PERAN IBU YANG HILANG

83 12 0
                                    

Hey hey ketemu lagi hhe.

Vote nya jangan ketinggalan!!

Jangan jadi siders yaw!!

***

"Lo gapapa kan?" tanya Arsey setelah ke empat gadis itu pergi dari hadapan nya. Ia tak habis pikir mengapa masih saja ada orang yang melakukan pembully an seperti itu padahal kita sama sama manusia, sama sama di ciptakan oleh Tuhan, bukan?

"Iya aku gapapa." jawab Anala yang sudah bangun dari duduk nya tadi. Ia segera menyeka air mata nya yang keluar membasahi pipi mulus nya itu. "Makasih udah mau nolongin aku." ucap nya sembari melihat mata cowo di hadapan nya.

Arsey yang melihat wajah Anala seperti itu merasa khawatir. Ia takut jika perudungan ini terjadi kembali lagi. Yang ada di pikiran Arsey sekarang hanya lah, apakah setiap hari Anala selalu di perlakukan seperti ini?

Ia ingin bertanya pada nya namun niat nya di urungkan karna ia takut jika pertanyaan nya ini menyinggung perasaan nya.

"Bibir lo berdarah, ayo gue anter lo ke uks." ucap Arsey saat melihat darah segar keluar dari sudut bibir Anala.

"Ga perlu, udah biasa kok." ucap nya sambil tersenyum tipis seperti tidak terjadi apa apa kepadanya. "Aku pamit pergi dulu. Sekali lagi makasih udah nolongin." setelah nya Anala membalikkan badan nya untuk segera pergi dari tempat tadi.

Arsey yang melihat kepergian Anala hanya berdiam diri di tempat nya. Ia terkejut dengan ucapan gadis itu. Apa katanya tadi? Udah biasa? Jadi gadis itu sering mendapatkan perudungan? Arsey memejamkan matanya bahkan tangan nya terkepal kuat.

Tamara yang mulai kesal dengan cowok di depan nya itu berniat untuk meninggalkan nya saja. Namun lagi lagi langkah nya terhenti oleh suara Zerdam.

"Apalagi si." geram nya.

Zerdam yang melihat wajah kesal Tamara tersenyum geli dalam hati nya. Bisa bisa nya cewek itu memasang wajah seperti itu di depan nya. Ia merasa gemas.

"Cepet apaan lama amat." ucap nya lagi. Ia ingin segera pergi dari hadapan cowok di depan nya itu.

"Lo belum ngasih tau nama lo siapa."

"Ga penting!!" pekik nya. Setelah mengatakan itu Tamara langsung saja pergi meninggalkan Zerdam.

Zerdam yang melihat kepergian Tamara, tersenyum tipis di balik wajah dingin nya itu. Baru pertama kali ini ia melihat cewek yang seperti Tamara.

Lucu. Ucap nya dalam hati.

Tamara yang ingin pergi ke kelas nya itu tak sengaja melihat sahabatnya berada di taman. Ia kira sahabatnya itu sudah pergi ke toilet namun, mengapa dia berada disini? Untuk menuntaskan rasa penasaran nya, ia segera menghampiri Arsey.

"Ngapain lo disini?"

Arsey yang terkejut menolehkan pandangan nya pada Tamara. "Ngapain lo disini?" tanya nya balik.

"Yehh...malah nanya balik."

Sebelum menjawab pertanyaan gadis di depan nya, Arsey lebih dulu meninggalkan Tamara. Pikiran nya kini sedang melalang buana tak tau apa yang sedang ia pikirkan.
"Aneh." ucap Tamara kebingungan dengan sikap sahabatnya.

ARSEY ZAYDEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang