Setiap orang tua pasti punya cara tersendiri dalam mendidik anaknya. Ada berbagai macam cara dan berbagai macam bentuk penyampaian yang digunakan. Sama seperti Jaehyun dan Taeyong.
Menjadi orang tua memang perkara yang tidak mudah. Tapi, karena keduanya sudah sepakat untuk mempunyai buah hati, mau tidak mau keduanya harus siap dengan konsekuensi yang akan datang.
Mungkin, beberapa orang tua berfikir kalau mengandung dan mempunyai anak adalah masalah. Tapi, bagi seorang anak mempunyai orang tua adalah takdir. Orang tua maupun anak-anak tidak bisa memilih satu sama lain.
Maka dari itu, Jaehyun dan Taeyong mempunyai cara didikan masing-masing. Jaehyun yang terkesan santai dengan bumbu-bumbu kebohongan dan Taeyong yang keras dan selalu to the points.
Saat itu umur Mark masih terlalu kecil untuk mengerti apa itu mengemban amanah sebagai seorang Kakak.
Malam itu, Jaehyun mendapati Mark menangis disamping kasur yang ditempati Taeyong.
Raut wajah sedih dengan air mata bercucuran membuat Jaehyun terenyuh sakit. Setahu Jaehyun, Mark adalah anak dengan pribadi yang kuat dan jarang menangis.
Tapi, malam ini- Jaehyun tau kalau tugas seorang Kakak bagi Mark tidaklah mudah. Mark masih kecil dan harus banyak belajar.
Mark menggenggam tangan Taeyong yang terlelap. Air matanya terus mengucur tanpa suara.
Jaehyun memanggil Mark dengan lirik,"Kakak,"
Mark sempat mematung beberapa detik. Tapi setelah itu, Mark berlari turun dan tersandung. Suara dentuman terdengar cukup keras, belum lagi ringisan kesakitan Mark.
"Kak?!,"
Jaehyun buru-buru turun dari kasur dan menggendong Mark keluar kamar. Takut mengganggu tidur Taeyong.
"Ayah hikss turun- Mark mau turun,"
Setelah keluar dari kamar dan melewati kamar anak-anak, Jaehyun mendudukkan Mark dikursi dapur.
Mengambil sekotak susu dan memberikannya ke Mark. Mark menolak susu itu dan melanjutkan tangisannya.
Jaehyun sendiri tak masalah. Memilih duduk disamping Mark sampai tangisannya berhenti.
Sebenarnya, Jaehyun tidak tega. Wajah Mark sudah merah dengan ingus yang menyumbat kedua lubang hidungnya.
Mau bagaimana lagi? Disaat-saat seperti ini, menangis menjadi salah satu cara untuk melepas emosi dan lelah yang tertahan.
"Menangisnya sudah selesai?,"
Mark mengangguk, kemudian menerima susu yang kembali diberikan Jaehyun. Dengan sedotan yang kuat, Mark menandaskan isinya dalam hitungan detik.
"Sekarang bisa bicara sama Ayah?,"
Mark mengangguk,"Sudah Ayah,"
Jaehyun mengangguk,"Kenapa Kakak ada dikamar Ayah sama Bubu?,"
"Mau jaga Bubu,"
Jaehyun menghela napas sedih, mengingat beberapa hari yang lalu Taeyong sempat pendarahan.
Mark yang saat itu diberi tugas oleh Jaehyun untuk menjaga Taeyong panik. Untungnya, Taeyong dan calon anak Jung selamat. Tapi, imbas dari itu, Mark takut dan paranoid.
"Bubu sudah sehat kok. Sekarang, biar Ayah yang jaga Bubu ya,"
Mark mengangguk tidak semangat.
"Mau cerita sama Ayah?,"
"Cerita apa?,"
"Apa saja,"
Mark merasa ragu diawal, sampai,"Ayah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jung Fams feat Beomgyu
RandomTypo bagian dari ke-estetikan:) warning : terpaksa nulis ini karena kehabisan cerita Jung Fams + Beomgyu