21. Samudra

104 27 2
                                    

edisi satu bulan lagi menuju ramadhan.
mau usahain up terus tapi susah:(
ohh iya vote komen kalian jangan lupa ya gaisss!
tencuuu♥️
happy reading

***

"ASHLYN!" teriak Frea berlari menuju tempat tidur Ashlyn.

Ashlyn tersenyum kecil melihat ketiga sahabatnya serta Galang dan teman-temannya. Ashlyn menutup buku yang sedang ia baca untuk mengisi kegabutan.

"Gimana keadaan Lo?" tanya Felicia.

"Udah mulai membaik kok. Cuman luka-luka nya aja yang kadang terasa ngilu. Paling besok gue udah masuk sekolah." ucap Ashlyn.

"Bagus lah." ucap Ziya yang kemudian duduk di samping Ashlyn.

"Buset muka Lo kenapa dah? Kusut amat. Lo kagak suka ya kita ke sini?" ucap Arzan.

Mereka semua memperhatikan wajah Ashlyn yang tampak murung. Bingung dengan sikap Ashlyn, Galang kemudian berdiri dari sofa tempatnya duduk lalu menatap Ashlyn.

"Kenapa Lo?" tanya Galang.

Ashlyn menggelengkan kepalanya pelan. Ia kemudian menatap teman-temannya yang memperhatikan nya dengan raut wajah bingung.

"Zayyan?" tanya Galang.

Ashlyn menghembuskan nafasnya berat. Melihat itu mereka semua mengerti bahwa Zayyan lah yang menjadi alasan kenapa Ashlyn menjadi murung.

"Kenapa Zayyan?" tanya Felicia.

"Gue gak ketemu dia dari kemarin. Dia bilang ada urusan, tapi sampe sekarang dia gak ngehubungin gue lagi." ucap Ashlyn.

"Yaelah baru sehari kali Lyn." ucap Frea.

Percuma Ashlyn berbicara dengan mereka, karena memang tidak ada yang mengerti apa yang Ashlyn rasakan. Ashlyn tidak marah dengan Zayyan, dia hanya khawatir dengan laki-laki itu.

Sejak tadi, Ashlyn mencoba untuk menghubungi Zayyan tapi nomor laki-laki itu tidak aktif. Perasaan Ashlyn juga merasa tidak enak. Firasatnya mengatakan bahwa Zayyan sedang tidak baik-baik saja.

"Gak usah khawatir Lyn. Zayyan pasti baik-baik aja." ucap Ziya menenangkan Ashlyn.

Ashlyn hanya menganggukkan kepalanya. Ucapan Ziya tidak mampu membuat Ashlyn merasa tenang, tapi ia berusaha terlihat baik-baik saja karena tidak mungkin ia menunjukkan raut wajahnya yang murung di depan mereka.

"Eh mabar skuy!! Mumpung ada Wi-Fi." ucap Arzan tidak tahu malu.

"Dih jadi niat kalian kesini cuma mau numpang Wi-Fi?" tanya Ziya sambil berkacak pinggang.

Arzan terkekeh kecil sambil menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal. "Jenguk Ashlyn itu nomor satu dan numpang Wi-Fi itu nomor dua."

Ziya hanya memutar malas bola matanya sedangkan Ashlyn terkekeh kecil dengan tingkah mereka.

Galang dan ketiga sahabatnya duduk di atas sofa sambil bermain game online sedangkan ketiga sahabat Ashlyn duduk di atas tempat tidur Ashlyn.

"Lyn Lo serius mau masuk sekolah besok?" tanya Felicia.

Ashlyn menganggukkan kepalanya pelan. "Iya. Gue bosan kalo harus di rumah sendiri dan gak ngapa-ngapain." jawab Ashlyn.

EVANESCENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang