38. Terang Ashlyn

13 4 26
                                    

H a p p y R e a d i n g

***

Keadaan di meja makan rumah Ashlyn terasa sangat hening. Tidak ada yang menyentuh makanan yang sudah siap di atas meja.

"Kenapa gak dimakan? Gue udah capek-capek masak loh," ucap Ashlyn sambil tersenyum manis.

"Jelasin ke kita, apa arti semua ini Lyn?" tanya Galang seperti putus asa.

"Nanti gue jelasin. Ayo makan dulu," ucap Ashlyn mempersilahkan.

Dengan rasa penasaran yang kuat, mereka akhirnya mulai menyantap makanan yang di sajikan oleh Ashlyn.

"Enak. Kamu emang suka masak ya Lyn?" tanya Dira.

Ashlyn tersenyum. "Kadang suka kadang enggak."

Hening kembali. Entah kenapa aura di rumah ini menjadi suram. Tidak ada yang ingin mengeluarkan suara.

Ashlyn menatap mereka satu persatu. Semua sibuk menikmati makanan di hadapan mereka kecuali satu orang, Galang. Ashlyn bertatapan dengan Galang. Laki-laki itu menatap untuk menuntut penjelasan. Tapi, Ashlyn mengabaikan nya.

"Sebenarnya ini masih kurang tiga orang lagi," ucap Ashlyn secara tiba-tiba.

"Apa? Siapa lagi, Lyn?" tanya Frea sambil mengerutkan keningnya.

"Arthur, Mira dan... Clara," jawab Ashlyn membuat mereka semua secara tidak sadar langsung menatap Ashlyn. Bahkan bunyi sendok yang jatuh dari tangan Zayyan terdengar.

Ashlyn mengangkat alisnya. "Kenapa?" tanyanya tapi tidak di jawab oleh siapapun. "Gue juga udah ngundang Arthur untuk datang tapi sayang banget karena dia harus pergi nganterin adiknya ke acara pesta ulang tahun temennya," lanjut Ashlyn sambil menunduk lesu.

"Maksud lo apa?" tanya Zayyan yang akhirnya mengeluarkan suara.

Ashlyn menatap Zayyan. "Maksud gue? Gue cuma pengen nyatuin kalian. Bukannya kalian semua saling berhubungan? Bukannya kalian udah kenal lama? Kenapa kaget kalau kalian ngumpul disini? Harusnya kalian seneng dong?"

Mereka semua membulatkan mata kaget. Tidak ada yang tahu pasti apa maksud dari perkataan Ashlyn.

"Lyn maksud lo apaan sih? Kenal lama? Kita bertiga aja baru kenal—"

"Oh ya? Bukan kah lo bertiga hanya temen pura-pura gue?" tanya Ashlyn memotong ucapan Felicia.

Tangan Felicia keringat dingin. Begitu juga dengan Ziya dan Frea.

Ashlyn kemudian beralih menatap Galang. "Ya kan, Galang? Bukannya mereka itu suruhan lo buat jadi temen gue? Biar gue gak perlu dekat-dekat lagi sama lo? Segitu gak maunya ya lo deket sama gue?"

Galang menggelengkan kepalanya kuat. "Lyn bukan itu tujuan gue. Gue cuma pengen lo ngerasain punya temen cewek. Gue pengen lo ngerasain punya sahabat cewek."

Ashlyn tertawa kecil. "Bohong!" tandasnya. "Lo nyuruh mereka temenan sama gue agar lo bisa lebih leluasa bareng mereka!" lanjutnya.

Mereka semua mengerti siapa 'mereka' yang Ashlyn ucapkan.

Dira menggelengkan kepalanya. "Lyn, kamu jangan salah paham."

EVANESCENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang