SELAMAT MALAM EVERYONE
KETEMU LAGI NIH
GIMANA KABARNYA? ALHAMDULILLAH KALO BAIK.
SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW TERLEBIH DAHULU YA.
TERIMA KASIH...
***
"kebahagiaan memang nyata tapi belum tentu untuk kita."
-Arsey Zayden***
"MAMA...!!" teriak Arsey. Ia segera bangun dari tidur nya bahkan keringat sudah keluar dari pelipis nya.
Nafas nya terengah engah. Ia tak tau mengapa ia bisa memimpikan kejadian saat ibunya meninggal.
Arsey melihat jam sudah menunjukkan jam empat lebih itu artinya sebentar lagi akan memasuki waktu sholat subuh. Ia segera bergegas ke kamar mandi untuk bersiap siap membersihkan dirinya dan melaksanakan sholat. Pikiran nya sangat kacau kini.
Setelah beres membersihkan dirinya dan melaksanakan sholat subuh, ia segera bersiap siap untuk sekolah. Tak lupa ia juga memasukan buku buku yang ia akan pelajari.
"Arsey, pulang sekolah nanti ayah mau ngomong sama kamu." ucap Noah. Kini mereka berdua sedang berada di meja makan tanpa ada Yunita.
Arsey berniat makan di rumah saja karna ia sedang mood saja makan di rumah. Jika di meja makan ada Yunita maka Arsey akan makan di luar saja. Begitu pun sebaliknya jika tak ada Yunita maka Arsey akan makan di rumah saja. Karna ia tidak ingin makan satu meja dengan ibu tirinya itu.
Arsey mendongakkan kepala nya melihat ayahnya itu. "Kenapa ga sekarang aja." ucap Arsey dingin.
"Akan lebih tenang jika ngomong nya nanti."
"Arsey berangkat dulu." pamit nya. Ia segera berdiri dari duduk nya. Noah hanya melihat kepergian anak nya itu.
Dalam perjalanan Arsey hanya diam saja. Hati nya begitu resah. Perkataan ayahnya tadi membuat pikiran nya begitu pusing. Ia takut jika Noah mengatakan sesuatu yang bukan bukan.
Tak butuh waktu lama, ia sudah sampai di rumah Tamara. Seperti biasa ia akan menjemput Tamara sebelum berangkat sekolah dan berakhir pergi bersama.
"Bi Tamara sudah berangkat?" tanya Arsey pada seorang pembantu yang sedang menyiram tanaman.
"Belum den. Tadi non Tamara lagi makan." jawab nya. "Masuk dulu den."
"Ga usah bi, Arsey tunggu di sini saja."
Tak lama dari itu gadis yang di tunggu-tunggu akhirnya muncul dari balik pintu. Tamara segera berjalan mengahmpiri sahabatnya itu.
"Dah lama?" tanya Tamara. Ia taku jika Arsey menunggu nya lama. "Maaf ya tadi gue habis beres sarapan." ucap nya sembari menampilkan giginya.
Arsey menyerahkan helm pada Tamara sebelum gadis itu naik ke atas motor. "It's oke. Buruan naik."
Setelah Tamara naik, motor melaju meninggalkan pekarangan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSEY ZAYDEN [END]
Roman pour Adolescents[FOLLOW SEBELUM BACA!!] - - - Sederhana, menceritakan Arsey Zayden anak broken home yang di pertemukan dengan gadis yatim piatu dan bersahabat dengan gadis yang memiliki keluarga cemara. "Kebahagiaan memang nyata tapi belum tentu untuk kita."-Arsey...