Sore harinya, Afifah sudah bersiap untuk pergi jalan-jalan bersama Altezza, Afifah pun menghubungi Senja lewat telepon agar Senja mengetahui seberapa bahagia dirinya saat ini.
"Emang lo gak diajak main gitu sama Langit?" tanya Afifah.
"Diajak ... tapikan aku belum sehat Fah" ucap Senja.
"Terus, gak jadi dong?" tanya Afifah.
"Gak tau, tadi Langit minta izin ke mama, gue harap sih mama gak izinin gue buat main." ujar Senja.
"Loh kok gitu sih? Padahal gue berharap loh lo sama Langit bisa jalan-jalan. Terus nanti pas jalan-jalan ketemu gitu, eh jadinya double date." ucap Afifah.
"Haha ada-ada aja sih lo Fah, mendingan kan tiduran sambil main handphone daripada keliaran malem-malem." ucap Senja.
"Itu cuma kata-kata orang jomblo, lo jangan ngomong gitu dong, kek jomblo jadinya haha." ucap Afifah.
"Ya emang kenapa?" tanya Senja.
"Punya Langit, ajak Langit jalan-jalan. Ngisi waktu luang, main handphone cuma abisin waktu" ucap Afifah.
"Jalan-jalan sama Langit juga akhirnya ngabisin waktu" ujar Senja.
"Tapi bersejarah kan" jawab Afifah.
"Main handphone juga bersejarah" ucap Senja.
"Ngeselin ih Senjaaa, belajar dari siapa sih?"
"Belajar dari google haha, bermanfaatkan handphone."
"Main gih sana sama si Langit, hidupmu terlalu gabut."
"Gak mending tidur aj-"
"Senja Langit udah dateng nihh." teriak Devi.
"Tuh mama lo teriak Senja, buruan siap-siap. Pake parfume jangan lupa, tapi jangan sampe sebotol ya pakenya haha." ujar Afifah.
"Pengen tidur ajaaa." ucap Senja.
"Sana siap-siap, gue matiin teleponnya. Bye!" ucap Afifah.
Tut...tuttt* Afifah pun mematikan teleponnya lalu menyimpan handphonenya di atas meja lalu berjalan ke arah lemari untuk mengambil jaket levis-nya itu.
"Perfect" ucap Afifah sambil tersenyum di depan cermin. Afifah mengenakan celana berwarna putih dipadukan dengan kaos hitam lengan pendek polos.
"Tinggal catok rambut." Afifah pun mulai mencatok rambutnya agar terlihat lebih bagus dilihatnya.
"Senja cepetan dong" panggil Devi.
"Iya bentar" sahut Senja pelan.
"Udah nunggu lama nih Langitnya" ucap Devi
"Iya ini lagi siap-siap" ucap Senja.
Setelah selesai siap-siap, Senja pun membuka pintu kamar lalu berjalan menuju ruang tamu.
"Gak bawa tas?" tanya Devi
"Males ribet mah" jawab Senja.
"Tante, Senjanya dipinjem dulu ya" ujar Langit.
"Iya, titip ya. Kalo gak mau makan nanti paksa aja ya, belum makan dari pagi" ujar Devi.
"Siap tante" ucap Langit sambil tersenyum. "Langit sama Senja pergi dulu ya tante, Assalamualaikum."
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight Sky
Teen FictionKetika penulis jatuh cinta, tapi tidak sanggup mengungkapkan dia hanya bisa membuat pria itu menjadi tokoh utama dalam tulisannya. Aku akan membuat namamu melegenda seperti kisah-kisah kuno Yunani, ntah bagaimanapun caranya aku mampu. Jika kamu bers...