerah.
"Enggak, udah sana berangkat, nanti kesiangan" ujar Devi. Langit pun menyalimi tangan Devi dan pergi dari sana.
------
"Kaget ... aku kira mama kamu mau marahin aku" ujar Langit yang baru turun dari motornya.
"Mama suka gitu bercandanya, gak asik" ujar Senja sambil tertawa
"Apalagi tadi liat wajahnya nyeremin banget deh, kayak udah siap makan aku" ucap Langit.
"Iya, udah lama banget aku gak liat mama bercanda kayak gitu sama orang" sahut Senja, "tadi juga mama bilang kalo kamu harus tau kalo mama aku gak kalah cantik dari aku"
Langit tertawa, "Iya, mama kamu cantik. Kamunya mah jelek"
Bugh. Senja memukul lengan Langit, mencebikan bibirnya. "Yaudah pacaran sama mama aku aja sana!"
"Aku kan pacarin orang gak liat fisik" ucap Langit.
"Gak suka ah, bikin baper mulu dari kemaren" ujar Senja.
"Gak apa-apa lah, yang penting ujungnya gak PHP kan?" ujar Langit percaya diri.
"Mana aku tau, kan kamu yang nyiapin segala rencana. Termasuk kalo kamu ninggalin aku" lirih Senja.
"Kalo aku jauhin kamu pun, itu artinya kamu yang minta" ujar Langit.
"Hah?" Senja menganga, tak mengerti apa yang Langit ucapkan.
"Aku ninggalin kamu kalo kamu yang minta" ujar Langit lalu menarik tangan Senja untuk melanjutkan berjalan.
Senja mencubit lengannya, lalu meringis kesakitan sambil mengelus-elus lengannya. Senja memastikan ini bukan hanya mimpi, ini sudah pagi dan dia sudah bangun. Itu artinya yang tadi bukan mimpi
Selanjutnya Senja blushing. Tak tahu, akhir-akhir ini Langit hobi sekali membuatnya baper seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight Sky
Dla nastolatkówKetika penulis jatuh cinta, tapi tidak sanggup mengungkapkan dia hanya bisa membuat pria itu menjadi tokoh utama dalam tulisannya. Aku akan membuat namamu melegenda seperti kisah-kisah kuno Yunani, ntah bagaimanapun caranya aku mampu. Jika kamu bers...