"Kamu udah punya pacar belum?" tanya Devi.
"Hah?" tanya Senja kaget, mengapa bisa se-pas itu mamanya bertanya.
"Kayaknya udah deh, masa anak mama
yang cantik ini belum punya pacar" ledek Devi."Ih mama" rengek Senja.
"Tuh kan, gak apa-apa lah" ujar Devi.
"Gak usah bahas pacar lah" protes Senja.
"Baru putus apa lagi rahasia-rahasiaan
nih?" ledek Devi."Sssttt"
Bima mengunci pintu apartment lalu membawa koper Senja.
"Jadi ini mau ke mana?" tanya Senja.
"Surprise" ujar Devi.
Senja memasang muka sebal. " Kok rahasia-rahasiaan"
"Nanti juga tau kok" ucap Devi.
"Ya udah, Senja mau tidur ah ngantuk" ujar Senja.
****
"Kakak dari tadi senyum-senyun sendiri ih" ucap Amora.
"Apa sih kamuu" sahut Langit.
"Liat deh mah, masa kak Langit liatin handphone nya sambil senyum-senyum sih, liat padahal handphonenya mati," ujar Amora.
"Lagi bayangin muka pacarnya dek" ujar Nina.
"Apaan lagi" sahut Langit.
"Tuh kan bener" ucap Nina.
"Gak" jawab Langit.
Amora mencubit tangan Langit keras, sampai berwarna merah. "Aw aw sakit" ringis Langit.
"Gak suka deh, kakak gak pernah jujur!" ucap Amora sebal.
"Jujur apa sih?" tanya Langit.
"Jujur kalo kakak punya pacar" ujar Dilla.
"Udah anak lecil gak usah tau pacar-pacar deh, lebih baik main boneka aja sana" usir Langit.
"Ayo sama kak Langit" ajak Amora.
Langit menepuk jidatnya. "Sendiri aja ya"
"Mama, kakak galak ama akuu" pekik Amora.
"Kalo udah gede gue tampol si Amora" batin Langit.
------
"Senja, ayo bagun. Udah sampe" ujar Devi sambil mengelus pipi Senja.
"Hah? Ini di mana mah?" tanya Senja yang belum segar benar, karena baru bangun tidur.
"Rumah kitaa" ujar Devi.
"Hah? Rumah kita?" tanya Senja tak percaya.
"Iya, karena kak Fitri sebentar lagi nikah, kak Fitri gak bakalan bisa jagain kamu. Jadi mama berhenti kerja dan bikin usaha di rumah aja" jelas Devi.
Tinggg!
Senja melihat notifikasi yang muncul di
layar handphone-nya"Huh Langit" batin Senja.
Tringggg....tringggg.....
Handphone nya bergetar karena ada telepon masuk, buru-buru Senja decline
"Siapa?" tanya Devi.
"Itu biasa, Afifah, paling juga nanyain PR udah apa belum hehe" alibi Senja.
"Abisin dulu makananya, habis itu kerjain PR ya," ujar Bima.
"Ok pah" ucap Senja.
Setelah makannya habis, Senja membawa segelas air putih dan menaiki tangga.
"Awas obat sama vitaminnya jangan lupa di makan" ujar Devi.
"Siap mah" sahut Senja.
----
Langit: Senjaaaa
Senja: Waalaikumsalam
Langit: Eh, assalamualaikum
Senja: Ada apa nelepon?):
Langit: Kok di decline?
Senja: Lagi makan tauu. Oh iya, kamu udah makan?
Langit: Baru mau, mama lagi nyiapin makanannya.
Senja: Ya udah, kamu makan dulu sana. Aku mau kerjain PR dulu.
Langit: Ok, pr nya banyak gak?
Senja: Sedikit kok, cuma 5 nomor doang
Langit: Sip bye aku makan dulu, jangan kangen ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight Sky
Ficção AdolescenteKetika penulis jatuh cinta, tapi tidak sanggup mengungkapkan dia hanya bisa membuat pria itu menjadi tokoh utama dalam tulisannya. Aku akan membuat namamu melegenda seperti kisah-kisah kuno Yunani, ntah bagaimanapun caranya aku mampu. Jika kamu bers...