That Coonie

791 86 9
                                    

Masih edisi anak-anak Jung semasa kecil. Walaupun kecil-kecil begini, keempat anak Jung itu lucunya luar biasa. Apalagi si bungsu, siapapun pasti akan mencubit pipi atau meninggalkan bekas ciuman di pipi.

Bubu sih tidak masalah, selama Beomgyu tidak merasa terganggu dan tidak akan berakhir menangis.

Seperti hari ini. Karena hari ini Minggu, Bubu berencana mengajak keempat anaknya untuk main ketaman kompleks.

Beomgyu yang saat itu berusia tiga tahun menjadi anak pertama yang bangun. Kalau sudah begini ya mandi pagi:)

Setelah mandi pagi dan memakai semua pelembab untuk anak-anak, Beomgyu berlari ke kamar Mark dan Jeno.

Mark sudah bangun dengan pandangan lurus menatap langit-langit kamar. Ngomong-ngomong, Mark baru saja bangun. Mark tidak tau, apakah hanya dirinya saja atau orang lain juga?- tapi bagi Mark, wajib melamun setelah bangun tidur.

Beomgyu menaiki tangga kasur untuk sampai ketempat Mark tidur. Setelah sampai Beomgyu terkekeh sebentar lalu masuk ke ketiak Mark.

Karena berbagi kehangatan, keduanya terjatuh lagi ke bunga mimpi. Mark yang tidur telentang dengan Beomgyu yang memeluknya dari samping.

Jadi, acara jalan-jalan pagi hari ini diganti sore saja. Bubu tidak tega membangunkan keempat anaknya. Lagipula, Ayah maupun Bubu memperbolehkan siapapun untuk tidur lebih lama di hari Minggu.

Singkatnya saja, hari menjelang sore. Waktu itu jam menunjuk angka setengah lima. Walaupun terbilang hampir malam, awan jingga keemasan menjadi daya tarik tersendiri.

Bubu membawa stroller berisi Beomgyu. Mark, Jeno dan Sungchan memilih berjalan kaki dan sesekali berlari dipantau Ayah.

"Ayah!! Bubu!!," Teriak Sungchan dengan tangan melambai-lambai.

"Chanie!! Ayo!!," Teriak Mark yang sudah jauh dari pandangan. Sungchan yang dipanggil mengangguk mantap. Dengan kaki kecilnya, berusaha mengimbangi kecepatan lari kedua sulung Jung.

"Ayo!! Ayo!!," Teriak Jeno.

Ayah dan Bubu membiarkan ketiga main sepuasnya. Hitung-hitung menguras tenaga setelah banyak tidur. Kalau tidak seperti ini, anak-anak Jung akan tertidur larut malam dan berakhir meminta jatah membolos di keesokan harinya.

Sebelum sampai di taman, salah satu tetangga keluarga Jung datang menghampiri. Ibu muda Chae dan anak laki-lakinya berusia tiga tahun. Tidak jauh beda dengan Beomgyu.

Karena obrolan yang menyenangkan, Bubu dan Ibu Chae memilih untuk berhenti dan mengobrol tentang banyak hal.

Mark yang berada jauh disana menyadari kalau stroller Beomgyu berhenti bergerak dan Bubu tengah asyik bercerita. Belum lagi anak laki-laki seumuran Beomgyu yang tengah menyentuh ujung jari Beomgyu.

Beomgyu sendiri tidak masalah jarinya disentuh. Toh hanya jarinya:)

Mark yang merasa ada pesaing baru dan harus disingkirkan, berlari kearah Beomgyu. Melewati Ayah yang bertanya dengan raut wajah bingung.

"Loh, kok kesini lagi?,"

Mark berhenti disamping Ayah dan menjawab dengan singkat,"Gyu," katanya sembari menunjuk Beomgyu.

Ayah mengangguk. Berfikir kalau Mark ingin mendorong stroller Beomgyu atau mengajaknya bermain. Asal tidak berbahaya Ayah setuju-setuju saja.

Sampai didekat Beomgyu, suara napas Mark terdengar berat. Bubu yang menyadari itu tersenyum manis dan mengelap keringat di dahi Mark.

Mark yang tidak mau menjauhkan badannya,"Tidak mau Bubu,"

Bubu mengangguk paham dan mendengarkan kembali cerita Ibu Chae. Entah apa yang dilakukan anak laki-laki dari Ibu Chae sampai Beomgyu malu-malu begini.

Mark yang harus menunjukkan kepemilikan atas Beomgyu, mengelus rambut halus Beomgyu dan menatap tajam anak Ibu Chae.

