13. Masalah makanan

130 30 1
                                    

haiii all semangat menjalani tugasnya ya walaupun hujan mulu hehe.

happy reading

***

"Kamu sih." keluh Ashlyn.

Zayyan mendelikkan matanya sinis ketika Ashlyn menyalahkannya. "Kenapa gue?" tanya Zayyan.

"Ya orang kamu gak bayar malah langsung kabur aja." ucap Ashlyn.

"Gue lupa. Sekarang lo aja bayar buru." titah Zayyan sambil menyerahkan uangnya.

Ashlyn melototkan matanya kesal. "Kenapa malah aku yang bayar?" tanya Ashlyn.

"Kan tadi gue ngejar lo. Coba aja lo gak lari keluar kantin, gue gak bakal lupa." ucap Zayyan yang sekarang menyalahkan Ashlyn.

"Gak mau. Aku malu Zay. Coba kamu lihat disana rame banget, mana cowok semua lagi. Emang kamu mau aku di godain sama cowok-cowok disana?" tanya Ashlyn memelas.

Zayyan bersedekap dada menatap Ashlyn kemudian melihat segerombolan para laki-laki disana lalu ia kembali menatap Ashlyn. "Gue jagain dari sini." ucap Zayyan yang masih kekeh ingin Ashlyn yang membayar ke sana.

Ashlyn menghembuskan nafasnya pelan lalu ia mengambil uang Zayyan secara tidak ikhlas. "Iya aku yang kesana!" ucap Ashlyn tidak ikhlas.

Zayyan terkekeh kecil lalu mengusap lembut puncak kepala Ashlyn. Ia kemudian duduk di kursi kantin sambil menatap Ashlyn yang sudah pergi.

Sedangkan Ashlyn merasakan panas dingin ketika melewati para murid laki-laki itu. Ia mengabaikan semua panggilan para murid laki-laki itu yang seperti sedang menggodanya.

Ashlyn mengutuk Zayyan dalam hatinya karena laki-laki yang berstatus pacarnya itu dengan tega menyuruhnya melewati para laki-laki ini.

"Widih pacar Zayyan nih." ucap seorang laki-laki disana.

"Sahabat nya Galang juga nih." sahut laki-laki lain.

Ashlyn terus mengabaikan semua ucapan mereka hingga ia sampai di tempat ia memesan makan tadi. "Bu maaf tadi saya lupa bayar makanannya dan malah pergi gitu aja." ucap Ashlyn kepada penjual makanan itu.

"Oh iya ya neng? Gapapa atuh. Toh kamu udah jujur kan. Namanya manusia, pasti gak luput dari yang namanya lupa." ucap Ibu-ibu itu.

Ashlyn tersenyum tipis lalu menganggukkan kepalanya pelan. "Makasih ya Bu. Saya permisi." ucap Ashlyn sopan.

Ketika Ashlyn sampai di pertengahan jalan, perempuan itu berhenti sejenak ketika seorang laki-laki menghadangnya. Ashlyn mengerutkan keningnya bingung lalu menggeser kan tubuhnya kearah kanan agar bisa lewat tapi ternyata laki-laki di depannya ini masih menghadangnya.

Sial. Batin Ashlyn.

"Permisi gue mau lewat." ucap Ashlyn sedikit ketus.

Laki-laki berpostur tubuh tinggi, putih dan sedikit tampan itu belum memberikan jalan kepada Ashlyn. Ia malah tersenyum miring menatap Ashlyn. "Ketus banget. Kenalin gue Regan." ucap Laki-laki bernama Regan itu sambil mengulurkan tangannya.

EVANESCENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang