Happy Summer

337 31 4
                                    

Bisa dibilang Ayah itu terlalu mengekang atau bisa dibilang terlalu memanjakan Bubu dan anak-anak Jung. Terutama untuk hal berwisata. Hal ini bukan tanpa sebab dilakukan semata-mata hanya karena iseng atau ya bisa dibilang karena ada satu momen yang cukup menjengkelkan bagi Ayah.

Walaupun sudah bertahun-tahun berlalu, memori kelam akan video yang tersebar akan terus menghantui Ayah.

Pada tahun itu, Ayah yang saat itu sudah berjanji untuk pergi liburan bersama harus ditunda alias tidak ikut pergi.

Mark yang saat itu masih menjadi anak tunggal berusia empat tahun tentu saja murung,"Ayah sudah janji-janji, tapi terus saja ingkari,"

Ayah bisa apa selain meminta pengertian sang buah hati. Berhubung proyek yang digarap bernilai milyaran, Ayah mana bisa menolak.

"Gimana dong, Kak? Ayah sudah janji dengan Uncle Fred untuk bertemu hari ini,"

Mark menatap marah pada Ayah,"Ayah juga sudah janji dengan Kakak. Janji juga dengan Bubu kalau mau liburan sama-sama,"

Kalau sudah begini, kata maaf saja terasa seperti angin lalu. Mark yang mulai menitikkan air mata kini abai pada Ayah yang saat ini berada di luar mobil. Menunggu keberangkatan Bubu dan Mark yang saat ini sudah siap diantar supir.

Berhubung bulan ini adalah Summer alias sedang panas-panasnya, di jam yang pula, Ian atau biasa dikenal sebagai DPR Ian menjadi satu dari sekian juta warga yang ikut dalam festival summer di pantai yang ada.

Ian bersama rekan satu team-nya serta beberapa orang dari stasiun televisi, berencana untuk membuat sebuah liputan terkini di festival hari ini.

Bisa dibilang festival tahunan seperti ini adalah festival besar sekaligus meriah. Hanya diadakan saat musim panas merupakan poin tambahan untuk festival menyenangkan yang tak akan dilupakan.

Hal pertama yang Ian lakukan setelah sampai di pelataran pantai adalah bersiap. Dibantu rekan team memasang peralatan dan mic kecil, Ian kini sudah siap.

Setelah mengambil beberapa video untuk menunjukkan suasana pantai secara umum, Ian ditugaskan untuk mewawancarai salah satu pengunjung. Kebetulan sekali, Mark yang saat itu parkir tepat di sebelah mobil Ian, merasa asing dan penasaran dengan kamera-kamera yang dibawa.

Sebelum mulai merekam video wawancara, Ian menghampiri Mark dan bertanya,"Hey Boy! Boleh Kakak tanya-tanya sedikit?,"

Mark yang saat itu tengah membuat menara pasir untuk orang terkasih- melirik sekilas pada Bubu. Duduk tidak jauh dibawah payung besar dengan baju renang yang cantik.

Karena tidak jauh dari tempat Mark bermain, Bubu mengangguk pelan. Paham dengan apa yang dikatakan Ian. Ian yang melihat Bubu juga tersenyum kecil. Seolah-olah mengatakan terimakasih tanpa kata.

Baru setelah itu, Mark dipasangi mic kecil. Mark nyaman saja dengan orang baru. Setelah berdiskusi kecil dengan Mark, yang hanya dibalas anggukan tanpa paham intinya, Mark siap diwawancarai.

Dengan model baju renang dari merek kenamaan, Mark berdiri dengan gugup. Meninggalkan pasir pantai yang saat ini sudah terbangun setengahnya.

"Hallo, namanya siapa?,"

Mark tersenyum kecil, menatap Bubu sembari menjawab,"Mark. Jung Mark,"

Ian mengangguk mantap,"Okey Mark! Kakak mau tanya-,"

Setelah bertanya seputar festival, Mark diberi sebungkus coklat dengan cuma-cuma. Namun, dengan ide jahil yang ada di kepala Ian. Mark dibuat bekerja ekstra,"Pertanyaan terakhir,"

"Jadi, Mark datang kesini dengan siapa?,"

"Bubu!," jawab Mark sembari menunjuk tempat dimana Bubu berada.

