Jung Fams horor version

492 45 8
                                    

Warning : KALIAN BISA BACA LAGI UNTUK CHAPTER PERTAMA JUNG FAMS VERSI HOROR

TYPO BAGIAN DARI KE-ESTETIKAN

AND ENJOY

aku cuma mau ngingetin ke kalian yang udah baca cerita ini, KALO INI CUMA CERITA FIKSI ATAU KHAYALAN.

CERITA INI TIDAK SESUAI DENGAN KARAKTER ASLI JAEHYUN DIDUNIA NYATA.

BEGITU JUGA DENGAN KARAKTER YANG LAIN, TAEYONG, MARK, JENO, SUNGCHAN, BEOMGYU DAN LAIN-LAIN.

KARAKTER MEREKA DI CERITA INI HANYA KHAYALAN.

Jadi, mohon untuk semua yang udah nunggu cerita ini, untuk bisa mengontrol diri. Bisa membedakan mana yang benar atau nyata dan mana yang buatan, tidak asli, tidak sesuai kenyataan.

UNTUK KENYAMANAN SAYA SENDIRI DAN PARA PEMBACA, untuk bisa bekerja sama agar cerita ini hanya dijadikan PENGHABIS WAKTU dikala dunia masih kejam. BUKAN DIJADIKAN PEGANGAN ATAS TINGKAH ATAU KARAKTER YANG BERSANGKUTAN DIDUNIA NYATA.

-

Sudah tiga hari lamanya, Keluarga Jung berlibur di desa. Suasana sejuk, tenang dan segar terasa berbeda dengan kehidupan ibu kota yang terkesan berantakan. Jangan lupa dengan polusi kendaraan yang super padat.

Halaman rumah Nenek Jung, selalu menjadi target bungsu untuk tempat bermain. Lari kesana-kemari dengan tawa riang yang mengudara.

"Ayo! Tangkap!! Kalau bisa, tangkap!!,"

"Curang!! Beomgyu curang!!,"

Berbeda dengan Mark dan Jeno yang menghabiskan waktu dengan menonton televisi. Serial kartun dipagi hari adalah hal yang ditunggu keduanya. Kapan lagi? Menikmati waktu santai tanpa memikirkan tugas sekolah.

"Kenapa cepat sekali tamatnya,"

"Benar. Padahal, film-nya bagus," kata Mark dengan camilan di tangan. Mulai dari keripik, bolu, atau kentang goreng, tersedia di meja.

"Minumnya habis. Bagaimana?,"

"Batu, kertas, gunting- yang kalah mengisi gelas yang kosong. Bagaimana?,"

Jeno mengangguk setuju,"Sekali?,"

"Iya. Sekali! Yang kalah mengambil air minum,"

Setelah mengadakan kontes suit, dengan cepat dan tanpa bantahan, Jeno pergi untuk mengambil minum. Mark tertawa penuh kemenangan sedangkan, Jeno pergi dengan dua gelas yang kosong.

Dalam sekejap, siang yang cerah berganti menjadi malam. Itu artinya, semua manusia yang ada di bumi harus beristirahat. Begitu juga dengan keluarga Jung.

"Selamat malam Nenek Jung,"

"Selamat malam Ayah,"

"Selamat malam Bubu,"

Tadi subuh, sebelum anak-anak bangun, Ayah pergi untuk mengurus pekerjaan yang tidak bisa ditinggal atau bisa dibilang mendadak.

Maka dari itu, pagi ini keempat anak Jung tidak akan melihat Ayah sampai esok hari. Meskipun begitu, Ayah tidak lupa mencium pipi anak-anak sebelum pergi dengan mobil yang dikendarainya sendiri.

Pagi hari ini cukup cerah. Sungchan dan Beomgyu tengah bermain 'Manusia dan Monster'. Bibi yang menjadi monster terlihat kelelahan karena mengejar dua badan kecil yang gesit, berlari kesegala arah.

Tidak jauh dari ketiganya bermain, ada Nenek Jung yang duduk dikursi rodanya. Matahari pagi bagus untuk tulang, maka dari itu Nenek Jung tidak pernah melewatkan satu hari pun untuk berjemur.

Memanfaatkan kesibukan masing-masing, Bubu naik kelantai atas untuk mengambil baju kotor milik anak-anak. Karena melewati ruang santai, Mark melihat sekilas postur tubuh Bubu yang ramping menaiki satu persatu tangga.

Jung Fams feat Beomgyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang