22. Main Gendong-gendongan

104 25 0
                                    

-H A P P Y R E A D I N G-

***

Seorang Laki-laki menatap foto kecil yang terletak di atas meja nya. Ia memandang foto itu dengan tatapan yang memancarkan aura kebencian yang menguar.

"Sudah cukup saya memberikan kamu waktu untuk bersenang-senang. Sebentar lagi akan saya pastikan kamu menerima semua akibat dari apa yang pernah kamu perbuat!"

Laki-laki itu mengepalkan tangannya dengan kuat, bahkan wajahnya memerah seperti menahan amarah yang sepertinya akan meledak.

Ia lalu beralih mengambil foto berukuran sedang. Foto itu adalah foto seorang gadis cantik dengan senyum manis yang mampu membuat nya terpukau.

"Maaf karena saya gagal menjaga kamu. Semua yang terjadi padamu akan terjadi juga dengannya."

Laki-laki itu mencium foto itu dengan air mata yang menetes. "Aku akan selalu mencintaimu!"

Matanya yang tajam itu seketika melihat ke arah kalung yang tergantung di samping cermin kamarnya. Ia mengambil kalung itu lalu menghancurkan dengan kedua tangannya.

Ia tersenyum sinis sambil melihat kearah foto kecil tadi.

"We will meet again!"

***

"AKHHHHH KAKI GUE KAMPRET!"

"Berisik!"

"Heh Lo kira-kira dong kalo bawa mobil! Lihat nih kaki gue ngilu anjir!"

"Udah dibilangin gak usah sekolah dulu."

"Suka-suka gue Lah!"

Galang memilih diam daripada menjawab omongan Ashlyn yang tidak akan ada habisnya. Mereka berdua memang berangkat bersama atas permintaan Ashlyn sendiri.

Sejak tadi Ashlyn mengeluh kakinya sakit, tangannya ngilu dan sebagainya. Galang yang mendengar ocehan itu rasanya ingin membuang Ashlyn saat ini juga.

Bahkan Galang membawa mobil ke sekolah karena tidak mungkin membawa Ashlyn dengan motor, yang ada gadis itu akan lebih banyak mengeluh.
"Buruan kek!" ucap Galang yang jengah melihat Ashlyn jalan sangat lama.

Ashlyn yang berada di belakang Galang itu sedikit meringis karena memang sebenarnya ia belum di bolehkan sekolah lantaran kakinya yang masih cedera.

Ashlyn yang sudah menyerah itu akhirnya bersandar pada belakang mobil Galang.

Galang yang melihat itu menghembuskan nafasnya pelan lalu berjalan mendekati Ashlyn.

"Gue gak bisa Lang." lirih Ashlyn.

"Kenapa gak mau pake kruk kaki?"

"Gue gak separah itu."

"Gak parah? Bahkan untuk jalan aja Lo susah Lyn!"

"Gue bisa!"

Ashlyn kemudian berdiri perlahan lalu menatap Galang kesal.

EVANESCENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang