PROLOG

4.1K 348 2
                                    

15 tahun telah berlalu semenjak meninggalnya Shen Qingqiu ditangan penyiksaan Luo Binghe. Tak ada lagi orang yang mengingat nama Shen Qingqiu, yang orang-orang tahu hanyalah tuan puncak Qinjing yang suka melecehkan dan menyiksa muridnya. Tuan puncak Qinjing yang kejam dan tak beradab sehingga berakhir mati ditangak muridnya sendiri serta orang-orang yang mengaku sebagai korban dari kebiadabannya.

Hari-hari dilalui dengan hal yang sama bagi Luo Binghe yang sekarang semakin mengukuhkan kekuasaannya sebagai raja tiga alam. Kekayaan yang berlimpah dan wanita cantik mengelilinginya.  Bahkan istana Huan hua sebagai istana pusat kekuasaannya di dunia manusia semakin luas seiring dengan terus bertambahnya wanita harem Luo Binghe. Dunia seolah damai dan tenang setelah meninggalnya Shen Qingqiu dan musnahnya Sekte gunung Cangqiong.

Anak-anak Luo Binghe pun sudah mulai beranjak remaja. Seolah mewarisi pesona sang ayah, anak-anak Luo Binghe pun memiliki wajah yang tampan dan menawan meskipun tak setampan ayah mereka. Karna bagaimanapun ketampanan Luo Binghe yang merupakan campuran khas wajah yang bersinar bersih mempesona dari sang ibu Su Xiyan dan wajah tampan rupawan dengan garis rahang yang tegas khas sang ayah Tianlang-jun. Tidak ada yang menyangkal tampilan visual sempurna Lord Demon itu.

Selama beberapa tahun ini Luo Binghe menjalani hidup seolah dia memiliki segalanya. walaupun kenyataannya memang benar dia memiliki kekuasaan yang besar dan mutlak, wanita cantik yang menemani dan memuaskannya, serta keturunan yang cemerlang. Luo Binghe selalu merasa bahwa dia akan menjadi orang yang paling bahagia setelah menjadi raja tiga alam. Dia selalu menampik perasaan kosong dan hampa yang menyusup di relung hatinya. Berusaha percaya bahwa itu hanyalah perasaan konyol karena dia merasa bosan atau jenuh akan suatu hal.

Sampai akhirnya dia menyadari sesuatu, setelah dia kembali dari dimensi lain. Dimana di dimensi itu dia melihat Shen Qingqiu yang begitu menyayangi, mencintai dan bersikap hangat pada dirinya yang lain. Kebahagian seolah begitu melimpah dan mengalir deras di wajah dirinya yang lain walaupun tak memiliki kekuasaan, wanita, keturunan ataupun kedudukan terhormat. Dirinya yang lain hanya memiliki Shen Qingqiu, tapi dirinya itu seolah telah menggenggam semesta ditangannya. Bagaimana bisa dirinya yang lain begitu lemah dan menurut pada Shen Qingqiu? Mengapa dunia ini berbeda? Kenapa dia tidak memiliki shizun seperti Shen Qingqiu dunia ini?

Pertanyaan itu terus terngiang dalam benak Luo Binghe sampai dirinya kembali ke dunianya. Semenjak itu Luo Binghe semakin menyibukan diri dengan pekerjaannya, selalu berada di ruang kerjanya atau pergi ke dunia iblis dan mengurus beberapa pemberontak atau semut-semut gatal yang mencoba mengkhianati kekuasaannya. Luo Binghe sudah jarang mengunjungi haremnya lagi. Dia hanya akan sesekali menemui Liu Mingyan dan Sha Hualing untuk melakukan kultivasi ganda, karna bagaimanapun dia harus tetap menjaga energinya untuk mengendalikan Xinmo. Luo Binghe juga terkadang mengunjungi salah satu selir Haremnya, Yuer, hanya untuk sekedar mendengarkan permainan guqin yang dapat membuat pikirannya tenang walaupun hanya sesaat.

Semua rasa hampa dalam hati Luo Binghe semakin besar dan dia seolah semakin putus asa untuk kebahagiaan. Dia merasa tahun-tahun yang dia habisnya seolah bahagia, itu hanyalah perasaan semu.

Sampai hari dimana seornag pria tua datang padanya dengan menunjukkan liontin giok hijau persis, tidak Luo Binghe yakin itu adalah liontin giok hijau peninggalan ibunya....

Tapi bagaimana pria tua itu bisa memilikinya?

Green JadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang