Hallo semua.
Ketemu lagi, gimana nih kesehatan nya? Harinya?
Sebelum lanjut baca jangan lupa tekan bintang nya! [GRATIS]
Typo? Tandain!
Happy reading...
***
Setelah bel istirahat berbunyi, Anala berniat pergi ke toilet untuk membasuh wajah nya yang sedari tadi mengantuk. Entah kenapa saat jam pelajaran tadi rasa kantuk mengerang dirinya padahal kemarin malam setelah Arsey pulang ia langsung tidur.
Sesampai nya di bilik toilet, Anala segera membasuh wajah nya lalu mengeringkan nya dengan tisu yang tersedia. Ia melirik wajah nya dari pantulan cermin. Merasa sudah selesai, ia berjalan keluar toilet. Namun sebelum itu terjadi, seseorang telah menghadang jalan nya. Siapa lagi kalau bukan ratu bully, Seva.
Menyadari keberadaan Seva dan teman-teman nya, tubuh Anala seketika menegang di tempat. Seva pasti akan melakukan hal-hal gila nya lagi. Ia melirik kesana kemari untuk meminta bantuan tapi tak ada siapa pun disana. Ah, lebih tepat nya tak akan ada yang membantu Anala saat seperti ini.
"K-kenapa kak?" tanya Anala terbata-bata. Seva hanya diam saja dengan tangan yang bersedekap. "Boleh minggir sedikit? Aku mau keluar," ucap Anala hati-hati. Ia takut jika Seva tiba-tiba menyakiti nya.
Seva menaikkan alis nya. "Lo mau keluar?" Anala hanya mengangguk. "Tidak semudah itu."
Seva mendekat ke arah Anala lalu memainkan rambut nya membuat sang empu hanya menunduk takut.
"Ternyata lo udah berani sama gue bahkan lo juga udah berani rebut dia dari gue, SIALAN!" Seva menjambak rambut Anala keras membuat Anala meringis kesakitan.
"S-sakit kak..."
Seva tersenyum miring. "Lo tau? Lo bener-bener cewek gak tau diri. Lo udah rebut tingkatan gue di sekolah dan sekarang? Lo juga udah rebut dia dari gue!" geram Seva.
Kini amarah nya sudah menggebu-gebu. Persetan dengan ucapan Zerdam waktu itu yang penting ia bisa menuntaskan rasa kekesalan nya. Toh, Zerdam juga tidak akan tahu.
"Sampai kapan lo mau terus rebut hak gue?" tanya Seva. "Inget! Lo itu cuma cewek biasa jadi jangan caper di depan dia!"
Anala masih meringis kesakitan dan rasa takut nya kini mulai menyerang nya. Ingin rasa nya ia menangis tapi sebisa mungkin ia tahan. Ia tak ingin jika Seva melihat nya lemah hanya karena menangis.
"A-apa m-maksud nya, kak? Aku n-nggak ngerti,"
Anala sungguh tak mengerti apa yang di katakan oleh Seva. Dia? Siapa dia? Ia tak tahu siapa itu. Dan kenapa Seva berbicara Anala merebut nya? Anala sangat tidak mengerti.
"Halah! Jangan pura-pura gak tahu!" itu suara Arum. Ia juga tak kalah geram nya dari Seva. Entah kenapa setiap melihat Anala jiwa membully mereka selalu muncul begitu saja.
"Iya! Lo pelet dia ya! Ih dasar murahan!"
Deg...
Hati Anala terasa di tusuk oleh belati tak kasar mata. Begitu sakit saat mendengar kata 'Murahan'. Ia tidak suka jika ada seseorang yang mengatakan itu pada dirinya. Itu tidak benar! Anala tidak seperti itu!
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSEY ZAYDEN [END]
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM BACA!!] - - - Sederhana, menceritakan Arsey Zayden anak broken home yang di pertemukan dengan gadis yatim piatu dan bersahabat dengan gadis yang memiliki keluarga cemara. "Kebahagiaan memang nyata tapi belum tentu untuk kita."-Arsey...