Itu cuma plester!

991 93 5
                                    

Beomgyu itu suka dengan movie anak-anak yang penuh ilusi dan imajinasi. Apalagi jika didalamnya dimuat magic-magic yang luar biasa.

Rasa-rasanya, Beomgyu ingin punya rambut yang berkilau seperti Rapunzel, punya kekuatan super atau pintar memanah seperti Merida yang pemberani.

Dan- masih banyak lagi kekuatan super yang ingin Beomgyu kuasai:)

Dihari-hari aktif seperti hari sekolah ini, Sungchan dan Beomgyu menghabiskan waktunya dengan menonton film atau melakukan hal lain, sampai sulung Jung pulang dari mengenyam ilmu.

Suasana pagi adalah awal dari segala aktivitas yang nantinya akan menguras tenaga.

Karena terpaut umur satu tahun, Sungchan dan Beomgyu menghabiskan pagi mereka bersama. Menonton bersama, main Dino atau menghabiskan satu jam penuh drama singkat tentang ninja.

Biasanya, Bubu akan menemani dan meramaikan suasana. Begitu juga dengan Mark dan Jeno, sepulang dari sekolah.

Tapi sayangnya, hari ini-pagi ini, Sungchan merasa badannya panas. Badannya lemas dengan wajah pucat pasi yang membuat Beomgyu menunduk sedih.

Pagi-pagi sekali, Beomgyu bangun karena ringisan dan rintihan sakit Sungchan. Walaupun dengan mata terpejam, cairan bening air mata dan lenguhan sakit terus keluar.

Beomgyu turun dari kasur. Menaiki kasur Sungchan yang ada disampingnya,"Kak cakit?,"

Sungchan menepis tangan Beomgyu yang ada di pipi.

"Hiks Bubu~ sakit,"

Mendengar itu, bola mata Beomgyu membesar. Tanda bahaya dan situasi genting harus dilaporkan dengan segera.

Dengan kaki-kaki kecilnya, Beomgyu meraih pintu kamar Ayah dan Bubu. Ayah masih tidur, Bubu sudah tidak ada di atas kasur.

"Aha!!," Kata Beomgyu dengan semangat.

Kalau tidak ada dikamar, berarti Bubu ada didapur!! Begitu pemikiran si kecil Gyu:)

Benar saja. Bubu dengan apron adalah pemandangan di pagi hari yang sama, setiap hari.

"Bubu~,"

Mendengar panggilan si bungsu, Bubu mematikan kompor dan menyamakan tingginya. Untuk sekarang, tinggi Beomgyu setara dengan paha orang dewasa.

"Kenapa sayangnya Bubu?,"

"Kak Chanie cakit,"

Bubu melotot kaget sekaligus takut. Dengan cepat melepas apron dan berkata,"Gyu, tolong bangunkan Ayah ya,"

"Ayay yay!! Ciap!!," Kata Beomgyu.

Bubu dan Sungchan pergi kerumah puskesmas terdekat. Maka dari itu, Ayah menunda jam kerjanya dan menemani Beomgyu sampai keduanya pulang.

Sungchan membuka matanya saat dekapan tangan Bubu terasa hangat dan nyaman. Samar-samar, Sungchan mendengar percakapan Bubu dan Paman Supir yang biasa mengantarkan sulung Jung pergi sekolah.

"Tunggu sebentar ya, Pak,"

"Baik," kata Paman supir dengan intonasi yang terdengar sopan dan hormat.

Setelah masuk dan mengurus biaya administrasi, Bubu menunggu bersama Ibu-ibu yang lainnya.

"Bubu~ hiks," rintih Sungchan.

"Iya-iya. Nanti setelah bertemu dokter- pasti sembuh kok,"

Bubu mengusap kepala Sungchan dengan sayang. Berharap dengan begitu, rasa pusing dan sakitnya akan hilang. Muka Sungchan terlihat pucat dengan semu merah tipis dibagian hidung dan pipinya.

Jung Fams feat Beomgyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang