17. Yang merasakan lah yang tahu

118 27 1
                                    

Selamat hari minggu hihi.

happy reading.

***

"Buset ini si Zayyan ngapain sih. Lama amat." ucap Frea.

"Yaelah namanya juga orang pacaran." jawab Ziya.

Tadi ketika mereka ingin membuka pintu ruangan Ashlyn, suara Zayyan menghentikan mereka. Zayyan menyuruh mereka untuk menunggu sebentar diluar karena ingin berbicara dengan Ashlyn.

"Ya tapikan kita juga mau jenguk Ashlyn." ucap Frea.

Baru saja Ziya ingin menyahut, suara pintu terbuka membuat mereka menoleh.

"Buruan masuk." ucap Zayyan yang kembali masuk kembali.

"Gini kek dari tadi." ucap Frea.

Mereka bertiga kemudian masuk kedalam ruangan Ashlyn dengan cepat.

"ASHLYN." panggil mereka bertiga kompak lalu memeluk Ashlyn.

"Eh tangan gue anjir." ucap Ashlyn.

Mereka bertiga melepaskan pelukan lalu cengengesan melihat Ashlyn yang meringis karena tangannya yang terluka tadi terhimpit oleh mereka.

"Ya ampun ini lengkap amat luka lo Lyn. Kepala, tangan sama kaki semua di perban." ucap Frea.

"Sekarang jelasin cepat kenapa lo bisa kecelakaan gini." ucap Ziya.

Ashlyn berusaha ingin duduk dari baring nya. Melihat itu Zayyan dengan cepat membantu Ashlyn agar dapat duduk. Setelah selesai ia kembali duduk di sofa.

"Jadi tadi pagi itukan gue sama Galang lagi sepedaan nih. Tujuan kita itu mau ke taman sambil lomba gitu lah. Posisinya gue ada di depan Galang dan pas di simpang empat sebelum taman gue gak tahu kalo ada motor dari sebelah kanan gue itu melaju kencang banget. Dan ya gue ketabrak sama motor itu." jelas Ashlyn.

"Terus orang yang nabrak lo mana?" tanya Felicia.

"Kabur." jawab Ashlyn.

"Lo lihat plat motornya?" tanya Zayyan.

Ashlyn menggelengkan kepalanya pelan. "Aku gak sempat lihat karena kepala aku rasanya sakit banget tapi aku lihat kalo motornya itu motor sport warna hitam."

Zayyan menganggukkan kepalanya pelan. Tanpa mereka tahu, Zayyan sedang mengepalkan tangannya kuat. Ia akan mencari orang itu sampai ketemu.

Zayyan berdiri dari duduknya lalu menghampiri Ashlyn sambil mengusap lembut puncak kepala Ashlyn. "Gue pergi dulu. Nanti gue balik kesini. Kalo gue balik ke sini makanan lo harus udah habis."

"Kamu mau kemana? Kok cepat banget perginya?" tanya Ashlyn.

"Sebentar. Nanti gue kesini lagi."

"Janji ya?"

"Iya." jawab Zayyan yang kemudian pergi keluar entah kemana.

"Duh yang masih sakit tapi bisa mesra-mesraan sama pacarnya." sindir Ziya.

"Sirik aja jomblo." ucap Ashlyn membuat Ziya mendelikkan matanya sinis.

"Eh Lyn nyokap sama bokap lo mana?" tanya Felicia.

"Gue gak tahu. Mereka belum kesini dari gue sadar." ucap Ashlyn lesu.

"Chat aja coba." ucap Ziya.

Ashlyn ingat tadi ia belum memegang handphone setelah ngechat mereka bertiga. Ia kemudian mengambil ponselnya dan ternyata ada notif dari sang Mama.

EVANESCENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang