MEWUJUDKAN CITA CITA MESKI DENGAN NYAWA

63 10 0
                                    

Malam semuaaaaa!!

Gimana kabarnya??

Sebelum lanjut membaca jangan lupa tekan bintang nya ya!!

Dan satu lagi, tolong bantu promosi ya biar rame yang baca nya!!

Makasihhhh.

***


Suara kokok kan ayam terdengar ke dalam indra pendengaran Anala. Itu artinya ini sudah mulai memasuki waktu subuh. Ia segera bangkit dari tempat tidurnya lalu pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu guna melaksanakan sholat subuh.

"Dek, sudah bangun?" suara Zerdam terdengar di balik pintu. Baju koko, sarung dan peci sudah bertengger di tubuhnya.

Anala yang baru saja keluar dari kamar mandi bergegas membawa alat sholat yang akan ia pakai. " Bentar Kak, Ana pake dulu mukena." sahut Anala.

Mereka selalu memunaikan sholat berjamaah di rumah nya. Dulu, waktu masih ada orang tuanya mereka selalu melakukan nya berempat. Namun, semenjak orang tua nya meninggal mereka hanya berdua saja.

"Udah?" tanya Zerdam ketika Anala baru saja membuka pintu kamarnya. Anala hanya menganggukkan kepalanya.

Setelahnya mereka berjalan ke arah ruangan khusus dimana ruangan itu hanya di gunakan untuk sholat saja.

"Kak, Ana ke kamar dulu mau beres beres." pamit Anala ketika mereka sudah menyelesaikan kewajiban dan berjalan ke kamar nya.

Berhubung ini adalah hari libur, jadi ia akan membersihkan rumah nya seperti menyapu, mengepel, membersihkan kaca dan lain sebagainya. Lain hal nya dengan hari biasa, ia hanya akan menyapu saja karna terhalang oleh sekolah.

Sesudah menyimpan mukena nya, ia segera membereskan tempat tidurnya lalu menyapu rumahnya dan setelah nya megepel lantai.

"Dek, kamu mau makan apa?" tanya Zerdam pada Anala yang sedang duduk di kursi kala sesudah menyelesaikan pekerjaan nya. Dan semenjak ibu nya meninggal mereka juga sering membeli makanan di luar dan kadang juga Anala suka memasak. Soal uang? Mereka mempunya warisan dari orangtua nya dan cukup membiayai kebutuhan mereka sehari hari karna cukup besar warisan tersebut.

"Ana, boleh ikut ga, Kak?" tanya Anala bersemangat. Sungguh ia sangat bosan jika harus di rumah terus dan hanya memainkan handphone nya saja. Ia juga butuh menenangkan otak nya bukan setelah hampir seminggu belajar dan belajar?

"Kamu kan habis beres beres, cape kan? Mending istirahat saja." komentar Zerdam.
Ketika mendengar ucapan kakaknya seperti itu, wajahnya langsung murung. Padahal ia sangat berharap Kakak nya akan membawa nya.

Melihat wajah adiknya seperti itu, ia jadi tak tega jika tidak membawanya.

"Yasudah. Sana siap siap dulu." pasrah Zerdam. Seperti baru saja mendapatkan kesempatan, ia segera berlari ke kamarnya dan bersiap siap.

Ia memilih baju yang simple. Celana jeans panjang dan switter oversize berwarna lilac menurutnya itu sudah cukup untuk di pakai. Lalu ia berjalan ke arah luar diamana kakak nya sudah menunggu. Setelah nya motor melaju meninggalkan pekarangan rumah.

***

Arsey yang baru saja membersihkan dirinya, segera mengambil handphone nya di atas nakas. Sedari tadi handphone nya berdering menandakan ada yang menelponnya. Tertera nama sahabatnya disana. Tak tunggu lama lagi ia segera mengangkatnya.

ARSEY ZAYDEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang