TERTAWA UNTUK MELUPAKAN MASALAH

30 7 0
                                    

Malam semuaaa.

Gimana kabarnya? Jangan lupa jaga kesehatan!

Mari VOTE dahulu sebelum lanjut baca dan jangan lupa ajak temen yang lain buat baca biar rame wkwk.

Happy reading...

***

"Sey...!"

Pagi buta Tamara sudah mengetuk pintu kamar tamu dimana Arsey berada. Ia berniat untuk membangun kan sahabatnya itu. Namun, mengingat kejadian kemarin, Tamara merasa kasihan pada Arsey jadi ia urungkan saja niatnya.

Ia berjalan ke arah meja makan yng sudah ada keluarga nya. Lalu ia mengambil duduk di kursi sebelah kanan Saddam.

"Arsey belum bangun?" tanya Tania.

"Kaya nya belum soalnya tadi Tamara panggil gak ada suara." beritahu Tamara.

"Kamu sekolah?" Saddam bersuara.

Tamara memutar bola matanya malas. "Kakak gak liat apa? Ini Tamara pake baju apa?"

"Ya kali aja kamu gak ada baju terus pake seragam." jawab nya santai sembari mengunyah makanan nya.

"Idih... Kakak kali yang kaya gitu."

Keheningan mulai mengudara. Hanya ada suara sendok dan garpu yang terdengar di antara mereka.

Arsey yang baru saja terbangun dari tidurnya segera duduk untuk menetralkan kesadaran nya. Ia baru ingat bahwa kini ia sedang berada di rumah sahabatnya.

Setelah membersihkan badan nya, Arsey berjalan ke luar kamar. Ia terkejut kala ia mendapatkan keluarga Tamara yang sudah berada di meja makan. Ia sangat malu.

"Kamu sudah bangun? Sini, makan dulu." itu suara Darma.

Arsey menganggukkan kepalanya lalu berjalan sembari menundukkan kepalanya malu. Ia mengambil kursi di sebelah kiri Saddam.

"Makan yang banyak, ambil semua makanan yang kamu mau." titah Saddam.

"Iya makasih." dan setelahnya, dia mengambil nasi dan beberapa lauk pauknya.

Percaya lah ia sangat malu jika harus terus bergantungan dengan keluarga Tamara. Sekarang saja ia sangat malu. Ia tak tau harus bagaimana ia membalas kebaikan keluarga satu ini.

"Kaki kamu masih sakit, Sey?" tanya Darma. Ia bisa tau karna istrinya memberi tau nya waktu Arsey datang ke rumah.

Namun bukan sakit kaki yang sesungguhnya.

Arsey mengalihkan pandangan nya menatap Darma. "Udah kok, Om."

"Kalo masih sakit gak usah sekolah dulu." Tania bersuara.

"Udah sembuh kok, Tan." kekeh nya.

"Terus gimana baju lo kan basah?" komentar Tamara.

"Pulang dulu aja ke rumah."

"Yasudah habisin dulu makan kamu." final Darma.

ARSEY ZAYDEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang