01: Si secret admirer

354 32 0
                                    

Dengan tas yang tergendong di punggung dan sepasang sepatu hitam dengan tali putih melekat di kedua kakinya, Veela melangkah riang memasuki gerbang SMA Antariksa atau yang biasa disebut sebagai Samanta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan tas yang tergendong di punggung dan sepasang sepatu hitam dengan tali putih melekat di kedua kakinya, Veela melangkah riang memasuki gerbang SMA Antariksa atau yang biasa disebut sebagai Samanta. Tempat di mana ia menempuh pendidikan selama hampir dua tahun ini. Tempat yang saat ini masih terlihat amat sepi. Sepertinya Veela lah yang datang pertama hari ini.

"Sendirian Vee?" seseorang bertanya pada Veela ketika ia sudah berada di pinggir lapangan sekolahnya.

Gadis itu pun menengok, mendapati sosok lelaki bernama Argio yang adalah kakak kelasnya "Iya, sebelum ada lo Kak."

"Lo kok udah berangkat?" Veela melanjutkan dengan bertanya.

"Ada piket."

"Ooh, rajin banget. Beda sama temen-temen gue yang kalo ada piket datengnya lima menit sebelum masuk."

Gio tertawa kecil menanggapi ucapan Veela. "Nasib Vee," balasnya. Bersama dengan gadis itu ia berjalan menuju kelas 12 yang juga akan dilewati Veela untuk menuju ke kelas 11 IPA 2, kelasnya.

"Lo naik ojol tadi?"

"Iya Kak, bokap nyokap gue ga ada yang bisa nganter soalnya," jawab Veela, dan Gio mengangguk menanggapinya.

Tak banyak basa-basi yang mereka ucapkan setelah itu. Mereka berdua lebih memilih untuk diam dalam pikirannya masing-masing. Memikirkan tentang topik yang bisa dibahas, mungkin.

Kini saat beberapa langkah lagi Gio akan sampai di kelasnya, ia berhenti sejenak, menahan Veela yang akhirnya ikut berhenti di sampingnya.

"Kenapa Kak?"

Tampak menimang, Gio akhirnya membuka suara. "Kalo nanti lo ga di jemput, pulangnya bareng gue aja."

"Emm oke deh," Veela mengiyakan tanpa banyak berpikir. Lagi pula siapa sih yang tidak mau dapat tumpangan gratis. Pun sepertinya ia memang tak akan mendapat jemputan hari ini.

"Kalo gitu gue ke kelas duluan ya Kak," katanya lagi, lalu setelah mendapat anggukan dari Gio, Veela melangkah pergi dari sana. Melewati koridor kelas 12 yang dilengkapi barisan loker di sisinya.

Sekarang, saat Veela sudah sampai di ujung koridor, ia berhenti. Lalu membalikkan badan dan berlari kecil menuju barisan loker milik kelas 12 itu kemudian berhenti di depan loker bertuliskan angka 25.

Lalu setelah ia memastikan bahwa tak ada seorangpun di sana. Veela dengan perlahan membuka loker tersebut. Dan dengan segera ia memutar posisi tas punggungnya agar berada di depan. Bertujuan supaya dia lebih mudah mencari benda di dalam tasnya itu.

Tangan kecilnya pun kembali bergerak memasuki kantung tasnya dan mengambil sebuah kotak kecil transparan berisi beberapa butir buah stroberi yang telah disiapkan sebelumnya. Veela pun langsung meletakkan benda yang dipegangnya di loker tersebut. Tak lupa pula ia tambahkan empat buah permen Yupi berbentuk hati di samping kotak stroberi itu.

It's Starts With Strawberry [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang