32. Ditinggalkan?

157 15 1
                                    

Kembali lagi di cerita EVANESCENT.

Tolong jangan jadi sider (silent reader) ya geulis.

End nya masih lama jadi selamat berteori.

- H A P P Y R E A D I N G -

***

Zayyan berdiri di depan pintu besar rumah Ashlyn. Dengan tangan yang memegang sebuket bunga, Zayyan memencet bel rumah itu. Masih jam setengah sembilan dan ia yakin bahwa Ashlyn masih terjaga.

Tangan Zayyan yang ingin memencet bel kemudian berhenti ketika pintu itu terbuka menampilkan Ashlyn dengan pakaian tidur bermotif Doraemon.

"Zayyan? Ayo masuk." ajak Ashlyn.

Bisa Zayyan lihat jelas bahwa mata Ashlyn memancarkan kekecewaan terhadap. Lagipula wanita mana yang tidak kecewa jika kekasihnya menjaga perempuan lain sampai tidak ada waktu untuk menghubungi nya dan menanyai kabarnya.

"Duduk di sini aja," ucap Zayyan yang kemudian duduk di kursi depan rumah Ashlyn.

Ashlyn ikut duduk di samping Zayyan. Sejak tadi Ashlyn berusaha untuk tidak menatap Zayyan tapi gagal ketika Zayyan menggenggam lembut tangannya. Zayyan memandangnya dengan lembut, tidak seperti biasanya.

"Maaf," ujar Zayyan lembut.

"Maaf kenapa?"

"Maaf karena gak ada di samping lo saat lo lagi butuh gue." jawab Zayyan.

Ashlyn tersenyum miris mendengar itu. "Apa kamu harus 24 jam untuk jaga Mira? Dia siapa sih Zay sampai kamu harus ngelupain aku karena jagain dia?"

Dia cinta pertama gue Lyn. Gue cinta sama dia. Batin Zayyan.

"Gue gak ngelupain lo tapi gue harus fokus untuk kesembuhan Mira."

"Gunanya telepon apa Zay? Aku diteror sama orang disekolah dan aku gak tahu siapa dia. Kalaupun kamu gak bisa hadir aku gak papa tapi seenggaknya kamu hubungin aku Zay," keluh Ashlyn dengan air mata yang sudah mengalir.

Zayyan terdiam melihat Ashlyn yang menangis. Ia benar-benar merasa bersalah karena tidak dapat membagi waktu untuk Ashlyn.

"Maaf." hanya itu yang dapat Zayyan katakan agar masalah mereka tidak semakin membesar.

Ashlyn menghapus kasar air matanya. Ia kemudian menatap Zayyan dingin. Zayyan yang melihat itu tertegun sejenak karena tatapan Ashlyn tidak seperti biasanya.

"Besok kamu sekolah kan?" tanya Ashlyn.

Dengan ragu Zayyan menggelengkan kepalanya. "Mamanya Mira masih nyuruh gue buat jaga Mira. Tapi gue bisa antar dan jemput lo ke sekolah," jawab Zayyan dengan cepat agar Ashlyn tidak salah paham bahwa ia melupakan Ashlyn karena Mira.

"Kamu bukan sopir aku. Lebih baik kamu ke sekolah daripada jagain orang yang gak tahu kapan bangun nya. Buang-buang waktu!" ujar Ashlyn.

Zayyan mengerutkan keningnya tidak suka. "Maksud lo buang-buang waktu itu apa? Mira berharga karena dia adalah sahabat gue sejak kecil sama kayak lo dan Galang!"

EVANESCENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang