UNTUK KENYAMANAN SAYA SENDIRI DAN PARA PEMBACA, untuk bisa bekerja sama agar cerita ini hanya dijadikan PENGHABIS WAKTU dikala dunia masih kejam. BUKAN DIJADIKAN PEGANGAN ATAS TINGKAH ATAU KARAKTER YANG BERSANGKUTAN DI DUNIA NYATA.
-
Setiap insan di belahan dunia manapun, jika ditanya tentang hari kasih sayang pasti menjawab dengan lantang kalau setiap tanggal empat belas di bulan kedua adalah hari dimana semuanya merayakan Valentine Day. Ornamen penuh kasih berwarna merah muda memenuhi jalanan maupun bangunan tinggi di dekatnya. Ungkapan cinta dengan orang terkasih mengudara memenuhi atmosfir di udara.
Karena berhubung hari ini masih tanggal tiga belas, dan sekarang menunjukkan angka delapan malam. Dengan secangkir kopi yang hangat, Ayah menghabiskan hari di teras rumah. Suasana malam ditambah semilir angin dan lalu lalang kendaraan, membuat tingkat stres sedikit menurun. Otot yang sempat tegang kini rileks dengan hewan malam yang bersuara.
Duduk diam dengan pandangan luas kedepan. Dari tempat Ayah duduk, sayup-sayup terdengar suara teriakan anak-anak Jung. Entah apa yang sedang diributkan, yang terpenting sekarang, Ayah duduk tenang dengan cangkir kopi buatan Bubu.
Namun, sunyi di malam hari terusik karena mesin dari kendaraan bermotor roda dua. Pengendara yang datang dengan jaket khas salah satu aplikasi pesan antar terbesar di Korea kini berdiri dengan santai. Memastikan nomor rumah yang dikunjungi benar dan tidak salah mengirim barang.
"Permisi, paket!,"
Ayah datang dengan langkah yang ringan,"Untuk siapa ya?,"
"Untuk Beomgyu. Benar rumahnya Beomgyu disini?,"
Ayah mengangguk pelan, menerima paket barang berupa rangkaian bunga dan coklat berbentuk hati dari brand terkenal. Setelah menerima paket dan menandatangani surat penerimaan barang, Ayah duduk kembali. Bunga yang dibawa diletakkan diatas meja, dekat dengan cangkir kopi.
Meneguk sedikit kopi sembari melirik kertas yang diletakkan dibagian tengah bunga. Disitu tertulis 'Happy Valentine Day untuk Jung Beomgyu yang cantik'
Dibawah tulisan manis itu, terdapat nama pengirim yang Ayah tau bernama Yeonjun. Ayah menatap lekat tulisan itu. Entah karena alasan apa, Ayah memandang benci pada bunga yang ditujukan untuk Beomgyu. Namun, Ayah itu punya banyak akal.
Ayah cabut kertas itu dan meremasnya menjadi bulatan kecil. Setelah itu, Ayah buang sampah itu ke dalam tong sampah yang memang di sediakan di halaman. Masuk ke dalam dengan bunga dan coklat yang disembunyikan.
Menatap keempat anak Jung dan Bubu, yang saat ini tengah menghabiskan malam dengan menonton bersama. Ayah datang dengan senyuman manis. Yang mana dibalas kerutan di dahi oleh Mark, Jeno dan Bubu.
"Ayah kenapa?," tanya Jeno dengan bulu halus berdiri di bagian tangan. Merasa aneh sekaligus takut dengan raut wajah Ayah. Tanpa basa-basi lagi, Ayah duduk diantara Bubu dan Beomgyu.
Bunga diberikan pada Bubu dan Coklat diberikan pada Beomgyu. Beomgyu menatap senang pada coklat yang ada di tangan. Bubu sendiri menaruh sedikit curiga pada Ayah,"Apa ini? Jarang-jarang Ayah begini,"
Bukan hanya Bubu saja, Mark, Jeno dan Sungchan menatap Ayah dengan raut wajah bertanya-tanya.
"Kenapa? Memangnya, Ayah tidak boleh kasih bunga san coklat untuk merayakan hari valentine,"
"Benar! Besok hari valentine. Kenapa Beomgyu bisa lupa," monolog Beomgyu untuk dirinya sendiri. Namun, dibalas Ayah dengan rasa antusias yang tinggi. Belum lagi anggukan bangga dengan apa yang baru saja dilakukan Ayah.
Beomgyu tersenyum senang. Memeluk Ayah dengan ucapan terimakasih yang tulus dan lucu,"Thank you, Ayah. Gyu sayang Ayah, muach," kata Beomgyu diakhiri kecupan sayang di pipi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jung Fams feat Beomgyu
De TodoTypo bagian dari ke-estetikan:) warning : terpaksa nulis ini karena kehabisan cerita Jung Fams + Beomgyu