Rindu itu berat

3.1K 236 13
                                    

aku cuma mau ngingetin ke kalian yang udah baca cerita ini, KALO INI CUMA CERITA FIKSI ATAU KHAYALAN.

CERITA INI TIDAK SESUAI DENGAN KARAKTER ASLI JAEHYUN DIDUNIA NYATA.

BEGITU JUGA DENGAN KARAKTER YANG LAIN, TAEYONG, MARK, JENO, SUNGCHAN, BEOMGYU DAN LAIN-LAIN.

KARAKTER MEREKA DI CERITA INI HANYA KHAYALAN.

Jadi, mohon untuk semua yang udah nunggu cerita ini, untuk bisa mengontrol diri. Bisa membedakan mana yang benar atau nyata dan mana yang buatan, tidak asli, tidak sesuai kenyataan.

UNTUK KENYAMANAN SAYA SENDIRI DAN PARA PEMBACA, untuk bisa bekerja sama agar cerita ini hanya dijadikan PENGHABIS WAKTU dikala dunia masih kejam. BUKAN DIJADIKAN PEGANGAN ATAS TINGKAH ATAU KARAKTER YANG BERSANGKUTAN DIDUNIA NYATA.

-

Kata siapa, rindu itu berat? Ya, kata Beomgyu. Si bungsu Keluarga Jung ini, sedang dilanda badai rindu. Alasannya? Karena Ayah dan Bubu tidak ada di rumah. Ayah pergi ke Jepang untuk bekerja.

"Bye, Ayah," kata Beomgyu dengan senyuman palsu. Lambaian tangan lemah dengan air mata yang siap meluncur. Tak kuasa menahan kepergian Ayah. Berusaha untuk nyaman di gendongan Bubu.

Kepergian Ayah ke Jepang terhitung sudah tiga hari. Belum lama ini, Bubu mendapat undangan pagelaran busana di New York. Hitung-hitung sebagai obat rindu untuk penggemar, Bubu berencana untuk datang.

Melihat wajah antusias dan bahagia Bubu, Ayah dan anak-anak Jung tidak bisa menolak. Beomgyu bisa apa? Selain pasrah dan mengantar Bubu menuju Bandara, Beomgyu hanya bisa merindu.

Selama Ayah dan Bubu tidak ada di rumah, anak-anak Jung dijaga oleh Paman dan Bibi Kim. Mulai dari sarapan, membersihkan rumah, membantu anak-anak Jung mengerjakan tugas sekolah atau yang lainnya.

Rumah yang biasanya ramai, kini terasa sepi. Tidak ada lagi omelan pagi dari Bubu maupun candaan Ayah. Di sekolah, Beomgyu bisa melupakan sedikit rasa rindunya. Tapi, saat kembali ke rumah, rasa sepi itu datang kembali.

Saat ini, Paman Kim menjemput Beomgyu tepat waktu. Karena jadwal hari ini ada jam olahraga, Beomgyu merasa lebih lelah dari hari biasa. Ditambah rasa rindu yang menumpuk membuat badan Beomgyu super lelah.

Paman supir yang tidak tega bertanya dengan tersenyum,"Beomgyu sakit ya?,"

Beomgyu menatap Paman Kim dengan mata sayu. Memberi senyuman terbaik sebagai tanda kalau Beomgyu dalam keadaan yang baik,"Lelah. Rasanya lelah sekali,"

Paman Kim tidak serta-merta menerima apa yang dikatakan Beomgyu. Melihat bibir dan wajah yang pucat, membuatnya khawatir.

"Mau ke rumah sakit dulu?,"

Beomgyu menggeleng lemah,"Tidak perlu. Mau pulang saja,"

Maka dari itu, setelah sampai di pekarangan dan melihat Beomgyu yang terlelap di kursi belakang kemudi, Paman Kim menggendong Beomgyu dengan tenaga tua yang dimiliki.

Meminta sang istri yang ada di dapur untuk membuat bubur dan menyiapkan obat penurun panas.

"Astaga!! Kenapa panas sekali?!,"

"Iya. Sepertinya baru hari panas," kata Paman Kim sembari naik ke lantai atas.

"Oh! Jangan lupa buatkan bubur dan obat penurun panas!!," tambah Pak Kim pada sang istri yang ada di lantai bawah.

Untuk sekarang, kesehatan Beomgyu lebih penting. Setelah membuat bubur dan memastikan Beomgyu istirahat dengan benar, Bibi janji untuk memberitahu Ayah dan Bubu secepatnya.

Selang satu jam setelah Beomgyu terlelap, Sungchan pulang dengan perasaan yang gundah. Selama perjalanan pulang, Paman Kim yang menjemput, memberitahu Sungchan kalau Beomgyu sakit.

Jung Fams feat Beomgyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang