"Dengan lo hujan-hujanan kayak gini gak
bisa bikin lo lebih baik.""Lo siapa?" tanya Senja.
"Manusia, lah."
"Iya, gue tau, tapi gue belum pernah liat lo" ujar Senja.
"Gue juga baru empat kali liat lo" sahutnya.
Senja melihat lengan baju sebelah kanan laki-laki itu, "Eh maaf kak, ada perlu apa sama gue?"
"Enggak, gue cuma mau ngasih tau aja,
dengan lo hujan-hujanan gak akan buat lo lebih baik" ujarnya."Maksudnya?" tanya Senja tidak mengerti.
"Tentang mading" jawab laki-laki itu singkat, lalu pergi.
"Ish, aneh deh cowok itu" gumam Senja lalu berteduh di warung terdekat, memang benar dengan cara Senja hujan-hujanan tak akan membuat keadaan lebih baik, yang ada tambah buruk.
Bukan hanya Senja yang berteduh di warung itu, tetapi masih banyak juga siswa lain yang perjalanan pulangnya terpotong oleh hujan. Bisik-bisik mulai terdengar oleh telinga Senja, sekeras apapun Senja untuk tak peduli oleh semuanya. Tetap saja, di dalam hatinya menyimpan suatu kecemasan dikarenakan bisikan-bisikan itu.
Tingg! *suara notifikasi dari ponsel Senja.
Langit: Jangan dengerin apa kata orang lain, jadi diri lo sendiri!
Seulas senyum tercetak di bibir Senja, seperti ada ribuan kupu-kupu yang terbang di perutnya. Tak usah ditanya lagi, Senja sangat senang.
Senja: Iya
Langi: Ok
Saat gebetan nge-chat duluan, siapa coba yang tidak bahagia. Tetapi menit selanjutnya Senja kembali murung. Senja bermonolog sambil berjalan, karena memang hujannya sudah berhenti.
"Senja, lo harusnya mikir dong, Langit itu udah punya pacar! Gak usah baperan gini ya ampun... Langit juga keliatannya sayang banget sama pacarnya"
"Kok gue ngechat Senja duluan ya?"
"Terus kalo Senja jadi berharap sama gue gimana?"
"Kok kayak gue ngasih harapan ya?"
"Gue salah gak sih?"
"Pastinya Senja sekarang baper nih"
"Aduh, gue harus gimana," racau Langit sambil memijat keningnya.
Karin: Kelas 12 aku pindah yeyy!!
Langit: Seriusan?
Karin: Kapan aku bercandaa
Langit: Nanya? Apa gimana?
Karin: Nanya ganteng.
Langit: Gak ada tanda tanya jelekk.
Karin: Tega.
Langit: Ya emang tega.
Karin: Apasih
Langit: ?
Karin: Ga jelas.
Langit: (Read)
Langit tersenyum, hatinya serasa ada yang berdesir hangat. Melihat roomchat-nya dengan Bella.
Berapa tahun lost contact dan sekarang dipertemukan kembali, selalu merasa bahwa Langit dan Bella sudah jodoh. Pemikiran gila memang, tapi itu yang selalu ada di benak Langit.
Senja mondar-mandir di pikiran, merasa aneh mengapa Langit menghubunginya duluan, first time bagi Senja dihubungi duluan. Tapi Senja merasa sikap Langit hanya sebagai rasa bersalah saja, dan Senja tidak boleh menaruh perasaan lebih pada Langit, tidak boleh sampai bawa perasaan.
****
Meteora
Anya: Hello guys... bolehkan gue hujat Senja abis-abisan grup ini. Kalian yang tau banyak keburukan Senja juga boleh banget nimbrung dong, supaya lebih seru ya ga sih...pokoknya kalo mau ikutan hujat, ya hujat aja.
Unknown 1: Bukannya Senja penyakitan ya?
Julia: Oh ya? Ternyata Senja penyakitan nih? Udah penyakitan, berharapnya ketinggian lagi!
Unknown 2: Berharap sama Langit yang gak pasti hatinya buat siapa
Anya: Unggul di bidang apa sih Senja? Tampang aja pas-pasan, penyakitan, sok kaya lagi.
Unknown 3: Baru juga naik kelas 11 udah cari sensasi!
Unknown 4: Pansos banget tuh anak, gak ada sopan-sopanya banget kayaknya!
Unknown 5: Emang nyatanya gak sopan tau, apa lagi temen sekelasnya pasti udah enek banget sama si Senja!
Unknown 1; Tahan banget gitu ya temenan sama si Senja.
Julia: Please nanya, itu Langit hatinya untuk siapa cobaaa??
Unknown 4: Iya deh, udah yakin banget lagi bakal jadi pacarny.
Anya: Tau tuh
Senja: Kalian suka banget sih hujat gue, apa kalian gak ngaca? Gak intropeksi? Dengan menghujat kayak gini, justru derajat kalian makin turun, derajat gue naik. Please gue minta maaf kalo selama ini aku sok-sokan. Gue cuma mau yang terbaik.
Unknown 2: Bilang aja lu gak tahan hujatan!
Unknown 5: Tau tuh, pansos ya lo!
Senja: Pansos dalam hal keburukan? Ngapain? Gak berguna!
Unknown 6: Plis hati Langit buat siapa?!
Unknown 7: Yakin banget perasaannya bakal dibales sama Langit!
Senja: Kalo emang masalahnya sama gue, please gak usah ya bawa-bawa orang. Dan satu hal yang harus kalian ingat, jangan bawa-bawa Langit ke masalah gue ya! Soal gue yakin perasaan aku dibales Langit, ya namanya juga berharap kan. Emang kalian gak kayak gitu?
Unknown 6: Sok bijak banget sih
Unknown 1: #sokbijak
Anya: #sokbijak
Unknown 3: #sokbijak
Unknown 8: #sokbijak
Julia: Langit keluar dong, mau nanya perasaan lo ke Senja, Langit Banyak yang tag gue!
Anya: Langit keluar!
Unknown 5: Perasaan lo ke Senja gimana nih?!
Unknown 2: Iya, pasti lo enek juga kan sama Senja
Anya: @unknown 2 ya pasti lah, secara kan kayak ingin orang tau, padahla hoax tuh.
Langit: Kalian nanya gimana perasaan gue ke Senja? Ok gue jawab, perasaan gue ke Senja, kayak perasaan Senja ke gue. Kalo Senja bisa mencintai gue? Kenapa gue gak bisa mencintai dia. Dan gue baru sadar, jatuh cinta sendirian itu gak enak
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight Sky
Teen FictionKetika penulis jatuh cinta, tapi tidak sanggup mengungkapkan dia hanya bisa membuat pria itu menjadi tokoh utama dalam tulisannya. Aku akan membuat namamu melegenda seperti kisah-kisah kuno Yunani, ntah bagaimanapun caranya aku mampu. Jika kamu bers...