Seperempat jam telah berlalu sejak Veela meninggalkan sekolah bersama Argio dengan menggunakan motornya. Tinggal tersisa beberapa meter lagi maka Veela akan sampai di kediamannya.
"Thanks Kak Gi..." ucap Veela saat turun dari motor Gio yang kini berhenti di depan sebuah gedung bercat putih. Rumahnya.
"Sama-sama, besok kalo ga ada yang nganter atau jemput, bareng gue aja Vee."
"Emm oke deh. Makasih sekali lagi."
Gio mengangguk "Iya, ya udah gue balik ya."
"Ga mampir dulu?"
"Ga usah, lagian tante Nirina ga ada kan?"
"Iya sih... Lo kalo mampir kan tujuannya biar ketemu nyokap gue," balas Veela selanjutnya.
"Nah makanya. Ya udah, gue balik dulu."
"Iya, bye Kak. Hati-hati ya..."
Kini sepeninggal Argio, Veela memasuki rumahnya. Melepas kedua sepatu sebelum akhirnya berganti menggunakan sandal rumahan miliknya.
Rasanya sepi, karena memang tidak ada siapapun di sana. Kedua orang tua bersama dengan adik perempuan Veela tengah pergi keluar kota untuk mengunjungi kerabat yang tengah melangsungkan pesta pernikahan. Dan Veela memang sengaja tidak ikut, ia lebih memilih untuk sekolah dan bertemu teman-temannya dari pada harus bertemu dengan keluarga besar yang kebanyakan tidak dikenalnya. Lagi pula perjalanan keluar kota itu melelahkan. Makanya Veela lebih memilih tidak ikut bersama mereka.
Kini, Veela yang telah melempar tasnya ke sofa berjalan menuju dapur. Hendak mencari pengganjal perut yang semoga saja ada di sana.
"Mama nyiapin makanan buat gue ga ya?" monolog Veela. Dan tepat saat itu, ponselnya berbunyi. Memberitahukan bahwa ada pesan yang masuk ke sana.
Vee kalo belum makan, itu mama udah buatin sandwich stroberi buat kamu. Mama taro kulkas ya..
Ternyata pesan dari mama.
"Tau aja kalo gue lagi nyari makan. Ikatan batin nih keknya," kata Veela. Diam-diam ia merasa kagum atas ikatan tak kasat mata yang mengikat mereka.
Oke Mama, thank you<3 pulangnya bawain Veela martabak yaaa ehehe^^
Pesan telah terbalas, sementara Veela langsung membuka kulkas. Mengambil sandwich buatan mama dan setelahnya menarik kursi untuk duduk dan mulai menikmati makanannya. Ya, satu etiket yang diajarkan dalam keluarganya, kalau makan harus sambil duduk.
Bersamaan dengan menikmati makannya, Veela pun memainkan ponsel. Membuka aplikasi berwarna biru dengan gambar burung putih di tengahnya.
Scroll scroll scroll.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Starts With Strawberry [Complete]
Teen Fiction[𝐓𝐞𝐞𝐧 𝐅𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧] Veela ga pernah tau, keputusannya buat jadi secret admirer Rion malah berakhir dengan kesepakatan gila yang membuatnya makan hati dengan terpaksa. ***** Berawal dari tertangkapnya Veela saat tengah meletakkan sekotak strob...