00: What if - Argio Reynanda Putra

66 8 2
                                    

Hari ini Argio yang tak memiliki aktivitas apapun memilih untuk pergi ke rumah Veela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Argio yang tak memiliki aktivitas apapun memilih untuk pergi ke rumah Veela. Menemui gadis itu sekaligus mengumbar rindu yang ia tabung selama sepekan terakhir. Kini setelah merapikan kemeja hitam yang dipakainya Argio pun menemui Angga. Meminta izin pada ayahnya itu sebelum pergi kerumah sang kekasih.

Dan setelah mendapat izin barulah Gio mengambil motornya yang kemudian langsung ia arahkan menuju rumah Veela.

Tak butuh waktu lama Gio akhirnya sampai, dilihatnya rumah besar itu sebelum akhirnya ia bunyikan bel di sana.

Ceklek

Pintu terbuka dan suara perempuan langsung menyambutnya."Oh, Kak Gio.."

"Hai Rei, Kak Veela mana?"

"Ada tuh di belakang," Reiya menjawab. Lalu mempersilahkan Gio untuk masuk ke rumahnya.

"Lagi ngapain dia?" Argio bertanya lagi.

"Ngerjain laprak kayanya."

Argio mengangguk mengerti, pemuda itu lanjut menyerahkan bungkusan plastik yang dibawanya. "Nih buat kamu."

"Apaan Kak?"

"Makanan. Ya udah, gue samperin kakak lo dulu ya."

"Okay, makasih ya Kak Gio..." balas Reiya yang lalu pergi melanjutkan kegiatan untuk menonton TV. Omong-omong tak ada orang selain Veela dan Reiya di rumah itu.

Sekarang, seraya menenteng satu plastik lainnya, Argio berjalan menuju bagian belakang rumah Veela. Tempat yang Veela atur sedemikian rupa sebagai tempat untuk mengerjakan tugasnya. Sengaja begitu, karena bosan jika ia terus berada di kamarnya untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.

"Weekend tuh main, bukannya ngerjain laprak..." Gio berujar saat melihat Veela di tempatnya. Sedangkan Veela yang mendengar suara tersebut secara otomatis menolehkan kepalanya. Dan dapat dilihat dengan jelas bahwa wajah yang sebelumnya tertekuk itu nampak sumringah saat melihat sosok Argio di sana.

"Kak Gi!!" ucapnya setengah berteriak.

"Hei.."

"Kok ga bilang kalo mau dateng?"

"Ga surprise dong kalo bilang," jawab Gio seraya menempatkan diri pada kursi di samping Veela. Ia selanjutnya mengambil sesuatu dari kantung plastiknya dan kemudian ia letakkan di atas meja di depannya.

"Aku bawain salad buah buat kamu."

"Ya ampun, tau aja aku lagi pengen salad," Veela menyahut senang. "Makasih ya Kak," terusnya.

"Iya sama-sama sayang..."

"Dih apa sih sayang-sayangan."

"Halah, kamu juga seneng dipanggil sayang," Gio menyahut. Sementara Veela tak menjawab, gadis itu sibuk menyembunyikan senyum dengan rona merah di pipinya.

It's Starts With Strawberry [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang