4. Aneh

185 54 9
                                    

𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙸𝙽𝙶

****

Galang memarkirkan motornya di garasi rumahnya. Ia menghembuskan nafasnya karena lelah mendorong motor tadi tapi ia juga senang karena sesuatu. Sesuatu yang bisa membuat mood nya kembali baik. Ia berjalan memasuki rumahnya yang terlihat sepi.

"Galang kenapa baru pulang?" tanya Mama Galang yang bernama Risa. Wanita yang sudah berkepala tiga itu masih terlihat sangat muda.

"Maaf Ma. Tadi ban motor Galang kempes makanya cari bengkel dulu." jawab Galang setelah menyalami mamanya.

Risa tersenyum hangat. "Ganti baju kamu terus turun kebawah. Kita makan."

Galang mengangguk. "Papa belum pulang Ma?" tanya Galang yang tidak melihat keberadaan Satria, papanya.

"Kenapa cari papa?" suara Satria membuat ibu dan anak itu menoleh ke arah sumber suara. Laki-laki yang berwajah tegas, sangat mirip dengan Galang itu mendekat ke arah dua orang tersayangnya.

"Siapa yang cari papa?" jawab Galang nyolot. Memang begitulah jika Galang dan Satria bertemu. Kedua laki-laki berbeda gender itu akan selalu meributkan hal-hal yang kecil. Tapi itulah yang membuat keluarga mereka harmonis. Terkadang Risa sangat pusing dengan mereka berdua.

Satria mengangkat satu alisnya. Sangat mirip dengan Galang. "Tadi kamu nanyain papa!"

"Nanya doang!" sahut Galang tidak mau kalah.

"Udah-udah! Galang cepat ganti baju kamu terus kita makan bersama." titah Risa. Kalau tidak di lerai mereka berdua tidak akan selesai sampai salah satu diantara mereka ada yang mengalah.

"Iya Ma." jawab Galang lesu. Satria menahan tawanya melihat putranya yang kicep oleh istrinya itu.

Galang mendelikkan matanya sinis melihat muka menyebalkan papanya itu. Ia kemudian beranjak pergi menaiki tangga untuk ke kamarnya.

Sesampainya di kamar ia merebahkan tubuhnya lelah. Ia menatap langit-langit kamarnya. Mengingat tadi, ia merasa senang walaupun hanya mengantarnya pulang. Tapi setidaknya ia telah mengetahui dimana rumahnya.

Galang kembali berdiri untuk mandi. Meskipun Risa hanya menyuruhnya ganti baju. Langkahnya terhenti ketika mendengar suara yang motor yang berhenti. Bukan di depan rumah nya tapi yang ia perkirakan motor itu berhenti di depan rumah tetangganya.

Galang membuka gorden jendela kamarnya. Ia menyipitkan matanya ketika melihat Ashlyn yang diantar pulang oleh seorang laki-laki. Ia tidak mengetahui siapa laki-laki itu karena wajahnya yang tertutup helm. Tapi dari perawakannya Galang menebak itu adalah Zayyan.

Ia pikir Ashlyn telah pulang ketika meninggalkan nya di parkiran tadi, tapi ternyata tidak. Ia bingung bagaimana bisa Ashlyn pulang dengan Zayyan. Bahkan pulangnya sudah malam seperti ini.

Galang mengedikkan bahunya acuh. Mungkin ia akan bertanya pada Ashlyn besok. Saat ini ia ingin cepat-cepat ke bawah untuk makan. Jujur ia sangat lapar sedari tadi.

****

"GALANGGGGGGG!" Teriakan yang menggema di pagi hari itu tidak membuat sang empu beranjak dari tempat tidurnya.

EVANESCENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang