Malam guys.
Gimana nih kabarnya? Sama harinya?
Semoga sehat selalu. Jaga kesehatan.
Sebelum baca jangan lupa tekan bintang nya, oke! GRATIS kok tanpa di pungut biaya!
Happy reading...
***
Setelah pulang dari rumah Anala, Arsey langsung memarkirkan motornya dan berjalan memasuki rumah. Sedari tadi senyuman nya tak luntur dari wajah tampan nya. Ia tak akan pernah melupakan hal-hal manis bersama gadis nya. Hatinya selalu berdebar begitu saja kala teringat wajah cantik gadis nya. Senyuman nya yang manis itu akan membuat candu bagi dirinya.
Saat masuk ke dalam rumah, Arsey di buat kebingungan. Pasalnya rumah ini masih saja sepi seperti tak ada penghuni. Hanya ada seorang pembantu yang berkutat di dapur. Ia menyerngit heran. Biasanya di jam segini pembantu itu harus nya sudah pulang tapi ini sudah malam pembantu tersebut masih ada di rumah nya. Bahkan sudah hampir pukul setengah sepuluh.
"Bi kenapa gak pulang?" tanya Arsey untuk menuntaskan rasa penasaran nya.
Bi Yani, seorang pembantu di rumah tersebut menoleh saat seeorang memanggil nya dan kegiatan mencuci piring nya terhenti.
"Eh, den Arsey. Iya bibi disuruh nginep disini dan disuruh nemenin Aden biar gak sendirian di rumah,"
Arsey menaikkan satu alis nya. "Emang pada kemana, bi?"
"Nyonya sama tuan lagi keluar kota ada urusan katanya, den," beritahu Bi Yani.
Arsey yang mendengar itu di buat tercengang. Keluar kota? Mengapa mereka tidak memberitahu nya? Ah, untuk apa ia mengurusinya? Ia berasa bebas bukan jika tidak ada mereka?
"Dari kapan?"
"Dari pagi waktu Aden pergi sekolah,"
"Sampai kapan, bi?"
"Tuan bilang, sampai lusa,"
Arsey hanya menanggapi nya dengan anggukkan. Pantas saja sedari tadi rumah nya sepi ternyata mereka sedang pergi. Ah, ia merasa bebas kini. Bebas tanpa melihat wanita tua itu dan bebas dari amukan Noah.
"Yaudah bi, Arsey ke atas dulu. Bibi jangan tidur malam biarin aja pekerjaan nya di lanjut besok," ucap nya.
"Iya den, silahkan,"
Setelah Arsey tak terlihat lagi oleh matanya, Bi Yani melanjutkan lagi pekerjaan nya yang sempat tertunda. Melihat Arsey yang seperti itu ia jadi teringat akan majikan nya yang sudah meninggal, Damia. Ya, Bi Yani sudah lama bekerja di rumah itu bahkan saat Arsey masih kecil ia sudah bekerja disana. Bertahun-tahun bekerja disana bukan lah waktu yang singkat. Banyak hal yang ia lihat dengan mata kepala nya sendiri. Mulai dari kepergian Damia, Noah yang selalu melakukan kekerasan pada Arsey, masuk nya Yunita ke rumah ini dan banyak lagi. Melihat Arsey yang selalu mendapat kekerasan, ingin sekali rasa nya ia membantu tapi apa daya dirinya hanya seorang pembantu dan memiliki katakutan yang besar.
Sesampainya di dalam kamar, Arsey segera mengganti pakaian nya dan langsung merebahkan dirinya di atas ranjang. Entah kenapa kini rasa kantuk sudah menyerang diri nya. Sampai-sampai tanpa sadar ia sudah terlelap ke alam bawah kesadarn nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSEY ZAYDEN [END]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM BACA!!] - - - Sederhana, menceritakan Arsey Zayden anak broken home yang di pertemukan dengan gadis yatim piatu dan bersahabat dengan gadis yang memiliki keluarga cemara. "Kebahagiaan memang nyata tapi belum tentu untuk kita."-Arsey...