28

14 5 0
                                    

Pulang sekolah, Senja merasa pusing. Dia baru ingat kalau dia belum makan obat dan vitaminnya.

"Kenapa Senja?" tanya Afifah.

"Lemes hehe" jawab Senja.

"Gara-gara tadi kekurung ya?" tanya Afifah.

"Iyaa Fah" alibi Senja, Senja tidak mau temannya tahu bagaimana sakitnya Senja. Mereka cukup melihat bahagianya Senja saja.

"Gue pulang sama Altezza ya, mau sekalian jalan-jalan" ujar Afifah.

"Aciee" ejek Senja.

"Lo juga bisa sama Langit" ucap Afifah.

"Gak mau ih" ujar Senja.

"Masih canggung aja?" tanya Afifah

Senja tersenyum lalu mengangguk.

"Duluan ya, bye bye" ujar Afifah

"Iya, hati-hati" sahut Senja. Lalu diam di tempat ia berdiri saat ini, menunggu Langit karena akan pulang bareng.

------

Senja: Langit masih di mana?

Langit: Baru keluar, kamu nunggu di mana?

Senja: Deket ruang piket.

Langit: Ok, tunggu sebentar lagi ya.

Senja: Oke siap.

Senja pun mengambil tumblernya dan tak lupa mengambil obat dan vitaminnya.
Setelahnya Senja menyimpan kembali obat dan vitaminnya. Langit pun datang.

"Kamu nunggu lama gak?" tanya Langit.

"Enggak kok" jawab Senja.

"Ayok" ajak Langit.

"Masih lemes gak?" tanya Langit.

"Masih, tapi gak selemes tadi" jawab Senja.

"Jangan lupa pulang sekolah makan, terus istirahat ya" ucap Langit.

"Ok" ucap Senja.

Di perjalanan pulang, mereka diam, tidak berbicara dan tak ada yang memulai pembicaraan. Mereka masih sama-sama canggung tidak seperti Afifah dan Altezza.

Sampai di rumah, Senja sibuk membantu persiapan pernikahan Fitri, sampai lupa jika dia ada PR untuk dikerjakan. Senja membuka ponselnya, ternyata terdapat spam chat dari Langit.

Langit: Senjaaaa
Langit: Udah ngerjain pr?
Langit: Ada pr gak?
Langit: Kerjain dulu kalo susah bilang, tar aku bantu. Bantu search maksudnya :v
Langit: Udah makan belom? Capek gak bantu-bantunya?

Senja: Maaf ya Langit, aku baru baless,
Senja: Belom, aku baru inget nih ada PR. Ini juga mau ngerjain dulu. Iya siap kalo susah aku minta kamu search ya :v
Senja: Oh iya belom makan, kamu udah? Bantu yg ringan doang kok :v

Langit: Makan dulu, aku mah udah makan sih. Jangan lupa tidurnya jangan larut malem ya!

Senja: Kan kerjain pr :)

Langit: Yaudah sekarang makan dulu, jangan sambil ngerjain PR.

Senja: Lah? Justru makan sambil ngerjain PR bisa lebih cepet selesain PRnya Langitttt

Langit: Iya lah, nanti kamu fokusnya sama PR bukan sama makan. Sama halnya kalo kamu makan sama aku :v

Senja: Gak nyambung ih Langit, gak ngaruh ya aku makan sama kamu atau sendirian :'v

Langit: Kan nanti fokusnya liat ketampanan aku, bukan fokus makan.

Senja: Udah ya bye
Senja: Tanggung jawab! Aku baper :v

Langit: Salah siapa baper?

Senja: Salah siapa baperin?

Langit: Makan aja sana!

Senja: Iya pak bos

Senja pun menyimpan ponselnya lalu ke dapur untuk mengambil nasi dan lauknya. Tak lupa segelas air dan beberapa obat tak lupa vitamin. Dirinya jangan sampai lupa meminum obat, karena nanti tidak akan ada lagi yang mengingatkannya minum obat sebawel Fitri.

Setelah makan, Senja kembali ke kamar dan mengerjakan PRnya. Untung soalnya tidak terlalu susah jadi dia bisa mengerjakannya dengan bantuan buku paket.

Jam telah menunjukan pukul 10 malam, Senja sudah mulai menguap. Senja pun menutup bukunya, memasukan buku pelajaran untuk hari esok. Setelahnya ia mengecek ponselnya.

Afifah: Akhirnya gue bisa ngerjain PR tanpa minta jawaban lo.

Senja: Nice ... di buku paket lengkap kan?

Afifah: Iya.

Senja: Tumben mau buka buku paket?

Afifah: Kan ngerjain bareng Altezza. Gue ceritain ya.

Senja: Ok

Afifah: Kan tadi Altezza nanya ke gue "ada PR apa enggak?" Ya udah gue jawab "ada" kan Terus Altezza nanya "udah dikerjain apa belum?" karena gue orangnya jujur, gue bilang aja "Nanti minta jawaban ke Senja" Tapi kata Altezza dia mau bantuin ngerjain PR, terus dia telepon deh. Abis itu kita ngerjain PR bareng di telepon, gue baper sih :v

Senja: Asik Afifah baper uwwuu

Afifah: Jadi kapan lo sama Langit?

Senja: Kapan-kapan aja lah :'v

Afifah: Gue ngantuk, duluan ya bye

Senja: Bye

Twilight SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang