Haii haii.
Malam semuaaa.
Aku kembali wkwk.
Gimana nih sama hari nya? Baik? Atau sebaliknya?
Jaga kesehatan, ya!
Sebelum lanjut baca tekan dulu VOTE nya!!
Happy reading...
***
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Baru saja malam sekarang sudah berganti dengan pagi. Dan itu membuat Arsey harus terbangun dari tidurnya. Ia melirik jam yang berada di dinding dan menunjukkan pukul lima pagi. Lalu ia turun dari ranjang nya berjalan memasuki kamar mandi berniat untuk membersihkan tubuh nya sebelum memulai aktivitas nya.
Setelah selesai ritual mandi nya beberapa menit lalu dan sudah lengkap dengan pakaian nya, Arsey berjalan keluar kamar nya menuruni anak tangga. Sebelum berangkat sekolah ia akan mengisi terlebih dahulu perutnya yang keroncongan. Ternyata di meja makan sudah ada Yunita dan Noah. Melihat hal itu, Arsey berniat pergi berjalan keluar rumah dan mencari makan di luar saja. Namun suara seseorang menghentikan nya.
"Kamu makan dulu, Arsey." itu bukan suara Noah melainkan Yunita.
Arsey menolehkan pandangan nya ke arah belakang. Terlihat Yunita yang sedang tersenyum pada nya. "Kamu mau berangkat? Sini makan dulu." titah nya lagi.
Arsey tersenyum getir. Entah ada apa dengan wanita paruh baya itu sehingga ia memperdulikan dirinya. Tak ingin memperdulikan ucapan Yunita, Arsey berjalan lagi untuk keluar rumah. Namun lagi-lagi langkah nya harus terhenti karna suara lantang seseorang. Kali ini bukan Yunita namun itu suara Noah.
"Arsey!" panggil nya lantang.
Arsey mengalihkan pandangan nya ke arah Noah.
"Kamu tuli? Mama kamu sudah masak untuk kamu. Tapi apa? Kamu malah menolak nya?" ya, tadi Yunita membuat kan nasi goreng untuk Arsey karna Noah yang memberitahu nya makanan kesukaan Arsey. Dan etah apa yang merasuki diri wanita paruh baya itu sehingga berinisiatif membuatkan makanan untuk Arsey. "Jadi, hargai dan duduk lah." pinta Noah.
Arsey berdecak kasar. Selalu saja begitu. Tak ingin memperpanjang masalah dan ribut di pagi hari, dengan malas Arsey berjalan menghampiri mereka lalu duduk berhadapan dengan Noah. Senyum semringah tergambar dari wajah Yunita dan Arsey yang melihat itu langsung mengalihkan pandangan nya. Entahlah Arsey tidak mengerti arti senyuman nya namun ia sangat muak.
"Mama buat nasi goreng untuk kamu. Makanlah." Yunita menyodorkan sepiring nasi goreng buatan nya pada Arsey.
Arsey menggeram marah ketika wanita paruh baya itu menyebutkan dirinya dengan embelan 'Mama'. Ia tak suka jika ada seseorang yang menggantikan posisi Damia sebagai Mama nya. Dan ia hanya punya satu Mama. Hanya punya satu Mama!
Tak ingin berlama-lama berada disana, Arsey segera menghabiskan makanan nya. Keheningan mengudara diantara mereka. Hanya ada dentingan sendok dan garpu yang terdengar. Dan beberapa saat kemudian, Arsey selesai dengan makan nya dan hanya mengisakan piring yang kosong. Setelah minum air nya, Arsey bangkit dari duduk nya.
"Arsey berangkat." pamit Arsey.
"Ya, hati-hati jangan berkebut di jalan." nasihat Noah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSEY ZAYDEN [END]
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM BACA!!] - - - Sederhana, menceritakan Arsey Zayden anak broken home yang di pertemukan dengan gadis yatim piatu dan bersahabat dengan gadis yang memiliki keluarga cemara. "Kebahagiaan memang nyata tapi belum tentu untuk kita."-Arsey...