Hari ini Veela tak berangkat ke sekolahnya. Ia masih dipaksa untuk beristirahat di rumah oleh anggota-anggota keluarganya. Karena bagaimanapun ia memang butuh istirahat. Apalagi trauma miliknya sempat kambuh kemarin, dan sampai sekarang masih menyisakan efek yang tak menyenangkan baginya.
Omong-omong Veela memang tak menjalani rawat inap, selain karena dokter tak merekomendasikannya pun karena apa yang dialaminya tak menimbulkan cedera yang fatal.
Kini di tengah kamarnya yang sunyi Veela berdiam diri. Berusaha untuk menenangkan pikirannya yang berantakan.
Setelah mengetahui bahwa bukanlah Rion yang menolongnya, melainkan Argio, Veela jadi pusing sendiri. Kemana Rion pergi, kenapa pula ia meninggalkan Veela, dan apa dirinya baik-baik saja?
Dan tentu satu hal lagi yang kembali mengacau pikirannya yaitu tentang Anna. Tentang Rion yang kembali mengucapkan nama itu, dan juga tentang dirinya yang mengatakan bahwa ia tak ingin kehilangan gadis itu. Siapa sih dia? Veela benar-benar ingin tahu tentang sosok Anna yang sebenarnya. Tapi siapa yang bisa memberikannya penjelasan soal Anna. Apa mungkin, ia bisa bertanya pada Rebecca?
Ah Rebecca, beralih pada gadis itu, ia kini terlihat tengah berjalan untuk menuju ke kantin sekolah, terlihat baik-baik saja padahal di hari sebelumnya gadis itu sempat terjatuh dari tangga. Yang kejadian itu berhasil membuat Rion berlari kalang kabut demi menyelamatkannya. Padahal sebenarnya, ada Arka di sana. Ada Arka yang sudah menyelamatkan Rebecca, pun juga membantunya mengobati kaki yang sempat terluka.
Jadi, sia-sia bukan kedatangan Rion yang terburu-buru itu.
"Kemarin katanya lo jatuh dari tangga?" Indy yang ikut bersama Becca mencoba bertanya.
"Iya, kemarin, untungnya ga begitu tinggi."
"Trus ada yang luka ga?"
"Kaki gue keseleo sih, tapi sekarang udah baikan dan masih bisa buat jalan, makanya gue sekolah," balas Rebecca. "Ada ulangan juga kan, gue males kalo nyusul ulangan ntar."
"Emang gimana ceritanya deh?" Indy bertanya lagi, kali ini keduanya sudah berada di area kantin sekolah.
"Kemarin kak Zoya main ke rumah buat nemenin gue, trus kita mau jalan keluar. Nah gue naik ke kamar buat ambil tas, trus pas turun tangga gue ga sengaja nginjek mainan kucing gue, jadi jatoh deh."
"Ya ampun trus gimana?"
"Kak Zo panik sih, mana ga ada orang kan, dia buru-buru nge-chat kak Rion, tapi karena kak Rion lagi nge-date sama Veela jadi lama, untungnya sih Kak Arka dateng tepat waktu, jadi ada dia yang nolongin," kata Becca menyelesaikan ceritanya.
"Bisa pas gitu ya timing-nya."
"Soalnya kak Arka emang mau ke rumah buat jemput."
Cerita keduanya pun akhirnya selesai, dan tanpa disadari oleh mereka bahwa sejak tadi ada Gio yang duduk di samping kursi mereka. Dan jelas bahwa pemuda itu mendengar ceritanya. Yang cerita tersebut berhasil membuat rasa marah yang coba Gio pendam sejak kemarin tersulut seketika. Bukan, Gio bukannya marah pada Rebecca, melainkan Rion. Rion yang sengaja meninggalkan Veela demi Rebecca, Rion yang sengaja pergi begitu saja padahal tahu bahwa Veela dalam bahaya. Rasanya Gio benar-benar tak tahan lagi, sudah cukup baginya untuk melihat Veela tersakiti begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Starts With Strawberry [Complete]
Ficção Adolescente[𝐓𝐞𝐞𝐧 𝐅𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧] Veela ga pernah tau, keputusannya buat jadi secret admirer Rion malah berakhir dengan kesepakatan gila yang membuatnya makan hati dengan terpaksa. ***** Berawal dari tertangkapnya Veela saat tengah meletakkan sekotak strob...