Bubu yang merasa akan ada masalah menatap Mark sebagai antisipasi. Telinga Bubu mendengar gosip terbaru dan matanya sigap menatap tingkah laku Mark.

Karena anak dari Ibu Chae tidak menyadari peringatan yang datang, Mark marah dan menarik bagian depan stroller Beomgyu. Yang mana berhasil perpindah arah dan hampir saja Mark membawa kabur Beomgyu dengan strollernya.

Tapi untung saja, Bubu dengan sigap menggenggam tangan Mark dengan kekuatan yang halus dan bertanya,"Ada apa Kak? Kenapa?,"

Mark menatap Bubu dengan pandangan yang kesal yang ketara,"Let's go, Bubu," ajak Mark.

Kalau sudah begini, sulit untuk melanjutkan gosip:) Sebelum berakhir dengan air mata, Bubu berusaha untuk pamit dengan sopan dan melanjutkan perjalanan mereka.

Bubu mendorong stroller Beomgyu sembari bagian depan stroller digenggam serat oleh Mark. Takut-takut kalau Bubu berhenti lagi dan melanjutkan acara menggosipnya:)

Tapi untungnya, acara jalan-jalan sore berjalan dengan lancar. Setelah melihat rumput yang pangkas rapih di area taman, Mark melepas genggamannya dan menyusul kedua adiknya untuk bermain perosotan.

Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama ditaman bermain, malam pukul sembilan, anak-anak Jung sudah tidur. Tidak semua, Beomgyu masih asyik bermain didalam kamarnya yang gelap.

Bubu yang saat itu sedang ada didapur dan tengah minum air untuk melepas dahaga, tidak tau kalau Beomgyu menyelinap keluar kamar dan masuk kekamar Ayah dan Bubu.

Ayah sedang berbaring diatas kasur, terkejut karena suara tawa Beomgyu dari arah pintu.

"Hai Coonie," kata Beomgyu.

Ayah yang merasa asing dengan nama Coonie menjadi takut. Setelah dipikir-pikir lagi, seharian ini- Beomgyu terlihat aneh. Dihari-hari biasa, Beomgyu itu tipe anak yang cerewet. Berbeda dengan hari ini yang banyak diam dan sangat manja. Bahkan tidak mau jauh-jauh dari Ayah dan Bubu.

"Coonie? Siapa sayang?," Tanya Ayah.

"Coonie Ayah," kata Beomgyu masih diambang pintu.

Ayah merasa hawa menakutkan bangun dari tidur dan menatap tubuh kecil Beomgyu.

"Tidak ada siapa-siapa loh. Hanya ada Ayah dan Gyu saja," jawab Ayah dengan mata mencuri-curi pandang.

"Itu Coonie. Ada disitu!!!," Teriak Beomgyu menunjuk meja rias milik Bubu.

"Tidak ada kok,"

Beomgyu merengut dengan bibir maju, menunjuk Ayah dan berkata dengan suara lantang,"Show him Coonie!!!,"

"Jangan!! Jangan!!!," Batin Ayah.

Ayah berlari keluar kamar dan menggendong serta badan kecil Beomgyu. Ditengah lorong menuju dapur, Bubu datang dengan langkah ringan.

"Gyu belum tidur?," Tanya Bubu.

Beomgyu yang mendengar suara Bubu, merengek dan meminta untuk digendong. Dengan senang hati, Bubu menimang Beomgyu dengan tepukan halus dipunggung.

Tanpa menjelaskan apapun, Ayah membawa Bubu dan Beomgyu untuk segera tidur.

Terkadang, imajinasi anak-anak seperti Beomgyu memang luar biasa. Luar biasa menakutkan dan seperti terlihat nyata:)

Coonie- entah itu teman hantu Beomgyu atau hanya imajinasi liar anak-anak seusianya. Untungnya, setelah insiden Beomgyu meminta Coonie untuk menampakkan diri tidak terulang kembali dan Beomgyu juga bilang kalau Coonie datang hanya sekedar penasaran.

Ayah bisa bernapas lega karena si Coonie-Coonie sudah tidak ada dirumah:)

[Typo bagian dari ke-estetikan]

Ceritanya agak maksa:)

Tinggal cerita horornya Sungchan;)

Kalian mau ada momen anak-anak Jung sama Bubu atau Ayah? Atau dua-duanya?

Cuma nanya aja sih:)

Oh iya, Beomgyu ulang tahun kan ya:) semoga ga telat-telat amat buat ngucapin happy birthday Beomgyu.

Wish yang baik-baik buat anak baik kaya Beomgyu. Apapun keinginan Beomgyu semoga dikabulkan yang kuasa, aamiin.

Jung Fams feat Beomgyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang