4 bulan kemudian.
Afifah kini tidak masuk sekolah dikarenakan dia ada acara keluarga, jadi dia izin.
Senja berjalan ke kantin sendirian, karena memang biasanya ke kantin bersama Afifah.
Senja kini berdiri sambil menunggu makanan yang dia pesan siap sambil memainkan ponselnya.
"Senja!" panggil seseorang.
Senja mencari asal suara itu. Melihat kakak kelas yang memanggilnya, Senja sangat gugup.
"I-iya kak? A-ad a-apa ya?" tanya
Senja."Biasa aja kali, gak usah gugup" katanya.
"Kenalin, nama gue Anya"
"Iya kak Anya" ucap Senja sambil
mengangguk."Gue mau nawarin sesuatu, semoga bisa lo terima, karena sekarang emang lagi nyari-nyari orang gitu" jelas Rebbeca.
"Maksud kakak?" tanya Senja
"Gue cuma mau nawarin, lo mau
gak masuk geng kita. Gak akan
nyesel deh, cuma orang-orang
terpilih loh yang bisa masuk" tawar Julia yang berada di samping Anya."Dan lo gak perlu lama berpikir buat dapetin jawabannya" lanjut Anya.
"Hmm, gimana ya" kata Senja. sambil berpikir.
"Ikut aja, tenang lo gak akan nyesel" bujuk Anya.
"Iya kak, aku mau" jawab Senja sedikit terpaksa.
"Ya udah nanti pulang sekolah ke
flower caffe ya. Bakal ada peraturan baru" ujar Anya lalu pergi.Senja terdiam. Tidak menyangka beberapa detik yang lalu dia berbicara dengan most wanted di sekolah ini. Geng perempuan ter hitz di sekolah. Memang tak akan menyesal masuk geng itu.
Jam pulang sekolah sudah tiba, Senja keluar dari kelas menuju
parkiran motor karena akan langsung ke flower caffe.Saat keluar kelas Senja bertemu dengan Langit. Masih sama seperti
dulu, dia tidak akan membalas
senyumannya walau sedetikpun.Tapi perasaan Senja pada Langit tidak berubah walau sikap Langit selalu saja begitu.
- at flower caffe -
"Halo Senja" sapa Julia.
"Halo kak Julia" sahut Senja seraya
memberikan senyum."Kita disini bakalan meeting sama member barunya Meteora Girls Squad" kata Anya "Dan sekarang
belum kumpul semua"Senja mengangguk. Di sini, hanya
Senja yang menduduki kelas 11,
selebihnya menduduki kelas 12. Senja sedikit ragu atas keputusannya.Sekitar jam setengah 4, semua sudah berkumpul. Hanya ada lima orang yang menduduki kelas 11, termasuk Senja.
"Oke girls, kita mulai meeting hari
ini" kata Anya."Oh iya sebelum mulai kita mau memperkenalkan diri. masing-masing dulu ya" tambah Julia "Nama gue Julia Hikmah jabatan gue di MeteoraGSq jadi
wakil ketua.""Nama gue Anya Cantika Putri, gue di MeteoraGSq sebagai ketua. Dan kalian semua para member baru harus nurut apa yang gue perintahin, gue juga gak kejam kok" lanjut Anya.
"For your information, sebenernya
Meteora Girls Squad ini asalnya
nyatu sama meteora Boys Squad. Nama asalnya Most Wanted Meteora. Dengan kesetujuan dari ketua jadi di bagi dua, banyak yang keluar karena gak setuju dan menyisakan 4 orang" Anya menceritakan asal mula terbentuknya MeteoraGSq."Jadi MeteoraGSq ini baru 4
membernya. Antara lain, Anya, Julia, Salsa, dan Livia, Tapi
mereka berdua gak bisa hadir hari
ini" jelas Julia."Rulesnya, setiap dari anggota
MeteoraGSq harus punya ponsel
dengan harga paling murah 3 juta.
Gak mungkin juga diantara kalian
ponsel nya di bawah 3 juta kan Secara kan yang sekolah di Meteora orang kaya semua" ujar Anya."Kedua, kalian harus punya pacar, atau seenggaknya gebetan. Kalian
juga harus bisa kumpul kapan aja dengan waktu yang gue tentukan, dan harus bawa tuh doi kalian""Aduh berat" batin Senja.
"Setiap istirahat, diwajibkan buat
istirahat bareng. Kalo enggak, harus ada alasan dan bukti jelas. Dan yang terakhir, kalian harus pake barang bermerk ke sekolah. Maksudnya tas, kerudung buat yang pake dan yang gak pake usahain rambutnya diombre dan sepatu juga""Cuma itu aja?" tanya Zazkia, anak kelas 11 IPS 1.
"Iya, kalo kalian gak bisa. Sebaliknya balik kanan dan pergi dari sini, karena gak bisa kita terima" ucap Julia dengan angkuhnya.
Beberapa orang meninggalkan, karena mereka tidak bisa jika harus kumpul kapan saja dengan doi nya
"Ok cuma sisa 4 orang? Gak ada yang keluar lagi?" tanya Julia memastikan.
Mereka berempat mengangguk.
"Ok sekarang kalian kenalin satu persatu nama kalian serta nama doi kalian" ucap Julia.
"What the hell?" batin Senja.
"Nama aku..."
"Wait wait jangan pake aku kamu, pake lo gue yes?" ucap Julia.
"Nama gue Clarrisa, nama pacar gue Bima, Gue kelas 11 IPS 1" ucap Clarissa
"Nama gue Alfiyah, pacar gue Arfan. Dan gue kelas 11 IPS 1" ucap Alfiyah.
"Nama gue Jasmine, gue gak punya pacar dan gebetan gue Melvin" ucap Jasmine.
Dan terakhir Senja.
"Nama gue Senja, dan calon pacar gue namanya Langit, Gue kelas 11 MIPA 2 dan gue harap bisa betah di MeteoraGSq"
"Percaya diri banget kalo Langit bakal jadi pacar lo. Kalo gagal, lo bakal kita bully abis-abisan" ucap Anya.
"Harus percaya diri, biar tercapai," ucap Senja dengan santai.
"Gue suka gaya lo yang percaya dirinya tinggi" kata Julia dengan tawa sinis.
****
Di sisi lain, Langit mendengar bagaimana setiap kata yang keluar dari mulut perempuan yang baru Langit ketahui namanya Senja.
"Dan calon pacar gue Langit"
"Percaya diri banget kalo Langit bakal jadi pacar lo.
"Harus percaya diri biar tercapai"
"Kalo gagal, bakal kita bully abis-abisan"
4 kalimat itu terus terngiang di kepala Langit. Memikirkan bagaimana konsekuensi jika Langit tak membuka hati dan bagaimana jika Langit membuka hatinya.
Langit merasa menyesal karena memilih menunggu mamanya yang sedang bertemu dengan temannya, harusnya Langit pulang agar tidak mendengar 4 kalimat yang berhasil memenuhi pikirannya saat ini.
Langit mempunyai trauma ditinggalkan pas lagi sayang-sayangnya. Makanya Langit sampai saat ini tidak mau membuka hati pada siapapun sekarang.
TINGGALIN JEJAK!
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight Sky
Teen FictionKetika penulis jatuh cinta, tapi tidak sanggup mengungkapkan dia hanya bisa membuat pria itu menjadi tokoh utama dalam tulisannya. Aku akan membuat namamu melegenda seperti kisah-kisah kuno Yunani, ntah bagaimanapun caranya aku mampu. Jika kamu bers...