Selamat malam para reders budiman.
Gimana kabarnya?
Alhamdulillah kalo baik.
Sebelum lanjut baca, jangan lupa vote!
Happy reading...
***
Setelah beberapa hari kepergian Noah dan Yunita, kini Arsey lebih sering menghabiskan waktu untuk mengunci diri di dalam kamar. Bahkan ia sudah beberapa hari tidak masuk sekolah. Dan Tamara menyampaikan pada gurunya dengan alasan sakit. Makan pun sangat jarang. Beberapa kali Bi Yani membujuknya namun tetap saja usahanya nihil. Ia hanya menghabiskan waktunya dengan melihat foto-foto Damia, Noah dan Yunita atau berdiam di balkon kamarnya.
Seperti sekarang, ia hanya duduk di balkon kamar dengan pandangan kosongnya. Kini hidupnya seperti kembali hampa. Ia sudah seperti mayat hidup. Bahkan ia sampai melupakan Anala. Pikirannya kini kosong pun dengan tatapannya. Tamara saja yang melihat Arsey selalu mengurung dirinya merasa khawatir dan tak tenang. Ia merasa terpukul. Hampir setia hari Tamara datang ke rumahnya berharap Arsey mau keluar dari kamarnya, namun nihil. Entah harus dengan cara apalagi supaya dirinya bisa membujuk Arsey keluar dari kamarnya.
Tok
Tok
Tok
Suara ketukan pintu terdengar ke dalam indra pendengaran Arsey namun ia enggan membukanya.
"Den!" panggil Bi Yani.
Masih tak beranjak.
"Keluar, yuk, di bawah ada yang mau bertemu!"
Arsey hanya mendengarkan. Ia tak berminat untuk bangkit bahkan menemui orang yang di maksud oleh Bi Yani. Ia hanya ingin menghabiskan waktunya sendiri. Sampai akhirnya suara lembut yang ia kenal mampu membuat dirinya tersadar.
"Kak... "
Dengan tubuh lemasnya, Arsey berjalan membuka pintu kamarnya dan saat itu juga tubuh Anala menegang kala melihat penampilan Arsey yang begitu acak-acakan. Hampir ia tidak mengenalinya. Dengan wajahnya yang pucat pasi, tubuhnya yang terlihat sedikit kurus, dan matanya yang begitu lelah. Melihat itu, hati Anala seperti di remas kuat. Ia sangat sakit melihat Arsey yang seperti ini. Perkataan Tamara waktu sekolah membuatnya sakit apalagi ia langsung melihat keadaan Arsey.
Beberapa hari tidak melihat Arsey, Anala semakin khawatir. Ia juga sering memberi Arsey pesan dan menelponnya namun tak ada balasan atau jawaban dari cowok itu. Dan itu membuatnya tak tenang. Dan saat Anala ingin menuju kelasnya, Tamara memanggilnya dari arah belakang.
Dan saat Anala melihat Tamara, ia segera menghampiri gadis itu lalu melayangkan pertanyaannya.
"Kak? Kakak tau kemana kak Arsey? Udah beberapa hari dia gak masuk? Apa dia baik-baik saja?" tanyanya tak sabaran.
Tamara menghela napasnya. "Lo mau kan temuin dia di rumahnya?"
"Dia kenapa, kak?"
Tamara menceritakan semua yang menimpa Arsey beberapa hari lalu. Membuat Anala ingin sekali menangis tapi sekuat mungkin ia menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSEY ZAYDEN [END]
Roman pour Adolescents[FOLLOW SEBELUM BACA!!] - - - Sederhana, menceritakan Arsey Zayden anak broken home yang di pertemukan dengan gadis yatim piatu dan bersahabat dengan gadis yang memiliki keluarga cemara. "Kebahagiaan memang nyata tapi belum tentu untuk kita."-Arsey...