Rebecca Karania. Siapa yang tidak mengenalnya. Si murid berdarah campuran di kelas XI IPA 4 SMA Antariksa yang saat ini menjabat sebagai ketua club dance dan juga kapten basket perempuan di sekolah, merupakan sosok yang amat di sukai oleh semua orang, terutama Rionel Argantara. Murid kelas XII IPA 1, pemilik loker 25. Yang sayangnya, ditaksir oleh Veela. Si gadis biasa, yang sebenarnya tidak biasa. Banyak hal yang sebenarnya bisa ia jadikan senjata untuk mengungguli Rebecca.
Misalnya saja bakat ketawanya yang menggelegar, atau tingkat kerecehan hakiki, atau mungkin keunggulan dalam menguasai bahasa Jepang dan Korea. Tidak itu bohong, ia tak benar-benar mengusai kedua bahasa asing itu. Ia hanya mengetahui beberapa kata lewat menonton anime dan drama Korea saat bersama Reiya.
Tapi kali ini ada satu hal sungguhan yang bisa Veela banggakan. Yaitu, dance. Ya, gadis itu sudah menguasai banyak tarian sejak masih duduk di bangku SD. Beberapa kali juga Veela pernah mengikuti kompetisi dance yang diadakan di kotanya. Meski tak selalu mendapat posisi pertama, tetapi kemampuan gadis itu patut untuk tetap dibanggakan.
Namun sayang, beberapa tahun terakhir, bakat Veela hampir terpendam. Gadis itu tak pernah lagi berkompetisi atau setidaknya mengikuti kegiatan dance sebagai ekstrakurikulernya. Ia hanya mempertahankan dance sebagai hobinya.
Dan kemarin, Rebecca menawarinya untuk masuk ke dalam klub dance sekolah. Apakah harus ia terima tawaran itu.
"Veela!"
Veela yang saat ini berjalan sendirian menuju perpustakaan menolehkan kepalanya. Mencari si sumber suara.
"Oh, hai Re," sahut Veela usai menemukannya. Dan ini dia satu bakat tersembunyi Veela, ia akan dengan mudah bercengkrama dengan Rebecca, tetapi akan sangat kesal pada gadis itu ketika ia bersama dengan mas crush Veela. Yah, bukan hal yang patut dibanggakan, karena sebenarnya bakatnya ini sama saja dengan bakat bermuka dua.
"Gimana, lo mau ga?"
Baiklah, Veela harus menjawab sekarang kan.
"Gue bener-bener berharap lo mau sih Vee," kata Rebecca lagi. Ia sangat ingin Veela bergabung dengan klub.
"Oke, gue mau," Veela akhirnya menjawab dengan satu tarikan nafasnya. Meski sebenarnya ia ragu, tetapi ia tetap menyetujui hal itu. Selain karena ia menyukai dance, Veela juga ingin membantu Becca agar tak perlu mencari-cari orang lain untuk direkrut sebagai anggotanya. Ya, Veela sudah tahu alasan mengapa Becca menawarinya hal tersebut.
"Ah, thank you banget Veela!" Becca berucap senang. "Besok sepulang sekolah lo bisa kan dateng ke ruang klub dulu?"
"Bisa kok Re."
"Oke, ntar kalo ga bareng sama gue aja."
Veela mengangguk dengan senyum sementara Rebecca pun ikut tersenyum sebelum akhirnya ia berpamitan untuk kembali ke kelasnya. Sedangkan Veela, ia masih harus menuju perpustakaan untuk meminjam buku-buku bahasa Indonesia.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Starts With Strawberry [Complete]
Ficção Adolescente[𝐓𝐞𝐞𝐧 𝐅𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧] Veela ga pernah tau, keputusannya buat jadi secret admirer Rion malah berakhir dengan kesepakatan gila yang membuatnya makan hati dengan terpaksa. ***** Berawal dari tertangkapnya Veela saat tengah meletakkan sekotak strob...