18: Kompetisi sakit hati

86 14 0
                                    

Veela kira semua akan berjalan lancar tanpa adanya satu masalah yang terjadi, mengikuti klub dance, latihan, lalu berkompetisi dan berakhir ia akan mengundurkan diri tanpa diketahui oleh siapapun yang menghuni rumahnya kini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Veela kira semua akan berjalan lancar tanpa adanya satu masalah yang terjadi, mengikuti klub dance, latihan, lalu berkompetisi dan berakhir ia akan mengundurkan diri tanpa diketahui oleh siapapun yang menghuni rumahnya kini. Tapi ternyata salah. Tepat sepulangnya ia dari latihan terakhir hari ini, mama menemukan lembaran kertas yang memberitahukan bahwa Veela mengikuti klub dance di sekolah.

Dan sekarang, Veela tengah di sidang di ruang keluarganya. Dengan ayah juga Reiya ikut berada di sana.

"Sejak kapan?"

Suara ayah yang terasa dingin keluar memasuki telinga Veela. Dan dengan kepala yang tertunduk ditambah mata yang takut untuk memandang wajah Danu, gadis itu menjawab. "Belum lama ini Yah, mungkin sekitar dua mingguan."

"Kenapa ikut? Ayah sama Mama kan udah ngelarang kamu ikut kaya ginian loh Vee," kali ini Mama yang memberikan balasan.

"Veela cuma pengen bantu temen waktu itu dan sebenarnya Veela juga pengen ngerasain gimana rasanya kompetisi lagi."

Baiklah, hening untuk beberapa saat dengan suasana yang masih terasa mencekam untuk Veela.

"Kalo sekarang Mama minta kamu buat keluar dari klub itu kamu gimana?"

Satu pertanyaan kembali terlontar, yang kali ini begitu sulit untuk Veela jawab. Karena jujur ia tak bisa mengundurkan diri diwaktu ini.

"Veela ga bisa, Ma."

"Kenapa?"

Uh, degupan jantung Veela bertambah kencang sekarang. "Karena...besok hari kompetisi dance nya."

Terdengar helaan nafas sekarang, dan Veela dibuat semakin menciut nyalinya.

"Veela ga bisa mundur sekarang, tapi Veela janji, setelah kompetisi, Veela langsung keluar dari klub."

"Jadi please... Ayah sama Mama izinin Veela buat ikut kompetisi besok," lanjut Veela, ia memberanikan diri untuk menatap kedua orang tuanya kini.

"Janji?" Danu memastikan dan Veela langsung menganggukkan kepalanya.

"Ayah izinin."

Yes!!

Sekarang tinggal Mama, apakah Mama akan memberikan persetujuannya atau tidak. Dan kini dengan mata yang ia buat berbinar, Veela memandang Mamanya.

"Okay! Mama juga izinin."

"Udah jangan dimelas-melasin gitu mukanya," Nirina melanjutkan, sementara Veela langsung menghela nafas lega. Gadis itupun tertawa kecil dan kemudian bergerak untuk memeluk mamanya.

"Makasih Mama, makasih juga Ayah.."

"Tapi tetep, kamu harus hati-hati."

"Siap pak bos!"

It's Starts With Strawberry [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang