Yeyy ketemu lagi hhe.
Malam semua nya.
Kabarnya baik? Jangan lupa jaga kesehatan, oke.
Sebelum lanjut baca jangan lupa tekan dulu bintang nya.
Happy reading...
***
Memang hidup tidak harus tentang kebahagiaan. Namun, tanpa ada nya kebahagiaan hidup terasa kekurangan, bukan? Namun siapa yang tau, semua kehidupan sudah di tentukan oleh penciptanya. Kebahagiaan, kematian, kekayaan, bahkan semuanya. Kita hanya perlu bersyukur saja menerima nya.
Hujan mengguyur luas nya kota di sore hari. Angin berhembusan begitu kencang bahkan suara petir pun terdengar. Arsey yang sedari tadi duduk di depan gundukkan tanah tak ada niatan untuk meninggalkan tempat itu. Bahkan ia juga tak ada rasa takut dalam dirinya oleh suara petir petir yang terus terdengar menggelegar. Hanya ada kerinduan pada seseorang yang ada dalam dirinya. Meski hanya duduk di depan gundukan tanah, setidaknya rasa rindu nya terobati.
Arsey merebahkan kepalanya di atas gundukan tanah tanpa takut jika badan nya akan kotor.
"Ma, Arsey rindu mama." cairan bening terus mengalir dari pelupuk matanya. "Mama tega banget ninggalin Arsey disini sendirian. Arsey pengen di peluk mama lagi."
Seorang anak kecil tak henti henti nya berlarian dan tertawa kala wanita paruh baya terus menerus mengejarnya. Bahkan kebahagiaan terpancar dalam diri mereka masing masing.
"Udah jangan lari lari, Arsey." teriak Damia untuk menghentikan anak nya itu. "Mama cape."
"Yah... Mama kok kalah sama anak kecil." ucap Arsey lesu.
Damia tertawa kecil. Ia sangat gemas melihat anak nya itu. Lalu ia berjalan ke arah Arsey dan berjongkok di depan Arsey.
"Nanti kamu jatoh, Arsey... " lirih Damia. Ia menangkup kedua pipi anak nya itu lalu mengecup nya singkat.
"Ih mama kok cium cium Arsey sih." kesal nya. Lalu ia melipat kedua tangan nya di dada dan memalingkan wajah nya dari Mama nya.
Dengan gemas, Damia mengusap usap rambut Arsey. "Anak mama marah, huh?" Arsey hanya diam saja dengan tangan nya yang masih di dada. "Yaudah maafin mama."
"Gamau, Arsey gamau maafin mama."
Damia hanya bisa geleng geleng kepala dengan tingkah anak nya itu sembari tertawa kecil.
"Masa gamau maafin mama." ucap Damia dengan wajah nya yang di buat buat menyesal.
"Arsey gamau maafin mama." kukuh Arsey.
Damia tertawa melihat wajah anak nya yang sedang merajuk itu.
"Ih mama kok ngetawain Arsey sih." Arsey menghentakkan kaki nya kesal.
"Nggak, mama nggak ngetawain kamu." ucap Damia masih dengan tawaan nya.
"Mama nyebelin banget. Arsey aduin sama papa."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSEY ZAYDEN [END]
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM BACA!!] - - - Sederhana, menceritakan Arsey Zayden anak broken home yang di pertemukan dengan gadis yatim piatu dan bersahabat dengan gadis yang memiliki keluarga cemara. "Kebahagiaan memang nyata tapi belum tentu untuk kita."-Arsey...