Heii, ketemu lagi.
Gimana kabarnya? Apa harinya baik?
Semoga selalu baik.
Sebelum lanjut baca jangan lupa VOTE terlebih dahulu!!!
Happy reading...
***
Sepulang mengantarkan Tamara, Arsey tak langsung pulang ke rumahnya melainkan ia pergi ke rumah Anala. Ada hal yang mengharuskan ia menjumpai Anala.
Setelah sampai, Arsey berjalan ke dalam pekarangan rumah tersebut lalu mengetuk pintu itu. Tak butuh waktu lama, pintu terbuka menampilkan Anala disana. Masih dengan seragam sekolahnya. Mungkin ia baru saja sampai.
"Lho, kak? Kok disini?" tanya Anala bingung.
"Kamu sibuk?"
Anala menggeleng cepat. "Kenapa, kak?"
Arsey menghela napasnya sebelum melanjutkan ucapannya. "Kalo kamu gak sibuk, aku pengen ke makam Barma, boleh?"
Anala mengerutkan dahinya. "Mau apa kak? Kenapa kesana?" Anala kebingungan dengan ucapan Arsey.
"Cuma pengen tau aja." balasnya. "Kamu mau kan temenin aku? Aku gak tau soalnya."
Anala berpikir sejenak.
"Yaudah, ayo."
Arsey tersenyum tipis. "Makasih."
"Aku mau izin dulu sama kak Zerdam." Arsey hanya mengangguk saja.
Setelah mendapatkan izin, Anala segera menutup pintu lalu berjalan mengikuti Arsey di belakang.
Pergi ke makam Barma? Ah, Anala sudah lama tak menjumpai makam tersebut. Mungkin ini ide bagus Arsey mengajaknya kesana. Terakhir kali ia kesana saat pertama Anala masuk SMA. Itu sudah lama.
"Dimana tempatnya?" tanya Arsey.
"Di TPU Mekar Jaya." beritahunya.
Sesampainya disana, mereka segera turun dari atas motor lalu berjalan memasuki tempat keramat itu.
"Disini?"
"Iya, kak."
Ia juga tahu tempat ini tapi ia tidak tahu dimana letak makam Barma. Bahkan Damia di makamkan disini.
"Ini kak makamnya."
Arsey memandangi makam tersebut dengan batu nisan bertulisan BARMA HUSNI ALKAESAR. Ia menatap sendu makam tersebut.
Begitu pun dengan Anala. Ia sangat merindukan sosok manusia yang betah tertidur di dalam tanah tersebut. Meski ia tak lama bersama-sama dengannya, namun banyak kenangan yang sangat indah yang sayang jika di hilangkan.
"Dia udah tenang ya, kak?"
Arsey mengangguk.
"Pasti dia udah ketemu Bunda sama Ayah bahkan mungkin pesan aku udah di sampaiin sama dia." monolognya. "Dia gak takut ya, kak? Disana kan gelap."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSEY ZAYDEN [END]
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM BACA!!] - - - Sederhana, menceritakan Arsey Zayden anak broken home yang di pertemukan dengan gadis yatim piatu dan bersahabat dengan gadis yang memiliki keluarga cemara. "Kebahagiaan memang nyata tapi belum tentu untuk kita."-Arsey...