"Namanya Bubu siapa, dek?,"

Diberi pertanyaan seperti itu, Mark menatap heran pada Ian,"Bubu,"

Sejauh yang Mark tau, Mark dan Ayah memanggil Bubu dengan panggilan 'Bubu' saja. Walaupun sesekali Bubu dipanggil 'sayang' oleh Ayah, Mark tetap memanggil orang terkasihku dengan Bubu.

Mendengar hal itu, Ian, Bubu dan beberapa orang yang bekerja dibalik layar terkekeh geli. Mark yang merasa ditertawakan hanya terkekeh. Menunggu dengan sabar pertanyaan lainnya.

Namun, entah dorongan dari mana, Ian menatap Bubu dengan alis terangkat. Kamera yang semula fokus pada Mark kini merekam bagaimana rupa dari Bubu.

"Namaku Lee Taeyong," balas Bubu setelah paham maksud dari Ian.

Ian mengangguk puas dengan jawaban Bubu. Seolah-olah menunggu kesempatan ini dari waktu yang lama.

"Mark tidak datang dengan Ayah?,"

Mark menggeleng kecil. Cukup sedih mengingat Ayah yang sudah ingkar janji,"Ayah ada di rumah,"

Mark mengangguk kecil,"Iya. Sedang bertemu Uncle Fred untuk kerja,"

Ian mengangguk sekali lagi. Setelah mengucapkan terimakasih dan mendapat pelukan hangat serta melepaskan mic, Mark berlari menuju Bubu. Menautkan jemari kecilnya dengan milik Bubu.

"Mark dapat coklat!,"

"Sudah bilang terimakasih dengan Kakak Ian?,"

"Sudah,"

Mungkin begitu, percakapan singkat yang sempat Ian dengar sebelum Bubu dan Mark menghilang di keramaian.

Begitu juga dengan Ian, sebelum dirinya menikmati festival dengan tenang, Ian menatap kamera yang saat ini masih merekam kepergian Bubu dan Mark.

Baru setelah itu, Ian berkata dengan wajah datar,"Alasan kenapa aku bertanya dimana Ayahnya adalah Bubu anak itu sangat hot!,"

Ian menghela nafas kecil,"Kalau saja Ayahnya tidak ada- Aku mau jadi Ayahnya!,"

Dengan alasan itu, klip video singkat yang diunggah sehari setelahnya mendapat satu juta penonton dalam satu hari.

Beberapa komentar yang sempat dibaca, kebanyakan berisi pro atau komentar setuju dengan apa yang dikatakan Ian.

Bubu yang cantik ditambah baju pantai yang cukup menarik perhatian mendapat banyak suka dari lelaki.

Oleh karena itu, Ayah yang saat itu tengah membaca komentar merasa cemburu dan cukup kesal dengan komentar yang diisi kaum pria,"Taeyong, kalau suamimu jelek akan dihancurkan dunia ini- CIH!,"

Ayah menatap layar ponselnya dengan geram. Melirik pada Bubu yang saat ini tengah merawat diri dengan produk kecantikan. Abai pada Ayah dan Mark yang saat ini tengah menikmati videonya yang tengah viral.

"Ayah! Ayah! Lihat Kakak! Kakak ada di handphone Bubu,"

Ayah mengangguk kecil, mengusap sayang rambut lepek Mark sehabis puas bermain. Meskipun sudah malam begini, Mark punya tenaga untuk dihabiskan. Supaya nantinya, Mark bisa tidur dengan tenang dan nyaman.

"Kalian tidak tau saja suami Taeyong itu Jung Jaehyun," sinis Ayah kembali melihat isi komentar lebih dalam.
Jadi, bagi siapapun yang ingin menghancurkan bumi kalau saja suami Taeyong jelek- maaf ya! Jaehyun tidak ada jeleknya!

Begitu saja! Trauma kecil Ayah yang sampai saat ini selalu memastikan untuk liburan bersama. Tidak ada yang ditinggal! Harus ada Ayah, Bubu dan anak-anak Jung! Semua wajib lengkap tanpa terkecuali.

Jung Fams feat Beomgyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang