DIA, BARMA HUSNI ALKAESAR

27 5 0
                                    

Malam guys.

Ketemu lagi nih. Gimana kabarnya sama harinya?

Alhamdulillah kalo baik.

Sebelum lanjut baca jangan lupa bintang nya di tekan dulu!

Typo? Tandain!

Happy reading...

***

Hari terus berganti. Waktu terus berjalan, jarum jam terus berputar dalam poros nya. Kini sudah beberapa hari hubungan Anala dan Arsey baik-baik saja. Tak ada masalah diantara mereka berdua. Dan itu semoga akan selalu begitu. Itu yang mereka harapkan. Terkadang mereka takut akan masalah yang akan mereka hadapi. Namun itu tak di ambil pusing oleh mereka. Bahkan mereka sering kali menyemangati satu sama lain dan memberikan hal-hal positif pada hubungannya.

Semenjak berhubungan dengan Anala, dunia Arsey seperti kembali lagi cerah dan ia juga bisa merasakan lagi kebahagiaan walau pun sedikit. Itu pun jika saat bersama Anala. Gadis itu seperti bulan yang menyinari malam nya. Hal itu lah yang membuat Arsey ingin mendapatkan nya. Mampu merubah hidup nya.

Tak jarang Arsey mengunjungi Anala setiap saat nya. Pagi. Siang. Bahkan malam. Ia tak peduli dengan Zerdam yang selalu mengusirnya jika dirinya selalu datang ke rumah nya. Ia hanya ingin mendapatkan ketenangan dengan melihat wajah cantik gadisnya. Apa itu salah? Meski hubungannya hampir berjalan satu minggu, namun Zerdam masih tak terima saja. Atau belum?

Seperti saat ini, Arsey sudah lengkap dengan pakaian santai nya. Ini hari minggu. Bukan kah bagus bagi nya jika waktunya di habiskan untuk berduaan dengan gadis nya? Ia sudah berjanji pada Anala akan mengajak nya jalan-jalan. Ia juga sudah tak sabar berduaan dengan Anala. Berbagi cerita. Bercanda gurau. Ah, seperti nya itu akan menyenangkan. Katakan, apa seseorang yang baru pertama kali kasmaran seperti ini? Selalu ingin bertemu?

Dengan senyum semringah nya, Arsey berjalan menuruni anak tangga. Pagi yang cerah dengan hati yang cerah. Ia jadi tak sabar bertemu dengan nya. Setelah sampai di depan motor nya, Arsey langsung mengendarai motornya meninggalkan rumah yang terlihat sepi.

Dan tak butuh waktu lama, motornya sudah mendarat mulus di depan gerbang berwarna putih itu. Masih dengan senyuman nya, Arsey segera mengetuk pintu kayu jadi tersebut.

Tok

Tok

Tok

Zerdam yang sedari tadi memainkan handphone nya merasa bingung dengan adik nya yang sudah memakai pakaian rapih. Kini mereka sedang berada di ruang tengah untuk bersantai dengan televisi yang menyala.

"Kamu mau kemana, dek?" tanya Zerdam menuntaskan penasaran nya.

Anala yang asik menonton mengalihkan pandangan nya. "Kenapa?"

"Malah nanya balik. Kamu mau kemana udah rapi gitu?"

"Oh Ana mau---"

Tok

Tok

Tok

ARSEY ZAYDEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang