Rion kacau. Ia benar-benar kacau. Bukan hanya penampilan tetapi hati dan pikirannya juga kacau. Usai berkelahi dengan Argio, Rion memilih untuk meninggalkan sekolah. Tak peduli jika ia tertinggal materi atau malah mendapat hukuman karena hal ini. Yang jelas, Rion hanya ingin menenangkan diri.
Kini dengan mengendarai motornya, Rion bergerak menuju satu tempat yang sejujurnya sudah lama tak didatangi olehnya. Tak lupa pemuda itu singgah di sebuah florist untuk membeli satu ikat bunga alyssum untuk ia hadiahkan nantinya.
Hingga di beberapa belas menit selanjutnya, Rion akhirnya sampai. Lalu usai memastikan motornya terparkir dengan benar Rion mengarah pada tempat yang akan di kunjunginya.
Dengan kaki yang melangkah pelan, Rion bergerak. Beberapa kali pula pemuda itu memandang buket bunga yang ada di tangannya lalu mencium wanginya. Dan akhirnya Rion pun sampai. Dilihatnya nama yang tertulis di atas tanah tersirat itu sebelum akhirnya ia bersimpuh di sana.
"Hai..." mulut Rion yang kaku akhirnya mengucapkan satu kata.
"Udah lama aku ga kesini, maaf ya.." lanjut pemuda itu kali ini seraya meletakkan buket bunga yang dibawanya. "Aku bawa bunga alyssum, bunga kesukaan kamu."
Ada senyuman kecil yang terpatri pada wajah Rion kali ini. Meski begitu sorot matanya tetap tak dapat menyembunyikan kekacauan yang terjadi padanya.
"Are you happy there?" kata Rion lagi. Ia terdiam menunggu balasan, meski sebenarnya tak akan ada jawaban dari pertanyaannya itu. Membuat ia akhirnya mengungkap isi hatinya.
"I'm not-"
"I'm not happy here, Ann.."
Jeda selama beberapa detik saat Rion akhirnya tak dapat mengendalikan emosinya. Kedua mata pemuda itu akhirnya basah. Ia menangis kali ini.
"Aku bodoh banget ya, aku udah kecewain kamu, aku ga bisa tepatin janji aku-"
"Aku... Aku ngelakuin kesalahan lagi."
Rion akhirnya tak dapat berkata-kata lagi, nafasnya tercekat akibat tangisnya yang semakin kuat. Ia sungguh tak mampu untuk menyembunyikan air matanya lagi. Air mata yang tak pernah ia tunjukkan pada orang lain. Air mata yang menjadi saksi atas pedihnya hidup Rion selama ini.
"Maaf Anna, maafin aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Starts With Strawberry [Complete]
Teen Fiction[𝐓𝐞𝐞𝐧 𝐅𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧] Veela ga pernah tau, keputusannya buat jadi secret admirer Rion malah berakhir dengan kesepakatan gila yang membuatnya makan hati dengan terpaksa. ***** Berawal dari tertangkapnya Veela saat tengah meletakkan sekotak strob...